Arsenal berhasil menggagalkan kemenangan Fulham yang sudah ada di depan mata. Namun, Arsenal juga tidak bisa bergembira karena maih kesulitan untuk memperbaiki posisi di klasemen Liga Inggris.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
LONDON, MINGGU - Duel antara Arsenal melawan Fulham di Stadion Emirates, London, berakhir imbang 1-1 dan ditutup dengan drama yang membuat kedua kubu kecewa, Minggu (18/4/2021). Fulham kecewa karena gagal memetik kemenangan supaya bisa keluar dari zona degradasi, sedangkan Arsenal kecewa karena penampilan mereka masih buruk.
Fulham datang ke Emirates dan butuh tiga poin untuk memperbesar peluang tetap tampil di Liga Inggris musim depan. Namun, dengan hasil imbang ini, Fulham hanya bisa menambah satu poin menjadi 27 poin dan masih berada di peringkat ke-17. Mereka tertinggal enam poin dari Burnley yang berada di peringkat ke-16.
Padahal, Fulham bisa mencetak gol lebih dulu melalui tendangan penalti Josh Maja pada menit ke-59. Ketika mereka sudah bisa membayangkan pulang dengan membawa tiga poin, penyerang muda Arsenal Eddie Nketiah memberi pukulan telak dengan mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+7.
Wasit sempat memeriksa ulang gol tersebut dengan menggunakan video asisten wasit (VAR) karena ada indikasi offside. Manajer Fulham, Scott Parker, menjadi semakin kecewa karena ia merasa bek Arsenal, Rob Holding, dalam posisi offside. “Kami sudah hampir menang tetapi laga ini berakhir dengan menyakitkan. Kami kecewa, tetapi esok hari kami akan bangun dan harus bisa kembali bertarung pada laga berikutnya,” kata Parker dikutip BBC.
Sebagai tim promosi pada musim ini, target utama Fulham adalah bertahan di Liga Primer. Mereka sudah bersusah payah mendapatkan promosi dengan bertarung di Divisi Championship dan tidak ingin merasakan penderitaan yang sama. Meski demikian, Parker menyadari timnya masih butuh banyak pengalaman untuk bisa bertahan di liga paling kompetitif di Eropa ini.
Setidaknya, Fulham masih punya lima laga lagi untuk memperbaiki kesalahan. Sejauh ini baru Sheffield United yang sudah dipastikan terdegradasi karena mereka baru mengumpulkan 14 poin dalam 32 laga.
Kami sudah hampir menang tetapi laga ini berakhir dengan menyakitkan. Kami kecewa, tetapi esok hari kami akan bangun dan harus bisa kembali bertarung pada laga berikutnya.
Arsenal punya target yang lebih tinggi, minimal bisa mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa dari jalur Liga Inggris. Aksi penyelamatan yang dilakukan Nketiah pada menit-menit akhir itu pun tidak cukup untuk memperbesar peluang mereka naik lebih tinggi.
Tim “Meriam London” ini masih berada di peringkat ke-9 dengan 46 poin. Mereka telah kehilangan salah satu kesempatan terbaik di Emirates, yakni keuntungan menjadi tim tuan rumah dan melawan tim papan bawah. Jalan terbaik yang bisa ditempuh Arsenal untuk tampil di Liga Champions musim depan adalah dengan menjuarai Liga Europa musim ini.
Tim asuhan manajer Mikel Arteta ini baru saja pulang dari laga tandang melawan Slavia Praha dan menang 4-0. Selanjutnya, Arsenal akan menghadapi Villarreal pada laga semifinal Liga Europa. Kelelahan yang dialami tim setelah melawan Slavia Praha inilah yang dipakai Arteta untuk menjelaskan hasil laga kontra Fulham.
“Kami memulai laga ini dengan baik, tetapi kemudian situasi menjadi mengecewakan ketika kami tidak bisa menembak dan tiba-tiba lawan mendapat tendangan penalti,” kata Arteta. Arsenal masih memiliki enam laga tersisa, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Arteta karena dalam 10 laga terakhir, Arsenal hanya memenangi empat laga.
Ambisi City
Pada laga semifinal Piala FA yang berlangsung di Stadion Wembley, Manchester City juga kecewa karena dikalahkan Chelsea 0-1. Chelsea sekaligus meredam ambisi City untuk meraih gelar bersejarah, yaitu memenangi empat kompetisi mayor dalam semusim.
Gelandang City, Fernandinho, mengatakan City dikalahan tim yang tangguh dan harus bangkit karena masih berpeluang untuk meraih tiga trofi lain. City masih bertarung di Liga Champions, Piala Liga Inggris, dan menjadi calon kuat juara Liga Inggris musim ini. “Sebagai tim yang ingin mendapatkan semua trofi, kami harus bisa menata fokus secepat mungkin untuk menghadapi laga berikutnya melawan Aston Villa dan bertarung di final Piala Liga Inggris (melawan Tottenham Hotspur),” katanya.
Kekalahan City ini juga semakin membuktikan kekuatan Chelsea di tangah manajer Thomas Tuchel terus berkembang dan sulit ditandingi. Chelsea mengalahkan City dengan mencetak satu gol melalui Hakim Ziyech pada menit ke-55. (AFP/REUTERS)