Marc Marquez belum mendapatkan gambaran yang cukup untuk mengetahui kapan dirinya bisa bugar 100 persen. Dalam jeda 11 hari menjelang balapan di Jerez, pekan depan, dia justru harus mengurangi sesi latihan fisik.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BARCELONA, JUMAT – Marc Marquez telah melewati ujian pertama setelah absen sembilan bulan dengan menyelesaikan balapan yang penuh penderitaan di Portimao, Portugal, akhir pekan lalu. Dia tampil brilian dengan finis di posisi ketujuh, hanya terpaut 13 detik dari pebalap terdepan Fabio Quartararo. Juara dunia enam kali MotoGP itu kini mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian kedua di Jerez, Spanyol, Minggu (2/5/2021). Namun, Marquez tidak bisa menggenjot latihan fisik, karena harus menjalani periodisasi supaya tulang humerus kanan yang cedera tidak terlalu terbenani.
Marquez terkenal dengan kemampuannya menyembunyikan cedera, termasuk saat tulang bahunya bermasalah pada musim 2018 dan 2019. Dia tetap balapan dengan determinasi yang sama, dan meraih gelar juara MotoGP kelima dan keenam. Musim lalu, dia juga mengawali balapan dalam kondisi yang belum bugar setelah operasi bahu kanan, tetapi mampu kompetitif. Bahkan, sebelum terjatuh saat balapan di Jerez menyisakan tiga putaran, Marquez menunjukan kelasnya, mencapai posisi ketiga setelah sempat tercecer di posisi ke-19.
Cedera humerus kanan yang dialami pada balapan pembuka 2020 di Jerez itulah yang memaksa Marquez absen hingga sembilan bulan. Dia baru kembali balapan akhir pekan lalu, pada seri ketiga musim 2021 di Portimao. Dalam balapan itu, dia tidak menargetkan hasil tertentu, karena fokus utamanya mengembalikan rasa pengendalian motor. Dia pun belum mencari limit pengendalian Honda RC213V, meskipun pada akhir FP3 dia mulai mengambil resiko lebih besar dengan mencicipi tepian limit motor yang terkenal sulit dikendalikan itu.
Namun, untuk mengendalikan motor MotoGP dengan layak, diperlukan kondisi fisik yang sangat bugar. Marquez beberapa tahun lalu pernah menyatakan, bahwa RC213V sangat menuntut fisik yang prima untuk mengimbangi ledakan tenaga yang sangat besar. Dalam balapan di Portimao, dia pun belum mampu membalap dengan gaya alamiahnya yang super agresif. Setali tiga uang, motor pun belum disetel sepenuhnya menyesuaikan gaya membalapnya.
Masalah terbesar Marquez di Portimao adalah belum bisa merasakan limit bagian depan motor yang sangat krusial saat menikung dalam kecepatan tinggi. Selain itu, tangan kanannya yang belum bisa dilatih dengan maksimal, kehilangan kekuatan pada beberapa putaran terakhir dari 25 lap balapan.
Marquez pun belum bisa memperkirakan kapan dia bisa pulih dan kembali membalap dengan super agresif. Pekan depan, saat balapan di Jerez, dia mungkin bisa lebih kompetitif karena Sirkuit Jerez-Angel Nieto tidak menuntut fisik sebesar Portimao. Oleh karena itu, hasil di Jerez belum bisa menjadi dasar memastikan kapan dia bisa pulih 100 persen.
Sejujurnya saya tidak tahu, karena itu tergantung dengan sirkuit, apakah itu trek yang sangat berat secara fisik atau tidak. Contohnya, dalam tujuh putaran terakhir (di Portugal) saya bisa menggunakan siku saya untuk bersentuhan dengan permukaan trek.
“Sejujurnya saya tidak tahu, karena itu tergantung dengan sirkuit, apakah itu trek yang sangat berat secara fisik atau tidak. Contohnya, dalam tujuh putaran terakhir (di Portugal) saya bisa menggunakan siku saya untuk bersentuhan dengan permukaan trek,” ujar Marquez dikutip Motorsport, Jumat (23/4/2021).
“Saya membalap dengan gaya berkendara yang sangat aneh dan saya tidak bisa melakukan apapun,” lanjut pebalap berusia 28 tahun itu.
“Poin penting lain yang sudah kami bahas dengan para dokter sebelum balapan, adalah dengan kembali ke kompetisi berarti latihan di rumah harus dikurangi. Jadi, itu berarti sekarang dari balapan ke balapan saya tidak akan mengendarai motor apapun, saya hanya akan berlatih di pusat kebugaran maksimal tiga atau empat hari dan tanpa beban yang berat meskipun kondisi tulang oke, karena tekanan yang bisa kami bebankan pada tulang harus bertahap,” ungkap Marquez.
“Itu tidak bisa setiap hari dan setiap pekan. Jadi, ini alasan lain yang berarti diperlukan waktu untuk kembali ke kondisi fisik yang bagus. Tetapi saya harus mematuhi anjuran para dokter karena mereka memberi saya kesempatan mengendarai motor MotoGP,” jelas pebalap asal Spanyol itu.
“Jadi, saat ini saya hanya akan mengendarai motor dari balapan ke balapan, dan kemudian setelah pemeriksaan berikutnya kami akan melihat bagaimana kondisi tulang dan apakah kami bisa melakukan sedikit lebih banyak. Pemeriksaan berikutnya akan dilakukan setelah Jerez,” ungkap Marquez.
Sebelumnya, Marquez mengakui, bahwa balapan di Portimao akan penuh penderitaan dan dia tidak akan menikmati itu. Namun, setelah pemulihan dia optimistis akan menjadi lebih kuat di Jerez. Ini mengindikasikan dia akan lebih fokus mencari limit pengendalian motor dalam empat sesi latihan bebas akhir pekan depan. Saat dia mulai bisa merasakan limit ban depan, dia akan bisa mengusik persaingan podium.
Akhir pekan lalu, dia sempat berada di posisi tiga setelah start dari urutan keenam. Namun, Marquez mengaku itu bukanlah tempatnya, karena dia belum bisa mengendalikan motor dengan maksimal. Di Jerez situasi bisa jauh berbeda, karena sirkuit tidak terlalu menguras fisik, dan Marquez sudah familiar dengan tata lintasan di sana. Akhir pekan depan, pamornya bisa lebih terang dalam 25 putaran di Jerez-Angel Nieto.