Performa Aprilia RS-GP melonjak drastis pada akhir pekan ini, dengan Aleix Espargaro menempati posisi kedua dan ketiga dalam dua sesi latihan MotoGP di Jerez. Ini sinyal positif untuk meraih “pole position” dan podium.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, JUMAT — Persaingan pole position MotoGP seri Spanyol di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Sabtu (1/5/2021) malam ini, akan sangat ketat. Hal itu tecermin dalam catatan waktu tercepat para pebalap dalam dua sesi latihan Jumat. Bahkan, pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, mampu konsisten masuk tiga besar dalam FP1 dan FP2, bersaing dengan para pebalap Ducati dan Yamaha. Selain itu, Espargaro juga mencetak pace kompetitif pada rentang 1 menit 37 detik tiap lap, yang membangkitkan motivasi untuk meraih podium saat balapan, Minggu pukul 19.00 WIB.
Posisi Aleix Espargaro konsisten sejak FP1, saat dia menjadi pebalap kedua tercepat. Kakak dari pebalap Repsol Honda, Pol Esparagaro, ini kemudian menempati posisi ketiga di akhir FP2 dengan catatan waktu 1 menit 37,646 detik. Dia terpaut 0,259 detik dari pebalap Yamaha, Fabio Quartararo, di posisi kedua dan 0,437 detik dari pebalap tercepat Francesco Bagnaia (Ducati).
Hasil ini merupakan pertanda positif dalam peningkatan performa Aprilia RS-GP. Dalam tiga seri awal musim ini, Espargaro selalu finis di dalam 10 besar. Performa di Jerez ini membangkitkan motivasinya untuk bersaing meraih podium saat balapan. Apalagi, pace konsisten meskipun dengan ban yang sudah mulai aus.
”Sudah pasti semua pebalap akan sangat rapat, kita semua tahu seketat apa di Jerez biasanya. Namun, terlepas dari satu lap tercepat, saya pikir kami memiliki pace yang bagus. Bagi saya, ini juga sedikit mengejutkan ketika saya menjalani lebih dari 10 putaran dan bisa mencetak 1 menit 37 detik di setiap putaran,” ujar Espargaro.
”Jadi, saya merasa sangat bagus dan ini akan memberi saya motivasi lebih untuk balapan karena saya yakin, khususnya para pebalap Yamaha, mungkin Suzuki, akan semakin mendekat besok (Sabtu ini),” tutur pebalap asal Spanyol itu.”
”Tetapi sulit untuk bisa lebih cepat dari 1 menit 37 detik pada pace balapan. Jadi, setelah bisa mencetak waktu putaran 1 menit 37 detik dengan ban yang sudah terpakai pada hari pertama, mereka (para pebalap lain) harus lebih banyak memperbaiki dibandingkan saya. Jadi, saya sangat senang dengan pace hari ini,” papar pebalap berusia 31 tahun itu.
Hasil sesi latihan Jumat itu masih perlu dipastikan lagi dalam sesi FP3, FP4, dan kualifikasi pada Sabtu ini. Jika Espargaro dan Aprilia tetap kompetitif, serta mendapat posisi start dari baris depan, peluang podium akan terbuka. Saat ini, hanya Aprilia tim pabrikan yang belum meraih podium sehingga mereka masih mendapat hak konsensi untuk mengembangkan motor. Musim lalu, KTM memastikan melepas hak konsesi dengan meraih delapan podium.
Podium pada musim ini akan menjadi bekal kuat untuk memulai musim depan ketika Aprilia menjadi tim pabrikan sepenuhnya. Saat ini, mereka membalap dengan izin balapan milik tim independen Gresini Racing. Apakah podium itu akan diraih di Jerez, Espargaro menegaskan, ini bukan persoalan perfoma satu sirkuit saja.
”Jadi, ini bukan tentang satu sirkuit. Namun, karena ini pertama kali kami menjadi kompetitif seperti ini, tentu ada keraguan apakah saat pindah ke trek baru akan tetap kompetitif,” ujar Espargaro.
”Saya bisa mengatakan hari ini mulai putaran pertama, putaran kedua di FP1 saya merasa sangat kuat dan sangat nyaman dengan motor, khususnya terkait dengan ban balapan, saya merasa saya bisa mempertahankan waktu pace yang sangat tinggi. Jadi, secara umum puas. Trek sedikit licin, jadi setelah hari pertama, semua pebalap akan memilih ban sesuai dengan trek. Menurut saya, akan ada sedikit perubahan. Namun, mengapa tidak (menargetkan podium)? Saya merasa bagus, jadi kita lihat saja,” papar Espargaro.
Posisi start terdepan
Untuk meraih podium, Espargaro perlu mengawali balapan dari posisi yang bagus. Oleh karena itu, dia pun akan berjuang meraih pole position. ”Baris kedua akan lebih dari bagus, tetapi kami cukup kuat untuk bersaing meraih pole position, dan apa pun bisa terjadi,” ungkapnya.
”Kami tahu betapa cepatnya Ducati dalam hot lap, tetapi mengapa tidak karena besok kondisi trek akan lebih baik dalam daya cengkeram dibandingkan hari ini. Jadi, waktu lap akan lebih cepat. Kami dalam persaingan. Jadi, mengapa tidak bertarung untuk pole position,” kata Espargaro.
Dia akan bertarung dengan para pebalap yang sangat cepat sepanjang sesi Jumat, termasuk pebalap andalan Ducati, Bagnaia. Jerez sebenarnya bukan sirkuit yang sesuai dengan karakter Desmosedici karena tidak memiliki trek lurus yang panjang. Namun, Bagnaia mampu memaksimalkan performa motornya yang unggul dalam akselerasi dan kecepatan puncak untuk mencetak waktu lap tercepat pada FP2.
”Akan sangat sulit mencetak waktu untuk berada di posisi start depan, tetapi yang terpenting di sini sangat sulit mendahului sehingga sangat penting kami start dari dua baris terdepan. Kami berkerja pada keunggulan kami, yaitu saat time attack. Jadi, kami yakin akan mencetak waktu yang bagus. Kami berusaha start dari dua baris terdepan, tetapi saya lebih memilih terdepan. Besok kami akan mencoba sesuatu yang lain, tetapi saat ini motor sangat mendekati motor yang saya sukai,” tutur Bagnaia.
Fokus Ducati saat sesi latihan ketiga diyakini pada setelan elektronik dengan ban untuk balapan, kombinasi depan-belakang berkompon medium. Mereka berusaha mendetailkan data terkait degradasi ban yang akan menggerus kecepatan di lap-lap akhir. Dalam simulai balapan pada FP3 dan FP4, akan diketahui pasti apakah Bagnaia bisa mencetak pace kompetitif dengan ban yang mulai aus. Dengan ban kompon medium-medium, Bagnaia mencetak pace konsisten di sekitar 1 menit 38,5 detik.
Sudah pasti semua pebalap akan sangat rapat, kita semua tahu seketat apa di Jerez biasanya. Namun, terlepas dari satu lap tercepat, saya pikir kami memiliki pace yang bagus.
Pace milik Bagnaia itu di bawah Quartararo yang konsisten pada 1 menit 38,2 detik hingga 38,3 detik. Namun, pemuncak klasemen sementara itu masih mengalami masalah dengan degradasi ban belakang yang cukup besar.
”Pertama, saya merasa sangat bagus dengan motor, itu sesuatu yang penting, kami memiliki pace yang sangat bagus. Akan tetapi, kami mengalami kesulitan dengan ban yang sudah terpakai. Ini sebenarnya aneh karena tahun lalu dengan kondisi yang panas saya merasakan tidak ada kemerosotan (cengkeraman) ban, tetapi hari ini saya merasakan penurunan yang cukup besar pada sesi pagi dan sore. Jadi, kami perlu memeriksa apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Quartararo.
”Kami sudah tahu dengan jelas apa yang harus di coba dan kepala kru saya sudah melihat ini pada kesempatan pertama, tetapi dia tidak ingin mengubah itu. Jadi, kami sudah tahu apa yang perlu dicoba dan saya yakin itu akan berfungsi sehingga saya merasa sangat bagus dan sangat percaya dengan motor,” ucap pebalap asal Perancis itu.
Adapun juara bertahan Joan Mir mengalami masalah dengan time attack sehingga belum mencetak waktu lap tercepat yang bagus pada FP2. Dia hanya berada di posisi ke-13 dan akan memaksa dia menjalani kualifikasi dari Q1 jika tidak bisa menemukan solusi pada FP3. Persaingan meraih posisi start terdepan masih menjadi kendala terbesar Mir meskipun dia selalu bisa mencetak pace balapan yang bagus.
”Hari ini (Jumat), kami mengalami masalah dengan time attack dan saya tidak bisa melakukan putaran. Itu sangat disayangkan karena ini bukan posisi kami sebenarnya dalam waktu putaran dengan ban baru. Namun, dengan ban yang sudah terpakai, saya bisa melakukan 27 lap dengan ban belakang medium, serta saya bisa cukup kuat. Jadi, saya senang dengan itu dan merasa bagus dengan motor saat ini, terutama dengan ban yang sudah dipakai, dan besok akan berusaha lebih baik,” papar pebalap Suzuki Ecstar itu.
”Saya ingin mengungkapkan masalahnya apa, tetapi saya tidak bisa, maaf. Masalah yang kami alami bukan pertama kali tahun ini, tetapi itu oke. Ya, ini membuat frustasi karena sulit dikendalikan dan kami perlu terus bekerja sama dengan tim untuk memahami situasi ini,” tutur Mir.