Langkah Borussia Dortmund untuk melangkah ke babak semifinal Liga Champions masih sangat berat. Mereka harus bisa menumbangkan Manchester City yang selalu tampil konsisten.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
DORTMUND, SELASA — Borussia Dortmund menjalani salah satu laga terberat musim ini pada laga kedua perempat final Liga Champions Eropa melawan Manchester City, Kamis (15/4/2021) pukul 02.00 WIB, di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund. Dengan kehilangan beberapa pemain pilarnya, Dortmund wajib menumbangkan tim paling konsisten di Inggris untuk bisa lolos ke semifinal.
Pada laga pertama pekan lalu, Dortmund kalah 1-2 di kandang City. Mereka harus bisa membalas kekalahan tersebut tanpa penyerang sayap andalan, Jadon Sancho, yang belum pulih dari cedera. Pelatih Dortmund Edin Terzic juga berharap Marco Reus dan Mats Hummels kembali bugar agar bisa tampil pada laga ini.
Reus cedera ketika Dortmund mengalahkan Stuttgart, 3-2, pada Liga Jerman akhir pekan lalu. Adapun Hummels merasa tidak enak badan. Kondisi keduanya terus dipantau pada sesi latihan, Selasa (13/4/2021). ”Akan menjadi kerugian besar jika Reus tidak tampil. Ia kapten kami dan tahu caranya membawa tim ini ke semifinal,” kata bek Dortmund, Manuel Akanji.
Dengan komposisi skuad yang tidak utuh, sulit bagi tim mana pun untuk bisa mengatasi City yang makin menggila jelang akhir musim. Tim asuhan Manajer Pep Guardiola itu memenangi 27 dari 29 laga terakhir di semua kompetisi. Mereka hampir menjuarai Liga Inggris musim ini dan masih berpeluang meraih tiga trofi lain, termasuk Liga Champions.
Terzic pun menilai laga ini sangat sulit dijalani dan tim butuh standar yang tinggi untuk bisa lolos ke semifinal. ”Kami merasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri saja tidak cukup karena kami perlu bermain lebih ngotot lagi,” katanya.
Hasil laga pertama sudah menjadi sebuah sinyal positif yang membuat Terzic optimistis. Meski kalah, ia merasa timnya mampu mengimbangi perlawanan City yang alot. Terzic kesulitan untuk bisa menebak serangan yang dibangun City.
Pada laga kedua ini, Terzic dituntut membangun keseimbangan tim. Ia tidak bisa hanya fokus memperkuat pertahanan, dan harus bisa mempertajam serangan. Namun, tanpa beberapa pemain pilarnya, tugas itu semakin sulit.
Kabar baiknya, Terzic masih bisa mengandalkan penyerang berbakat, Erling Haaland, untuk membongkar pertahanan City. ”Peran Haaland sangat penting pada beberapa laga terakhir meski ia tak mencetak gol. Dia selalu bisa berlari dan menyatu dengan tim. Sebagai sebuah tim, tentu kami berharap dia mencetak gol lagi,” kata Terzic pada laman UEFA.
Kami merasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri saja tidak cukup karena kami perlu bermain lebih ngotot lagi.
Kehadiran Haaland praktis menjadi perhatian khusus para pemain City. ”Haaland bisa melukai setiap tim yang ia hadapi. Saya tidak begitu mengenalnya, tetapi ia punya masa depan sangat cerah dan pola pikir yang tepat untuk menjadi pemain terhebat,” kata gelandang City, Ilkay Gundogan.
Belajar dari kesalahan
City sangat termotivasi menyingkirkan Dortmund untuk menebus kesalahan mereka musim lalu ketika disingkirkan Olympique Lyon pada perempat final. Mereka telah belajar dari kesalahan itu dan Guardiola mengisyaratkan timnya akan tetap tampil menyerang di Signal Iduna Park.
”Tiket ke babak semifinal tidak diberikan secara cuma-cuma. Kami harus tampil sebaik mungkin dan tidak lagi mengulangi kesalahan seperti saat menghadapi Lyon,” ujar Guardiola seperti dikutip Manchester Evening News. Musim lalu, fase gugur Liga Champions hanya berlangsung satu laga dan City kalah 1-3 dari Lyon.
Selain telah belajar dari kesalahan, City lebih mudah untuk fokus pada laga ini karena mereka tinggal membutuhkan tiga kemenangan dan satu hasil imbang lagi untuk mengunci gelar juara Liga Inggris musim ini. Mereka masih bisa unggul 11 poin di puncak klasemen sementara Liga Inggris meski pada laga terakhirnya kalah dari Leeds United, 1-2.
Apabila kalah dari Dortmund dan tersingkir lagi di Liga Champions, City jelas kecewa, tetapi masih bisa merasa aman karena sudah pasti tampil pada musim berikutnya. ”Kami sudah tampil di Liga Champions selama 11 tahun beruntun dan ini belum pernah terjadi. Tentu ini sebuah pencapaian fantastis dan sekarang kami harus melangkah lebih jauh,” ujar Guardiola.
Tepat sepuluh tahun silam, Guardiola berhasil mempersembahkan trofi Liga Champions sebagai pelatih Barcelona. Kini ia punya momentum untuk mengulang kesuksesan tersebut. (AFP/REUTERS)