Stephen Curry, Awalnya Diremehkan Kini Pecahkan Rekor
Sejak mengawali kariernya di NBA, Stephen Curry kerap diremehkan. Padahal, Curry mengukir berbagai prestasi dan rekor yang ikut melambungkan penjualan merek perlengkapan olahraga Under Armour.
Oleh
korano nicolash lms
·4 menit baca
AFP/JESSE D GARRABRANT
Pemain Golden State Warriors, Stephen Curry, melesakkan bola saat bertanding menghadapi Philadelphia 76ers pada laga lanjutan NBA 2021 di arena serba guna Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (20/4/2021).
Sejak mengawali kariernya di NBA, Stephen Curry dengan tinggi badan 1,91 meter kerap diremehkan. Tidak hanya oleh seniornya, Curry juga diremehkan manajemen tim hingga rekan sesama pemain hasil Draft NBA 2009. Padahal, Curry sudah memperlihatkan kalau dirinya merupakan calon bintang besar di pentas NBA.
Tubuh Curry kurus dan tinggi badannya tidak memungkinkan dirinya menjadi pesaing terbaik di pentas bola basket level tertinggi di dunia, yang didominasi pemain dengan tinggi di atas 1,95 meter hingga lebih dari 2 meter.
Bahkan, Nike, produsen perangkat olahraga nomor satu di dunia itu, merasa tidak perlu menjadikan Curry sebagai salah satu pemain ikon mereka. Belum lagi kesalahan nama yang dilakukan salah satu anggota staf Nike ketika bernegosiasi untuk penandatanganan kontrak mereka dengan sejumlah pemain pada akhir musim 2013.
Ayah Stephen Curry, Dell Curry, yang mewaliki anaknya sebenarnya terkejut ketika anggota staf Nike tidak mengoreksi nama Stephen yang disebut sebagai ”Steph on” itu. Kesalahan itu tentu secara tidak langsung merupakan sarkasme.
AP/Matt Slocum
Pemain Philadelphia 76ers, Dwight Howard (kiri), melepaskan dari dari kawalan pemain Golden State Warriors, Stephen Curry, pada pertandingan bola basket NBA di arena serba guna Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (20/4/2021).
Saya mendengar beberapa orang salah mengucapkan nama Stephen sebelumnya. Tetapi saya tidak terkejut. Saya lebih terkejut ketika mereka tidak melakukan koreksi atas kesalahan itu.
”Saya mendengar beberapa orang salah mengucapkan nama Stephen sebelumnya. Tetapi saya tidak terkejut. Saya lebih terkejut ketika mereka tidak melakukan koreksi atas kesalahan itu,” tutur Dell Curry, seperti yang dikutip berbagai media.
Pertemuan bulan Agustus yang berlangsung di lantai dua Oakland Marriott, tiga tingkat di bawah fasilitas latihan Golden State Warriors itu, yang menjadi salah satu penyebab Nike kehilangan keuntungan lebih dari belasan miliar dollar AS.
Akhirnya, sejak 2013 Curry memilih bersepakat dengan Under Armour untuk menjadi ikon merek perlengkapan olahraga yang berdiri sejak 1996 dengan pusatnya di Baltimore, Maryland, AS.
Seiring metamorfosa Stephen Curry menjadi bintang NBA, penjualan Under Armour meningkat. Hal ini dicapai ketika Curry mulai mencatatkan diri sebagai pencetak rekor lemparan tiga angka tertinggi dalam musim yang tengah berjalan. Curry menceploskan 272 lemparan tiga angka pada musim 2012-2013.
AFP
Pemain Golden State Warriors, Stephen Curry.
Penjualan sepatu basket Under Armour seri Curry naik 350 persen sejak awal tahun 2016. Hal ini jauh lebih tinggi dari pada penjualan sepatu Nike seri apa pun, termasuk penjualan sepatu basket Nike seri LeBron James. Hanya produk sepatu basket Nike dengan seri ”Air” Jordan saja yang tidak terganggu penjualannya.
Bahkan, menurut analis dari lembaga investasi Morgan Stanley, Jay Sole, kapasitas pasar Under Armour bisa mencapai sekitar 14 miliar dollar AS. Jika Curry tetap bersama Under Armour, menurut Sole, angka tersebut akan meningkat hingga 28,2 miliar dollar AS.
Kini persaingan Under Armour melawan Nike tidak lebih sebagai persaingan pribadi antara Michael ”Air” Jordan, sang legenda hidup NBA, dan Stephen Curry, sang bintang yang 14 Maret lalu berusia 33 tahun.
Itu sebabnya Curry masih tetap percaya dengan ”dinasti” Golden State Warriors yang dibangunnya bersama Klay Thompson dan Draymond Green. Belum lama ini kepada media Curry menegaskan kalau dirinya bakal tetap bermain bersama Golden State Warriors.
KEVIN C. COX/GETTY IMAGES/AFP
Pemain Golden State Warriors, Stephen Curry, siap melempar bola saat kontes lemparan tiga angka dalam NBA All Star 2021 di Atlanta, Georgia, 7 Maret 2021.
”Ini selalu menjadi prioritas (untuk tetap bersama Warriors). Sekalipun Anda tidak pernah tahu apa yang kelak terjadi. Namun, saya merasa itu selalu menjadi sesuatu yang akan sangat berarti bagi saya,” tutur Curry tentang masa depannya seperti dikutip ESPN.com.
Sesuai kontrak yang ditandatangani 25 Juli 2017 dengan nilai kontrak mencapai 201 juta dollar AS selama maksimal lima tahun, pada 25 Juli tahun 202 Stephen Curry sudah masuk dalam daftar pemain bebas.
Curry pun memiliki peluang untuk mendapatkan lagi kontrak satu musim senilai 45,8 juta dollar AS atau kembali menandatangani perpanjangan kontrak hingga empat tahun ke depan untuk tetap bersama ”The Dub Nation” dengan nilai kontrak mencapai 215 juta dollar AS hingga 2025-2026. Syaratnya adalah Golden State Warriors tetap menjadi tim yang kompetitif.
Pecahkan rekor
Curry menjadi perbincangan akhir-akhir ini setelah dirinya memecahkan sejumlah rekor, antara lain sebagai pencetak rekor poin tertinggi bagi Warriors melewati rekor sang legenda NBA, Wilt Chamberlain, sebanyak 17.783 poin, pada 12 April 2021. Jumlah poin yang dikumpulkan Curry selama menjadi pemain Warriors sejak 2009 adalah 17.989 poin.
AFP/JESSE D GARRABRANT
Pemain Golden State Warriors, Stephen Curry (tengah), mencoba menembus pertahanan Philadelphia 76ers pada laga lanjutan NBA 2021 di arena serba guna Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (20/4/2021). Golden State Warriors yang duduk di peringkat sembilan klasemen wilayah Barat berhasil mengalahkan tuan rumah Philadelphia 76ers sekaligus pemuncak klasemen wilayah Timur, 107-96. Kemenangan Golden State Warriors didukung oleh penampilan apik Stephen Curry yang mencetak 10 lemparan 3 angka dan mencetak 49 poin.
Begitu juga rekor terakhirnya dengan mencetak 30 angka atau lebih, bagi pemain berusia 33 atau lebih. Sebelumnya, rekor tersebut telah dicapai Kobe Bryant hingga sepuluh kali berturut-turut pada Desember 2002. Terakhir, Curry membuat 49 poin saat menghadapi Philadelphia 76ers, Senin (19/4/2021), di Wells Fargo Center, Philadelphia, Pennsylvania.
”Saya tidak tahu harus menyampaikan apa. Ketika kalian bertanya kepada saya setelah pertandingan berakhir dan apa yang saya pikirkan tentang Steph dan penampilannya. Yang ada hanya kekaguman pada tingkat keahliannya, hatinya, pikirannya, dan fokusnya. Tentu itu sungguh menakjubkan untuk menjadi tontonan,” kata Pelatih Warriors Steve Kerr.
Curry kepada wartawan juga menegaskan kalau dalam bermain dirinya tidak pernah memaksakan diri. ”Memang harus tetap agresif. Namun, saya hanya bersenang-senang di luar sana. Hanya untuk bermain basket dan hal itu telah memperlihatkan hasilnya,” ujar Curry.
Curry juga mengakui bahwa akan banyak pujian kepada dirinya. ”(Pujian) Tidak bakal mengubah cara saya melakukan pendekatan terhadap permainan dan keyakinan saya pada diri saya sendiri, tim saya, serta apa yang mampu saya lakukan,” katanya. (AP)