Penuh Kejutan dan Ketegangan dalam Drama Puncak "Playoff" Divisi Merah
Persaingan "playoff" Divisi Merah berakhir klimaks pada hari terakhir musim reguler IBL. Louvre dan Bima Perkasa, yang tidak diunggulkan, pulang dengan tiket "playoff". Adapun Bali United pulang dengan tangan hampa.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS – Drama puncak perebutan dua tiket playoff oleh tiga tim Divisi Putih berakhir penuh kejutan. Tim yang memimpin perburuan sebelumnya, Bali United, terdepak dari persaingan. Dua tim di bawahnya, Louvre Surabaya dan Bima Perkasa Jogja, justru sukses mencuri tiket lewat jerih payah di laga terakhir.
Bali United, sebelumnya di peringkat kedua klasemen, pulang dengan rasa kecewa akibat kalah dari Satria Muda Jakarta, 55-59, dalam hari terakhir musim reguler IBL 2021 di “gelembung” Cisarua, Bogor, Sabtu (10/4/2021). Di sisi lain, Louvre menang atas Indonesia Patriots, 74-68, dan Bima Perkasa menang atas Pacific Caesar Surabaya, 71-45.
Alhasil, Louvre melesat naik hingga peringkat kedua (10 menang – 6 kalah). Sementara itu, Bima Perkasa menuju peringkat ketiga (9-7) karena unggul head to head atas Bali United yang punya rekor kemenangan sama (9-7).
Drama dimulai dengan kekalahan Bali United. Kans itu tidak disia-siakan oleh Louvre yang bermain setelahnya. Tim berjuluk “Buaya Darat” itu bertarung keras melawan pasukan muda Patriots hingga detik akhir laga.
Lewat aksi heroik pemain lokal naturalisasi, Jamarr Andre Johnson (29 poin, 14 rebound), Louvre mengamankan kemenangan sekaligus memastikan tiket playoff. Setelah bel akhir laga berbunyi, seisi tim tenggelam dalam rasa haru. Pelatih Louvre Andika Saputra, dengan mata berkaca-kaca, memeluk erat pemain veteran, Jamarr dan Wendha Wijaya.
“Kami banyak sekali cobaan, seperti sulit banget untuk menang di seri ini. Karena sangat sulit, kemenangan ini sangat berharga untuk kami. Saya selalu minta pemain untuk bekerja keras dan tanggung jawab, juga bermain tanpa beban. Hal itu diperlihatkan hari ini,” kata Andika yang sudah berpengalaman masuk playoff.
Saya mendefinisikan musim ini sebagai pembuktian untuk iman dan kerja keras. Kami menghadapi banyak badai musim ini dan berhasil melewatinya. (Jamarr Johnson)
Bagi Louvre, tekanan terhadap mereka sangat berat. Jamarr dan rekan-rekan kalah dua kali beruntun pada awal seri keempat. Namun, mereka tidak menyerah. Louvre justru bisa membalikkan keadaan dengan kemenangan di dua laga terakhir.
“Kekalahan itu sangat menyakitkan. Kami seperti tereliminasi dari kans playoff. Tetapi, saya menenangkan diri setelah laga itu. Saya pikir kami masih bisa lolos jika mampu menang. Karena itu, saya menyiapkan mental untuk dua laga terakhir,” ucap Jamarr.
Untuk Jamarr, perjalanan musim ini penuh dengan lika-liku. Dia sempat bermasalah dengan cedera otot pangkal paha di awal seri ketiga. Meski begitu, pemain kelahiran Amerika Serikat ini bisa bangkit kembali pada seri keempat. Jamarr juga menjadi pahlawan dalam laga penentu melawan Patriots.
“Saya mendefinisikan musim ini sebagai pembuktian untuk iman dan kerja keras. Kami menghadapi banyak badai musim ini dan berhasil melewatinya. Kami telah mendapat pelajaran yang sangat berarti,” tambah Jamarr.
Beberapa jam setelahnya, giliran Bima Perkasa yang menjalani laga hidup atau mati. Jika kalah, mereka akan melepas kesempatan besar playoff kembali ke genggaman Bali United. Namun, tim asuhan pelatih David Singleton itu tidak menyia-nyiakan kans tersebut.
“Sangat bahagia, terutama untuk pemain saya. Mereka bekerja keras dalam 4-5 bulan terakhir. Juga harus berhadapan dengan pembatalan liga. Kami banyak tantangan karena cedera musim ini. Tetapi, karakter kuat tim ini bisa mengalahkan itu semua. Kami membuat hal yang tidak mungkin terjadi,” ucap Singleton yang menjalani musim debutnya di Bima Perkasa.
Misi nyaris mustahil
Bima Perkasa sukses menyelesaikan misi nyaris mustahil. Peluang lolos mereka sangat kecil karena rekor yang kalah dibandingkan dua pesaingnya. Apalagi, top skor tim itu, Azzaryan Pradhitya, tidak bisa bermain di dua laga sisa akibat cedera bahu. Meski begitu, mereka justru mampu memenangi dua laga terakhirnya.
Titik balik Bima Perkasa terjadi pada laga sebelumnya melawan tim raksasa, Prawira Bandung. Mereka menang hanya dengan rotasi 8 pemain. Kemenangan tersebut sukses mengubah peta persaingan di Divisi Merah.
Walaupun tidak lolos, Bali United juga sudah bertarung sekeras mungkin. Sayangnya, mereka kalah pengalaman dari Satria Muda pada detik-detik akhir. Tim yang baru bersama selama empat bulan ini pun harus merelakan tiket playoff yang sudah di depan mata.
“Saya mau memberikan selamat kepada pemain musim ini. Saya bangga dengan mereka karena telah melakukan segalanya. Kami hanya kurang beruntung. Mereka sangat profesional. Saya jarang melihat pemain seperti ini selama saya melatih di Eropa” ucap Pelatih Bali United Alex Stefanovski.
Bagi sang tim debutan, musim ini adalah pelajaran berharga. Mereka hanya kalah beruntung dibandingkan dua tim lain. “Untuk saya, tim ini hanya butuh satu langkah lagi untuk lebih sukses. Kami akan membuktikan itu dan memberikan lebih pada tahun depan,” tambah Alex.
Musim reguler IBL pun berakhir. Di playoff, Divisi Merah akan diwakili Pelita Jaya, Louvre, dan Bima Perkasa. Sementara itu, Divisi Putih akan diwakili Satria Muda, Prawira, dan West Bandits Solo. Mereka akan bertarung di playoff setelah jeda puasa dan lebaran.