Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, "terpeleset" di turnamen tanah liat ATP Masters 1000 Monte Carlo. Djokovic disingkirkan petenis peringkat ke-33 dunia, Daniel Evans, pada babak ketiga turnamen di Monako itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MONTE CARLO, KAMIS - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, mengawali musim kompetisi lapangan tanah liat 2021 dengan hasil buruk. Ia dikalahkan petenis Inggris berperingkat ke-33 dunia, Daniel Evans, pada babak ketiga ATP Masters 1000 Monte Carlo di Monako, Kamis (15/4/2021).
Sejak terakhir kali menjadi juara di Monte Carlo Masters pada 2015, Djokovic selalu gagal melewati perempat final pada lima edisi berikutnya. Pada 2016 silam, ia bahkan gagal mempertahankan gelar juara setelah tersingkir dini, yaitu pada babak kedua.
Monte Carlo Masters, turnamen yang selalu mengawali persaingan di lapangan tanah liat berlevel Masters 1000, tidak terlalu bersahabat dengan Djokovic. Hasil dalam kejuaraan itu tidak lebih baik dibandingkan Madrid Masters dan Roma Masters yang telah memberinya, masing-masing, tiga dan lima gelar juara.
Berbeda dengan babak kedua, ketika dia mampu keluar dari tekanan yang diberikan petenis 19 tahun, Jannik Sinner, kali ini Djokovic mengalami kesulitan dalam posisi menerima servis. Padahal, petenis Serbia itu dikenal sebagai petenis dengan pengembalian servis terbaik. Kepintarannya memilih jenis pukulan dan penempatan bola justru kerap membuat lawan-lawannya kesulitan saat melakukan servis.
Poin yang didapat Djokovic dari pengembalian servis pertama hanya 39 persen. Adapun Evans 43 persen. Djokovic pun hanya bisa tiga kali mencuri servis Evans dari 10 kesempatan, sementara Evans memenangi lima dari tujuh kesempatan.
Evans pun menang 6-4, 7-5, dan melangkah ke perempat final. Laga itu menjadi kemenangan terbaiknya. Meskipun telah berkarier di tenis profesional sejak 2016, namun Evans baru memperoleh gelar pertamanya, yaitu pada ATP 250 Melbourne, awal 2021 lalu.
”Ini adalah kemenangan besar. Kunci dari laga ini adalah rasa percaya diri yang saya bawa sejak memasuki lapangan. Melawan petenis nomor satu dunia, saya harus punya rasa percaya diri bisa menang,” ujar Evans yang menghentikan sembilan kemenangan beruntun Djokovic sepanjang 2021, termasuk saat menjuarai Grand Slam Australia Terbuka.
Perempat final yang akan dijalaninya, pada Jumat, menjadi yang pertama bagi Evans di ajang ATP Masters 1000. Hingga 2019, petenis berusia 33 tahun tersebut lebih sering memulai penampilan dalam turnamen ATP level tertinggi itu sejak babak kualifikasi.
Pada perempat final, Evans akan menghadapi David Goffin yang menciptakan kejutan lainnya pada babak ketiga. Goffin menghentikan langkah petenis unggulan kelima, Alexander Zverev, 6-4, 7-6 (9-7).
Sementara itu, Stefanos Tsitsipas menjaga konsistensinya dengan mencapai perempat final keenam dari enam turnamen individu pada tahun ini. Tsitsipas mendapatkan tiket perempat final Monte Carlo Masters, untuk pertama kalinya, setelah mengalahkan Cristian Garin, 6-3, 6-4. Lawannya pada perempat final adalah petenis muda Spanyol, Alejandro Davidovich Fokina, yang mengalahkan Lucas Pouille, 6-2, 7-6 (2).
“Saya telah menyelesaikan tugas yang sulit. Christian memberi perlawanan sangat ketat dan telah merepotkan, tetapi saya mampu bertahan,” komentar Tsitsipas seperti dikutip laman resmi ATP.
Kesulitan yang disuguhkan Garin tidak lain karena kemampuannya yang mumpuni bermain di lapangan tanah liat yang berkarakter lambat. Semua dari total lima gelar juara yang dikumpulkan petenis Chile itu didapat dari turnamen tanah liat. Namun, di tangan Tsitsipas, Garin selalu kalah dalam dua pertemuan.
Adapun Fokina memiliki kemampuan serupa Garin meski baru berperingkat ke-58 dunia. “Saya tak begitu mengenal Fokina. Yang pasti, dia adalah petenis Spanyol yang selalu menguasai lapangan tanah liat. Jadi, itu akan menjadi tantangan besar lain bagi saya,” tutur Tsitsipas yang kini menghuni peringkat kelima.
Kemenangan atas Garin mengantarkan petenis berusia 22 tahun itu pada perempat final keenam dari semua turnamen individu pada tahun ini. Dia memulai musim 2021 dengan mencapai semifinal Grand Slam Australia Terbuka dengan mengalahkan Rafael Nadal pada perempat final. Kemenangan itu didapat Tsitsipas setelah kehilangan dua set terlebih dulu.
Saya telah menyelesaikan tugas yang sulit. Christian memberi perlawanan sangat ketat dan telah merepotkan, tetapi saya mampu bertahan. (Stefanos Tsitsipas)
Setelah itu, Tsitsipas mencapai minimal babak perempat final di Rotterdam, Marseille, Acapulco, dan Miami. Ia pun kini juga mencapai perempat final kedua beruntun dalam ATP Masters 1000 setelah Miami Masters, dua pekan lalu.
Hasil tersebut akan menjadi bekal Tsitsipas menghadapi ajang besar berikutnya, Grand Slam Perancis Terbuka, 30 Mei-13 Juni. Di Roland Garros, juara Final ATP 2019 itu mendapat hasil terbaik ketika menembus semifinal pada 2019. (afp)