Atletico Madrid merayakan hujan gol, sementara sang rival, Real Madrid, kekeringan gol. Dua nasib berbeda itu membuat perburuan gelar Liga Spanyol semakin sulit ditebak.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MADRID, MINGGU — Pekan lalu, Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mengatakan, satu-satunya hal yang dibutuhkan timnya untuk melewati krisis hanyalah gol. Harapan pelatih berjuluk ”El Cholo” itu langsung dijawab oleh para pemainnya. Mereka berpesta gol dalam kemenangan telak atas Eibar, 5-0, di Stadion Wanda Metropolitano, Minggu (18/4/2021) WIB.
Simeone sempat frustrasi ketika ditahan imbang Real Betis pekan lalu. Hasil itu meneruskan tren buruk Atletico sejak Februari. Selama periode tersebut, mereka kesulitan mencetak gol yang diikuti dengan minim kemenangan.
Rasa frustrasi El Cholo terbayar lunas ketika bertemu tim juru kunci Liga Spanyol, Eibar. Timnya menang telak meski tanpa kehadiran penyerang andalan Luis Suarez. Untuk pertama kalinya, Atletico bisa mencetak lebih dari dua gol sejak akhir Januari.
”Sangat jelas, kami mampu bangkit dari laga melawan Betis. Gol selalu menghasilkan antusiasme dan energi. Kami lebih dinamis dengan lebih banyak pergerakan dan energi. Kemenangan ini penting untuk memberi kami kekuatan lebih,” ujar sang pelatih seusai laga kepada AS.
Lebih khusus lagi, dua gol awal dicetak oleh striker Angel Correa hanya dalam rentang tiga menit pada pengujung paruh pertama. Correa sempat menjadi biang kegagalan Atletico karena melewatkan dua peluang emas pada injury time melawan Betis. Correa bangkit dari kegagalan lalu menebus dosa dalam laga semalam.
Gol selalu menghasilkan antusiasme dan energi. Kami lebih dinamis dengan lebih banyak pergerakan dan energi. Kemenangan ini penting untuk memberi kami kekuatan lebih.
Simeone mengatakan, ia selalu memercayai Correa akan bangkit pada waktu yang tepat. Meski sang pemain krisis gol dalam 11 laga terakhir, dia memilih tidak menyampaikan keraguannya terhadap Correa. Dia hanya diam dan percaya terhadap bomber Argentina tersebut.
”Kami sudah bekerja sama selama beberapa tahun terakhir. Kami paham, kapan harus bicara dan kapan harus meninggalkan mereka sendirian. Mereka tahu kepercayaan yang telah kami berikan. Correa selalu menjadi bagian dalam tim sepanjang musim ini. Dia selalu bisa menghadirkan bahaya ketika bisa mencetak gol ataupun tidak,” ujar Simeone.
Dua gol Correa pada babak pertama menjadi pondasi kemenangan Atletico. Pada paruh kedua, skuad asuhan El Cholo menambah keunggulan melalui gol Yannick Carassco dan sepasang gol penutup dari Marcos Llorente.
”Saya merasa sakit karena kegagalan dalam beberapa kesempatan lalu. Saya sudah bahagia hari ini karena bisa terlibat kembali (dalam gol). Sekarang kami akan fokus menatap tujuh laga tersisa. Kami akan bertarung menghadapinya satu per satu,” ujar Correa.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Atletico. Mereka kembali dalam jalur kemenangan setelah dua hasil kurang baik. Terlebih, Correa dan rekan-rekan memperkokoh posisi di puncak klasemen dengan 70 poin. Atletico meninggalkan sang tetangga, Real Madrid, yang berada pada posisi kedua dengan 67 poin.
Terbalik
Nasib ”El Real” berbanding terbalik dari Atletico. Saat sang tetangga berpesta gol, mereka justru kekeringan gol ketika ditahan imbang tuan rumah Getafe, 0-0, di Stadion Coliseum Alfonso Perez, pada Senin (19/4/2021) dini hari WIB.
Kami tidak punya batas dan akan bertarung hingga akhir musim ini. Kekalahan adalah ketika kita menyerah. Sekarang, sisanya hanyalah perjalanan.
Real kesulitan menghadapi serangan balik cepat dari skuad asuhan Pelatih Jose Bordalas. Mereka mendominasi pertandingan dengan penguasaan sampai 58 persen. Namun, sang tuan rumah menjadi tim yang lebih aktif dengan 19 tendangan dibandingkan Real yang hanya 10 tendangan.
Kualitas sang juara bertahan La Liga menurun karena rotasi pemain. Sang Pelatih Zinedine Zidane mengistirahatkan dua pemain kunci, penyerang Karim Benzema dan gelandang Toni Kroos. Benzema baru masuk pada menit ke-65, tetapi tidak mampu mengubah momentum pertandingan.
Saat bersamaan, mereka tidak punya kualitas cadangan yang cukup baik. Skuad asuhan Zidane dilanda badai cedera. Terbaru, dua pemain, Ferland Mendy dan Federico Valverde, juga harus menepi akibat cedera.
Akibat krisis tersebut, Zidane sampai harus menurunkan pemain dari tim muda, seperti Victor Chust (21), Antonio Blanco (20), dan Sergio Arribas (19). Bahkan, Chust bermain sejak menit awal, menjadi palang pintu pertahanan bersama bek tengah Eder Militao.
”Kami harus terus maju, keluar dari situasi ini (krisis cedera). Dari sisi mental, kami baik-baik saja. Kami tidak punya batas dan akan bertarung hingga akhir musim ini. Kekalahan adalah ketika kita menyerah. Sekarang, sisanya hanyalah perjalanan,” kata Zidane tentang kans juara di tengah badai cedera, seperti dikutip Marca. (REUTERS)