Ulah Negatif Suporter Jadi Evaluasi untuk Menggelar Liga Indonesia
Ulah negatif suporter Persija dan Persib usai final Piala Menpora menjadi bahan evaluasi untuk melangsungkan Liga 1 dan Liga 2 musim ini. Pengelolaan suporter wajib lebih ketat agar insiden itu tidak terulang di liga.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
TMC POLDA METRO JAYA
Tangkapan layar video pembubaran kerumunan massa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021) dini hari. Massa merupakan kelompok suporter Persija Jakarta alias The Jakmania, yang berkumpul untuk merayakan gelar juara Piala Menpora 2021 bagi kesebelasan tersebut.
JAKARTA, KOMPAS — Ulah negatif suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung usai final Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021), akan menjadi bahan evaluasi untuk menggelar kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 musim 2021/2022. Pengelolaan suporter perlu diperketat jika Liga Indonesia diizinkan bergulir kembali.
”Ulah (negatif) suporter Persija dan Persib harus menjadi pelajaran semua pihak. Kalau Liga Indonesia bergulir lagi, pengawasan suporter harus lebih ketat. Saya menunggu kajian PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) dan PT LIB (Liga Indonesia Baru) mengenai itu,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam konferensi pers daring dari Solo, Senin (26/4/2021).
Zainudin mengatakan, secara teknis, Piala Menpora 2021 berjalan dengan aman dan lancar, serta mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Turnamen dilaksanakan di empat kota, yakni Bandung, Sleman, Solo, dan Malang.
Selama 35 hari turnamen pramusim Liga Indonesia ini berlangsung, mulai penyisihan grup pada 21 Maret hingga final pada 25 April 2021, protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat. Zainudin mengatakan, dirinya dan pejabat lain harus menjalani tes antigen berulang kali saat masuk arena atau kawasan pertandingan.
ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Pemain Persib Bandung, Wander Luis (kanan), berebut bola dengan dua pemain Persija Jakarta, Yann Motta (kedua kiri) dan Otavio Dutra, pada pertandingan laga dua Final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021).
Selain itu, para suporter tidak hadir di stadion, tidak membuat kerumunan di luar stadion, atau menonton bersama. ”Sebagai ujian menuju kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 musim ini, Piala Menpora 2021 sudah lolos ujian tersebut,” katanya.
Di luar kendali
Namun, Zainudin menuturkan, pihaknya mendapatkan kabar terjadi sikap fanatis berlebihan yang dilakukan suporter Persija dan Persib setelah Piala Menpora 2021 berakhir. Suporter Persija melakukan konvoi dan berkerumun merayakan gelar juara di Bundara Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin sekitar pukul 00.30.
Adapun suporter Persib merusak mes Persib dan kendaraan roda empat dengan nomor polisi DKI Jakarta di Bandung untuk meluapkan kemarahan karena gagal menjadi juara.
”Sikap ini di luar yang kami harapkan, di luar jangkauan dan kendali kami. Insiden ini terjadi usai penutupan Piala Menpora dan di luar tempat pelaksanaan final, yakni di Jakarta dan Bandung,” tuturnya.
ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA
Pemain Persija mengangkat trofi Piala Menpora usai mengalahkan Persib Bandung pada pertandingan laga dua final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021). Pada pertandingan tersebut, Persija menang dengan skor 2-1 atau menang agregat 4-1.
Kemenpora sangat mengkhawatirkan kejadian itu sehingga menyerahkan kasus ini kepada polisi. Kepolisian diharapkan memberikan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku jika terjadi pelanggaran.
Selain itu, Zainudin berharap peristiwa itu menjadi bahan evaluasi panitia, PSSI, dan PT LIB. Mereka harus sekuat tenaga mengedukasi suporter agar lebih tertib jika Liga 1 dan Liga 2 benar-benar dilangsungkan.
”Apalagi PSSI sudah memiliki divisi suporter yang memungkinkan mengelola suporter dengan lebih baik. Seperti di Eropa, idealnya suporter dibuat terikat dengan klub (agar lebih mudah dikelola dan diberi sanksi jika membuat pelanggaran),” ujarnya.
Kelanjutan liga
Meski demikian, Zainudin tetap optimistis Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir karena Piala Menpora 2021 sudah berjalan aman dan lancar. Ulah suporter Persija dan Persib dinilai sebagai peristiwa terpisah dan di luar jangkauan dan kendali penyelenggara Piala Menpora.
TMC POLDA METRO JAYA
Tangkapan layar video pembubaran kerumunan massa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (26/4/2021) dini hari. Massa merupakan kelompok suporter Persija Jakarta alias The Jakmania, yang berkumpul untuk merayakan gelar juara Piala Menpora 2021 bagi kesebelasan tersebut.
Namun, Zainudin meminta PSSI dan LIB menyiapkan Liga 1 dan Liga 2 lebih matang. Apa yang sudah baik dari Piala Menpora bisa dipertahankan, sedangkan yang kurang wajib diperbaiki. Komunikasi dengan suporter perlu ditingkatkan agar insiden seperti yang dilakukan suporter Persija dan Persib tidak terulang.
Ulah (negatif) suporter Persija dan Persib harus menjadi pelajaran semua pihak. Kalau Liga Indonesia bergulir lagi, pengawasan suporter harus lebih ketat.
PSSI dan LIB juga harus mempertimbangkan apakah Liga 1 dan Liga 2 bisa dilaksanakan tandang kandang atau dipusatkan layaknya Piala Menpora. ”Kami akan berkoordinasi dengan melibatkan pihak terkait, seperti PSSI, LIB, Satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan kepolisian mengenai kelanjutan Liga 1 dan Liga 2. Yang jelas, kami bersepakat dengan kepolisian untuk menggelar kompetisi olahraga di masa pandemi. Tinggal standar protokol kesehatan kompetisi itu sesuai atau tidak,” ujarnya.
Kepala Departemen Pengembangan Suporter dan Keterlibatan Penggemar PSSI Budiman Dalimunthe dalam rilis, Senin, menyampaikan permintaan maaf terkait euforia spontan suporter di Jakarta dan aksi kecewa suporter di Bandung. ”Kami berjanji lebih intens berkomunikasi dengan komunitas suporter semua klub agar tidak hanya mengawal tempat penyelenggara pertandingan, tetapi intens pula mencegah euforia dan aksi di kota asal tim yang sedang berlaga,” ujarnya.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan telah menegur Budiman dan tidak ingin insiden seperti itu terulang. Apalagi sebelum Piala Menpora, PSSI sudah memberikan arahan agar suporter tidak datang ke stadion, menonton bareng, melakukan kerumunan massa, hingga melakukan konvoi euforia kemenangan atau aksi tidak terpuji jika timnya kalah karena masih suasana pandemi Covid-19.