Fabio Quartararo menegaskan masalah performa YZR-M1 musim lalu telah pupus dengan meraih ”pole position” MotoGP seri Portugal. Di sisi lain, kondisi cedera Marc Marquez akan diuji dalam 25 putaran di Sirkuit Portimao.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
PORTIMAO, SABTU — Sirkuit Portimao terkenal sulit dan berisiko, dibuktikan dengan banyaknya pebalap MotoGP yang terjatuh sepanjang sesi latihan dan kualifikasi. Namun, Fabio Quartararo bisa memanfaatkan tantangan itu menjadi keunggulan dengan mencetak pace yang konsisten selama sesi latihan, dan waktu lap tercepat saat kualifikasi. Pebalap berjuluk ”El Diablo” itu dalam misi membalik performa buruk musim lalu menjadi balapan gemilang akhir pekan ini.
Pebalap asal Perancis itu, musim lalu start dari posisi lima, tetapi hanya mampu finis di posisi ke-14. Dia kehilangan kecepatan hanya dalam beberapa lap awal balapan di Portimao. Kendala itu lebih pada performa YZR-M1 2020 yang tidak stabil karena sulit beradaptasi dengan perubahan sirkuit.
Sementara musim ini, Quartararo mendapatkan paket M1 yang kompetitif dan adaptif dengan perubahan dari Sirkuit Losail ke Portimao. Pebalap tim pabrikan Yamaha itu pun menegaskan, bahwa balapan seri ketiga ini merupakan ujian bagi performa M1, apakah bisa konsisten sepanjang musim atau tidak.
Quartararo menonjol sepanjang akhir pekan ini, terutama setelah memuncaki sesi latihan bebas ketiga (FP3), FP4, dan tercepat saat kualifikasi. Dia mencetak waktu 1 menit 38,862 detik. Sebenarnya posisi Quartararo sempat digusur oleh pebalap pabrikan Ducati Francesco Bagnaia, tetapi catatan waktunya dicoret karena melanggar batas kecepatan saat bendera kuning pada Tikungan 9. Bagnaia akan start dari posisi 11, satu tingkat di atas rekan setim Quartararo Maverick Vinales.
Tahun lalu saya menjalani balapan yang sulit di Sirkuit Portimao. Ini berbeda dari seluruh trek lainnya, tetapi juga membuat ini menarik.
”Tahun lalu saya menjalani balapan yang sulit di Sirkuit Portimao. Ini berbeda dari seluruh trek lainnya, tetapi juga membuat ini menarik,” ujar Quartararo.
Quartararo, yang memenangi seri kedua di Qatar, akan start dari baris terdepan bersama tim Suzuki Ecstar Alex Rins, dan pebalap Pramac Racing yang memuncaki klasemen pebalap sementara, Johann Zarco. Pencapaian Zarco start dari posisi ketiga sangat mengesankan karena dia sempat terjatuh di tikungan 11. Marshal sempat melarang dia melanjutkan kualifikasi dan menginstruksikan kembali ke garasi.
”Tetapi saya memohon untuk diizinkan melanjutkan karena motor tidak apa-apa. Mereka membolehkan dan saya lanjut. Saya melakukan lap yang bagus pada putaran pertama dan berusaha lebih cepat para putaran kedua, tetapi itu tidak cukup (untuk memperbaiki posisi),” ujar Zarco yang kini mengemas 40 poin.
”Saya cukup optimistis dan posisi pemimpin (klasemen) juga memberi ekstra energi bagi saya untuk terus berjuang meraih podium lainnya, atau jika semua berjalan mulus, mengapa tidak selangkah lebih baik dengan meraih kemenangan,” tegas pebalap asal Perancis itu.
Zarco membuat kejutan pada MotoGP musim ini dengan tampil konsisten dalam persaingan podium. Dia mampu memaksimalkan potensi Ducati Desmosedici GP21 dengan mencetak waktu putaran yang kompetitif. Namun, di Portimao, pace yang paling mengesankan dicetak oleh Quartararo. Dia mampu konsisten pada 1 menit 40 detik besar hingga 41 detik kecil dalam simulai balapan selama sesi latihan.
Pace balapan Quartararo itu tidak jauh berbeda dari Rins yang juga konsisten saat simulasi balapan. Pebalap tim Suzuki Ecstar itu akan menjadi pesaing terkuat Quartararo untuk finis terdepan di Portimao.
”Saya sangat senang karena sangat penting start dari baris terdepan di MotoGP. Kita lihat besok (saat balapan), karena Fabio memiliki pace yang bagus, dan kami juga memiliki pace yang bagus,” ujar Rins di laman MotoGP.
Rins sempat bersaing dengan Marc Marquez pada lap terakhir sesi kualifikasi kedua. Rins mampu melesat lebih baik dan berusaha diikuti oleh Marquez, tetapi pebalap tim Repsol Honda itu tidak bisa mengimbangi dan justru keluar dari lintasan di tikungan. Marquez yang memuncaki Q1 akhirnya meraih posisi start keenam. Ini hasil yang sangat bagus mengingat kondisi fisiknya yang belum pulih 100 persen.
Beban pada humerus kanan yang cedera sudah terlihat saat Marquez menyelesaikan Q1, di mana dia menggesekkan lengan kanannya pada kursi, seperti dalam kondisi lengan terasa pegal atau nyeri. Kondisi cedera Marquez itu akan mendapat ujian berat saat balapan 25 putaran di Portimao yang menuntut kondisi fisik sangat bugar. Trek ini memiliki banyak tikungan dengan pengereman keras yang akan membebani lengan secara kontinyu. Selain itu, ada gundukan yang membuat motor terbang yang menuntut pengendalian kemudi yang kuat.
”Kecepatan sudah ada, tetapi benar bahwa pertanyaan paling utama bagi saya adalah seperti apa lengan bereaksi selama akhir pekan,” ujar Marquez. Dia mengaku, jika kekuatan pada lengan kanannya menurun akibat gaya membalapnya saat ini, dia akan menyesuaikan lagi untuk menjaga lengannya tidak terlalu terbebani.
Kondisi yang sama akan dialami oleh pebalap Ducati Jack Miller yang dua pekan lalu menjalani operasi arm pump lengan kanan. Pebalap asal Australia itu belum 100 persen bugar, tetapi mampu meraih posisi start keempat, setingkat di atas pebalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli. Kondisi lengan Miller akan mendapat tekanan yang besar dalam 25 putaran balapan, Minggu (18/4/2021) pukul 19.00 WIB.