Gelandang Manchester City, Ilkay Guendogan, Berbagi Iftar di Jakarta
Gelandang Manchester City, Ilkay Guendogan, berbagi menu berbuka puasa selama bulan Ramadhan di Jakarta. Kegiatan amal ini dilakukan untuk membantu masyarakat Jakarta yang terimbas oleh pandemi Covid-19.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gelandang klub sepak bola Manchester City, Ilkay Guendogan, melakukan misi kemanusiaan di Jakarta dengan membagikan menu berbuka atau iftar kepada kaum duafa selama 33 hari, yakni dari awal sampai akhir Ramadhan dan tiga hari setelah Idul Fitri.
Program Guendogan ini turut dipicu situasi sulit di masa pandemi Covid-19. Maka, pesepak bola keturunan Turki-Jerman itu ingin berbagi dengan sesama warga Jakarta yang notabene ibu kota negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
”Jakarta ataupun Indonesia adalah tempat populasi Muslim terbesar. Seperti yang kita semua tahu, banyak pula penggemar sepak bola tinggal di sana (Jakarta maupun Indonesia) dan mereka menonton Liga Inggris setiap pekan. Guendogan adalah seorang Muslim dan dia memahami situasi sulit karena pandemi Covid-19 saat itu. Maka itu, dia ingin memberikan sesuatu kepada mereka (warga di Jakarta),” bunyi keterangan resmi tim media Guendogan kepada Kompas mengenai program mereka itu, Selasa (20/4/2021).
Program berbagi Guendogan sudah dimulai sejak hari pertama Ramadhan. Program itu merupakan kegiatan pertama yang dilakukan gelandang kelahiran Gelsenkirchen, Jerman, 30 tahun silam itu, baik di Jakarta maupun Indonesia. Itu sekaligus satu-satunya kegiatan berbagi iftar yang dilakukan pemain City itu pada Ramadhan tahun ini.
Program itu dilakukan oleh para anggota Manchester City Supporters Club Indonesia (MCSCI) di Jakarta. Presiden MCSCI Endri Waluyo saat dihubungi dari Jakarta, Selasa, mengatakan, ada sekitar 3.100 kotak nasi dengan paket komplet yang disiapkan untuk kegiatan selama 33 hari. Dalam sehari, ada sekitar 100 kotak yang dibagikan.
Nasi itu dibagikan secara menyebar, yakni di jalanan, ke rumah-rumah lewat koordinasi dengan RT setempat, dan yayasan yatim piatu dari berbagai wilayah di Jakarta. Target sasaran program sosial itu adalah para warga kurang mampu, seperti pengemudi ojek dan pemulung atau orang gerobak.
Guendogan melelang jersei yang dikenakannya dalam laga pertama babak perempat final Liga Champions Eropa antara Manchester City dan Borussia Dortmund di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (7/4/2021).
”Selain 30 hari berbagi menu buka puasa dan tiga hari berbagi setelah Idul Fitri, ada 10 hari juga untuk berbagi menu sahur. Nantinya, ada pula santunan untuk anak yatim,” kata Endri yang mengerahkan delapan anggota inti dan beberapa anggota tambahan MCSCI dari 10 cabang di tujuh koordinator wilayah.
Endri menuturkan, MCSCI bekerja secara sukarela dalam kegiatan tersebut. Mereka bisa terlibat dalam kegiatan ini setelah dihubungi via surat elektronik oleh staf dari Manchester City karena mereka menjadi suporter resmi klub berjuluk Manchester Biru itu di Indonesia. Setelah itu, mereka berkomunikasi langsung dengan Guendogan via aplikasi Zoom.
”Kami sangat mengapresiasi program ini dan senang bisa terlibat dalam kegiatan amal ini,” tuturnya.
Dari rilis yang diterima, Guendogan memang aktif melakukan kegiatan amal di Jerman, Turki, dan Manchester, terutama selama pandemi Covid-19. Dalam akun Facebooknya, 28 Januari lalu, gelandang bertinggi 180 sentimeter itu mencoba menggalang dana untuk membantu pengelola restoran dan kafe di Manchester yang terpuruk akibat karantina wilayah selama pandemi Covid-19. Dia lantas menggalang dana dengan melelang jersei dan sepatu bertandatangannya.
Di laman Charitystars.com, 16 April lalu, Guendogan melelang jersei yang dikenakannya dalam laga pertama babak perempat final Liga Champions Eropa antara Manchester City dan Borussia Dortmund di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (7/4/2021). Hasil lelang jersei yang telah sobek di bagian bawah nomor punggung itu akan diberikan untuk pengobatan gadis muda asal Turki, Dilara, yang didiagnosis penyakit Morbus Ollier yang sangat langkah dan sulit diobati.