Si "Raja Tanah Liat" pun Tersungkur di Monte Carlo
Lapangan tanah liat di Monte Carlo, Monako, terus menelan "korban". Satu persatu petenis putra unggulan tersingkir, tidak terkecuali si "raja tanah liat" alias Rafael Nadal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
MONTE CARLO, JUMAT - Novak Djokovic, Fabio Fognini, dan puncaknya, Rafael Nadal, tersingkir sebelum semifinal turnamen ATP Masters 1000 Monte Carlo. Salah satu turnamen dengan level tertinggi di ATP itu kehilangan para jagoan lapangan tanah liat.
Nadal, 11 kali juara Monte Carlo Masters, tersingkir pada perempat final. Di Lapangan Rainier III, Monte Carlo Country Club, Monako, Jumat (16/4/2021), tengah malam waktu Indonesia, si “Raja Lapangan Tanah Liat” itu kalah dari salah satu barisan anak muda, Andrey Rublev, 2-6, 6-4, 2-6.
Kekalahan itu menjadi salah satu hasil “terburuk” Nadal di Monte Carlo setelah babak ketiga (debutnya) pada 2003 dan perempat final 2014. Setelah delapan kali juara secara beruntun pada 2005-2012 lalu diikuti hattrick juara, 2016-2018, Nadal gagal ke final dalam dua edisi terakhir turnamen itu.
Pada 2019, dia disingkirkan Fognini pada semifinal. Adapun pada 2020, turnamen tersebut tidak diselenggarakan karena pandemi Covid-19.
Kunci kekalahan Nadal, seperti diakui Rublev, adalah buruknya penampilan petenis Spanyol peringkat ketiga dunia itu. Hal serupa dialami lawan yang dikalahkan Nadal pada babak ketiga, Grigor Dimitrov. Nadal bahkan turut menyesal dengan buruknya penampilan Dimitrov.
“Di satu sisi, jika kita melihat reputasi Rafa yang merupakan petenis tanah liat terbaik, dia tidak bermain pada level terbaiknya pada hari ini. Tentu terasa berat ketika Anda sudah dinilai sebagai petenis terbaik dan ‘diwajibkan’ selalu menang. Rafa tak boleh kalah di tanah liat karena dia yang terbaik. Sangat berat jika harus menanggung beban seperti itu,” komentar Rublev.
Servis buruk
Servis yang buruk menjadi salah satu faktor kelemahan Nadal dalam laga yang berlangsung selama dua jam 32 menit itu. Hanya 42 persen dari servis kedua yang menghasilkan poin. Padahal, Nadal dikenal memiliki servis kedua yang menyulitkan lawan karena cara memukulnya membuat bola melaju pelan, tetapi dengan putaran yang kencang.
“Saya tidak tahu sebabnya karena tidak punya masalah servis saat latihan. Servis buruk seperti tadi berpengaruh pada ritme pertandingan. Hari ini, servis saya menjadi yang terburuk. Ketika tidak ada rasa percaya diri, saya hanya mencoba menyeberangkan bola. Sulit untuk berpikir memukul bola sesuai keinginan,” ungkap Nadal soal penampilannya.
[embed]https://youtu.be/nLBXulQ0FKM[/embed]
“Dalam kondisi itu dan ketika saya berhadapan dengan petenis bagus seperti Rublev, saya memang harus kalah. Itu analisis yang mudah,” lanjutnya.
Setelah tersingkir di Monte Carlo, Nadal menuju Barcelona, Spanyol, untuk mengikuti turnamen berlevel ATP 500, 19-25 April. Selain servis, faktor lain yang harus diperbaikinya adalah backhand.
Hadirnya semifinalis kejutan pada salah satu turnamen pemanasan Perancis Terbuka ini membuat persaingan dalam dua babak tersisa sulit diterka.
Semifinalis kejutan
Kekalahan juga dialami juara bertahan, Fognini, dari petenis Norwegia, Casper Ruud, 4-6, 3-6, yang akan menjadi lawan Rublev pada semifinal. Petenis Italia yang meraih gelar pertama dari ajang ATP Masters 1000 di Monte Carlo 2019 itu dikenal sebagai spesialis tanah liat. Dari sembilan gelar juara, delapan di antaranya didapatnya dari lapangan berkarakter lambat tersebut.
Sehari sebelumnya, dalam babak ketiga, kejutan terjadi ketika petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, dikalahkan Daniel Evans. Petenis Inggris dengan statistik menang-kalah 4-14 di lapangan tanah liat sebelum Monte Carlo Masters itu melanjutkan langkahnya ke semifinal. Pada perempat final, dia mengalahkan David Goffin, 5-7, 6-3, 6-4. Adapun Ruud menantang Stefanos Tsitsipas dalam laga empat besar, Sabtu.
Hadirnya semifinalis kejutan pada salah satu turnamen pemanasan Perancis Terbuka ini membuat persaingan dalam dua babak tersisa sulit diterka. Nadal pun berpendapat, siapa pun bisa memenangi pertandingan. “Tidak ada yang benar-benar favorit,” katanya. (afp)