Atletico Madrid, yang memimpin jauh di klasemen paruh musim, sekarang hanya unggul satu poin atas Real Madrid. Inkonsistensi membuat eksistensi Atletico mulai pudar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
SEVILLA, SENIN — Atletico Madrid sempat begitu perkasa pada paruh musim Liga Spanyol 2020-2021. Namun, eksistensi tim asuhan pelatih Diego Simeone ini memudar jelang akhir musim. Inkonsistensi penampilan, terutama tumpulnya lini depan, menjadi problem terbesar yang harus segera diatasi.
Hasil buruk kembali menghantui Atletico pada pekan ke-30. Mereka ditahan imbang tuan rumah Real Betis, 1-1, di Stadion Benito Villamarin, Senin (12/4/2021) dini hari WIB. Keunggulan cepat lewat gol gelandang serang Yannick Carrasco pada menit ke-5 tidak cukup mengantarkan Atletico menang.
Akibat hasil imbang, Atletico saat ini hanya unggul satu poin di puncak klasemen, di atas pesaing terdekat, Real Madrid. Padahal, tim berjuluk ”Los Rojiblancos” ini sempat begitu perkasa, unggul 10 poin ditambah keuntungan satu laga pada paruh musim, akhir Januari.
Skuad asuhan Simeone pun dalam tekanan besar jelang perebutan gelar juara yang akan ditentukan dalam delapan laga ke depan. Atletico, dengan 67 poin, hanya terpaut satu kemenangan untuk disusul Real Madrid (66 poin) dan Barcelona (65 poin).
”Kami mengawali musim dengan sangat baik, tetapi mulai kehilangan poin dalam beberapa laga terakhir. Saya hanya berharap kami bisa beralih dari tren kurang baik ini. Kita lihat apa yang akan terjadi di akhir musim nanti. Jujur, saya menikmati momen perebutan gelar ini,” kata Simeone seusai laga.
Hasil imbang terakhir itu hanyalah satu dari rentetan tren buruk Atletico. Sejak Februari, mereka hanya mampu 4 kali menang dalam 11 pertandingan Liga Spanyol. Tren tersebut yang membuat kans juara tampak mengkhawatirkan.
Atletico hanya menghasilkan rata-rata 1,5 poin setiap laga. Raihan itu sangat timpang dibandingkan paruh musim pertama, mereka mampu mencatatkan rata-rata 2,6 poin setiap laga.
Simeone menyadari, permasalahan terbesar dari badai inkonsistensi adalah gol yang minim. Lini depan yang dipimpin bomber Uruguay, Luis Suarez, itu tidak setajam pada paruh pertama. Buktinya, mereka hanya mencetak dua gol dalam empat laga teranyar.
”Gol. Itulah yang akhirnya memacu kekuatan mental dan memberi Anda energi. Saya belum pernah melihat tim yang menang, justru melemah. (Gol dan kemenangan) memberi Anda energi dan antusiasme,” tambah pelatih asal Argentina tersebut.
Terlihat jelas
Kesulitan mencetak gol ini kembali terlihat jelas ketika bertamu ke markas Real Betis. Mereka mampu menciptakan 10 tendangan selama 90 menit, tetapi hanya 1 gol yang bersarang ke gawang lawan.
Padahal, Atletico punya dua peluang emas ketika wasit memberi injury time selama lima menit. Namun, peluang dari striker Angel Correa tersebut gagal berbuah gol. Kedua peluang di dalam kotak penalti itu digagalkan oleh kiper Betis, Claudio Bravo.
Kami mengawali musim dengan sangat baik, tetapi mulai kehilangan poin dalam beberapa laga terakhir. Saya hanya berharap kami bisa beralih dari tren kurang baik ini.
”Saya terkejut Correa tidak bisa menghasilkan gol itu. Tetapi, saya senang dengan kerja tim ini. Jika kami terus menjaga ini, gol akan datang pada akhirnya. Sebab, hidup dan sepak bola adalah tentang usaha. Usaha itu akan terbayar suatu hari,” ujar Simeone.
Koresponden media sepak bola Spanyol, AS, Javier G Matallanas, menilai, perburuan gelar memang lebih sulit bagi Atletico saat ini. Jalan mereka menuju trofi tidak lagi semulus pada paruh musim. Ketika itu, Atletico sedang dalam form terbaik, sedangkan Madrid dan Barca sangat inkonsisten.
Meski begitu, Atletico masih berpeluang besar meraih gelar juara liga untuk pertama kali sejak 2013-2014. ”Mereka lagi-lagi membuktikan punya kedalaman bagus untuk menang hari ini. Hanya saja Correa gagal memanfaatkan dua peluang bagus. Terlepas dari itu, mereka masih bisa bergantung pada diri sendiri untuk menjadi juara,” kata Matallanas.
Jadwal Atletico dalam delapan laga terakhir liga bisa dikatakan cukup landai. Namun, mereka akan sekali lagi bertemu Barca pada awal Mei. Pertemuan tersebut berpotensi menentukan arah persaingan juara musim ini. (REUTERS)