Liverpool optimistis mampu membalas kekalahan dari Real Madrid di perempat final Liga Champions. Dalam laga kedua, Kamis WIB, Manajer Liverpool Juergen Klopp mengakui timnya merindukan dukungan langsung Kopites.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LIVERPOOL, SELASA —Untuk merengkuh tiket semifinal Liga Champions Eropa, Liverpool perlu menang minimal 2-0 pada laga kedua perempat final melawan Real Madrid, Kamis (15/4/2021) pukul 02.00 WIB, di Stadion Anfield. Misi itu bukan sesuatu yang mustahil diraih ”Si Merah”, yang berpengalaman menciptakan comeback terbaik di kompetisi antarklub terbaik Eropa itu.
Merunut sejarah panjang partisipasi di Liga Champions, Liverpool telah tiga kali kalah pada laga pertama perempat final. Catatan itu terjadi saat bertemu wakil Perancis, Saint-Etienne, musim 1976-1977, menghadapi klub Polandia, Widzew Lodz, musi 1982-1983, serta melawan Chelsea musim 2008-2009. Dari ketiga laga itu, Si Merah hanya mampu membalikkan kekalahan dari Saint-Etienne dan lolos ke semifinal dengan keunggulan agregat 3-2.
Meski tidak memiliki catatan cemerlang setelah kalah di laga pertama babak delapan besar, Liverpool punya dua pengalaman yang tidak bisa dilupakan saat tertinggal di Liga Champions. Pertama, saat meraih gelar Liga Champions musim 2004-2005 dengan mengejar ketertinggalan 0-3 dari AC Milan di partai puncak.
Kedua, kemenangan 4-0 atas Barcelona di babak semifinal musim 2018-2018. Hasil itu membalas kekalahan 0-3 pada laga pertama di markas Barca, Stadion Camp Nou. Dua pertandingan itu masuk dalam sejarah comeback terbaik di Liga Champions.
Membawa pulang satu gol dari markas Real, Stadion Alfredo Di Stefano, menjadi satu-satunya sisi positif dari laga pertama yang didapat Liverpool. Manajer Liverpool Juergen Klopp mengatakan, harapan timnya melaju ke babak empat besar belum pupus.
”Kami kalah 1-3, tetapi itu baru setengah jalan dari duel kami dengan Real. Tujuan utama kami ialah lolos ke babak selanjutnya. Jadi, kami akan berusaha keras memenangi duel di atas lapangan demi meraih hasil akhir lebih baik,” kata Klopp pada konferensi pers jelang laga, Selasa (13/4/2021) malam WIB.
Kehilangan ”fans”
Berbeda dengan dua sejarah comeback itu, Liverpool akan menghadapi Real tanpa penonton di Anfield. Padahal, sorak-sorai Kopites, sebutan pendukung Si Merah, selalu menghadirkan semangat berlebih bagi para pemain Liverpool. Klopp pun mengakui, timnya akan merindukan dukungan langsung dari para fans di laga penting nanti.
”Ketidakhadiran penonton adalah satu masalah yang harus bisa kami atasi. Namun, yang utama, ialah bagaimana kami bisa mengatasi permainan Real, terutama dengan bermain kokoh di lini belakang agar tidak kebobolan,” kata Klopp.
Moral Si Merah tengah membaik setelah berhasil menyegel tiga poin pertama di Anfield sejak 17 Desember 2020. Mereka menumbangkan Aston Villa 2-1 dalam laga pekan ke-31 Liga Inggris, Sabtu lalu.
Bek Liverpool, Nathaniel Phillips (24), mengatakan, kemenangan atas Aston Villa melepas sedikit ketegangan Liverpool, yang gagal meraih poin penuh di Anfield dalam delapan pertandingan beruntun di Liga Inggris. ”Saya senang dengan atmosfer positif di ruang ganti setelah kami mampu mengalahkan Aston Villa. Itu adalah bekal untuk mencapai tujuan kami di sisa musim ini,” ujar Phillips dikutip laman klub.
Di sisi lain, performa Liverpool dalam laga kandang di Liga Champions musim ini cukup baik. Dari empat pertandingan di Anfield, Si Merah mencetak lima gol dan hanya kemasukan dua gol. Sepasang gol yang bersarang ke gawang Liverpool tercipta pada pertandinagn fase grup melawan Atalanta. Adapun di tiga laga lain, anak asuhan Klopp selalu meraih kemenangan sekaligus tak kemasukan gol.
Skuad terbatas
Real datang ke Inggris tanpa membawa sejumlah pemain utama, terutama di lini belakang. Pelatih Real Zinedine Zidane sebenarnya bisa bernapas lega dengan pulihnya kapten Sergio Ramos dari cedera betis. Namun, Ramos belum bisa bermain karena positif Covid-19 dalam hasil tes, Selasa pagi waktu Spanyol. Alhasil, ”Los Blancos” kembali tidak bisa memainkan duet bek tengah terbaiknya, Ramos dan Raphael Varane, yang juga masih tahap pemulihan Covid-19.
Ketidakhadiran penonton adalah satu masalah yang harus bisa kami atasi. Namun, yang utama adalah bagaimana kami bisa mengatasi permainan Real, terutama dengan bermain kokoh di lini belakang agar tidak kebobolan.
Zidane juga kehilangan dua bek kanan andalan, Dani Carvajal dan Lucas Vazquez. Kondisi Vazquez bahkan lebih parah setelah menderita cedera lutut pada laga el clasico, akhir pekan lalu. Vazquez absen hingga akhir musim, bahkan berpotensi tidak akan lagi bermain dengan seragam Real karena belum memperpanjang kontrak yang usai pada 30 Juni 2021.
Dengan kondisi itu, Real akan mengandalkan Eder Militao dan Nacho sebagai bek tengah. Kemudian, Alvaro Odriozola ditempatkan sebagai bek kanan.
Keterbatasan pemain mengakibatkan sebagian besar pemain utama Real kelelahan. Seperti dilansir Marca, Zidane tidak terlalu banyak memberikan menu latihan fisik kepada pemain dalam sesi latihan terakhir di Madrid, Selasa. Selain menu latihan taktikal, Zidane mengutamakan porsi latihan untuk memulihkan kondisi pemainnya agar mampu bermain prima 90 menit di Anfield.
”Kondisi fisik kami telah mencapai batas. Saya tidak tahu lagi bagaimana kami bisa mengakhiri musim ini,” ujar Zidane kepada pers usai el clasico.
Kiper Real, Thibaut Courtois, mengakui kemenangan di laga pertama tidak bisa dilepaskan dari kokohnya penampilan lini belakang. Oleh karena itu, Real harus siap mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi di kandang Liverpool.
”Saya senang apabila laga kedua berjalan seperti di Madrid. Namun, saya paham kami akan menjalani laga kedua yang sangat berbeda,” kata Courtois.
Tidak hanya kondisi pemain yang terbatas, Zidane akan berusaha keras agar anak asuhannya tidak mengalami pengalaman buruk yang ia alami di babak perempat final Liga Champions musim 2003-2004. Kala itu, Zidane yang masih bermain gagal membantu Los Blancos lolos ke semifinal setelah kalah pada laga kedua di markas AS Monaco dengan skor 1-3. Padahal di laga pertama, Real unggul 4-2. (REUTERS)