Persib Bandung menyingkirkan Persebaya Surabaya untuk menyegel satu tempat di babak semifinal Piala Menpora 2021. Pengalaman skuad senior Persib mampu meredam semangat juang pasukan muda Persebaya.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran sejumlah pemain berpengalaman membantu Persib Bandung menumbangkan skuad muda milik Persebaya Surabaya, Minggu (11/4/2021) malam WIB, dalam laga fase 8 besar Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta. ”Maung Bandung” unggul 3-2 untuk melaju ke semifinal.
Pelatih Persib Bandung Robert R Alberts dan Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso adalah dua pelatih yang memiliki pemikiran yang serupa dalam keikutsertaan timnya di Piala Menpora. Keduanya menganggap ajang itu untuk memberikan jam terbang yang merata kepada seluruh pemain.
Hal itu ditunjukkan dengan predikat Persib dan Persebaya yang menjadi tim dengan pelibatan pemain terbanyak di Piala Menpora. Persib telah memainkan 23 pemain dalam empat laga yang telah dijalani, sedangkan Persebaya melibatkan 24 pemain di empat laga fase grup serta perempat final.
Meskipun tampil di turnamen itu untuk mempersiapkan skuad jelang Liga 1 2021, kualitas pemain kedua tim sesungguhnya timpang. Dalam susunan 11 pemain inti pada laga perempat final itu, pemain termuda Persib adalah Ezra Walian yang berusia 23 tahun. Meskipun usianya paling muda, Ezra adalah pemain yang pernah mengenyam pendidikan akademi Ajax Amsterdam di Belanda.
Adapun Victor Igbonefo menjadi pemain tertua Persib dengan usia 35 tahun. Rata-rata usia 11 pemain utama Persib ialah 27,2 tahun.
Kualitas itu tentu kontras dengan kondisi skuad Persebaya yang memiliki rata-rata usia 22,6 tahun. Saat memulai laga, pemain paling senior di Persebaya adalah Rivaldi Bawuo, penyerang yang berusia 27 tahun. Aji juga menurunkan pemain tim muda Persebaya, Marselino Ferdinan, yang berumur 16 tahun.
Perbedaan kualitas itu amat terlihat di lapangan pada awal babak pertama. Pengalaman mayoritas pemain memberikan kekuatan secara mental bagi skuad Persib. Alhasil, Ezra telah membawa Persib unggul ketika laga baru berjalan 39 detik. Penyerang Wander Luiz memberbesar keunggulan Persib saat laga baru berjalan enam menit.
Persib menutup babak pertama dengan keunggulan tiga gol lewat gol sundulan bek Nick Kuipers pada menit ke-37.
Namun, di babak kedua, Persebaya mampu memanfaatkan kelengahan fisik Persib. ”Bajul Ijo” mencetak dua gol lewat skema bola mati yang diciptakan oleh Arif Satria pada menit ke-62 dan Mokhamad Syaifuddin pada menit ke-90.
Secara umum, Persebaya lebih mendominasi laga dengan catatan 54 persen penguasaan bola serta 12 tembakan. Namun, sejumlah peluang gagal dimanfaatkan pemain Persebaya. Di sisi lain, Persib tampil tenang untuk meredam gempuran Persebaya. Selama 90 menit, Persib, yang memiliki 46 persen penguasaan bola, mencatatkan 11 tembakan.
Alberts mengakui laga berjalan seimbang. Di babak pertama, Persib lebih unggul, tetapi Persebaya menguasai pertandingan pada paruh kedua pertandingan.
”Pertandingan tadi sangat menarik dari sisi taktikal dan memberikan hiburan bagi yang menyaksikan. Kami mampu mencetak tiga gol, lalu lengah dan kemasukan dua gol, tetapi kami senang bisa menang dan melaju ke babak selanjutnya,” ucap Alberts dalam konferensi pers virtual seusai laga.
Sementara itu, kapten Persebaya, Rachmat Irianto, menganggap Persebaya kalah karena banyak melakukan kesalahan sendiri yang merugikan tim. Ia menambahkan, hasil melawan Persib ini menjadi modal untuk memperbaiki diri jelang Liga 1 2021.
”Kami tidak perlu banyak beralasan. Kami kalah karena melakukan kesalahan dan banyak membuang peluang,” kata Rachmat.
Dua kartu merah
Selain terjadi hujan gol, laga itu juga menjadi pertandingan yang paling banyak menghadirkan kartu merah di Piala Menpora 2021. Masing-masing satu pemain dari kedua tim diusir wasit. Kiper Persebaya, Satria Tama, menerima kartu merah pada menit akhir babak pertama karena dianggap menyentuh bola di luar kota penalti meskipun dalam tayangan ulang bola tidak mengenai tangan Satria.
Pertandingan tadi sangat menarik dari sisi taktikal dan memberikan hiburan bagi yang menyaksikan. Kami mampu mencetak tiga gol, lalu lengah dan kemasukan dua gol, tetapi kami senang bisa menang dan melaju ke babak selanjutnya.
Meski begitu, Aji enggan mempermasalahkan hukuman kartu merah itu. Menurut dia, wasit lebih melihat dengan jelas situasi itu dan telah memberikan keputusan yang harus diterima timnya. ”Terpenting kami mampu menunjukkan semangat juang dan tetap memainkan pola permainan khas Persebaya saat bermain dengan 10 pemain,” ucap Aji.
Luiz, yang telah menciptakan dua gol di Piala Menpora, menjadi pemain Persib pertama yang meraih kartu merah di turnamen pramusim itu. Luiz keluar lapangan setelah mendapat kartu merah langsung pada menit ke-64.
Serupa dengan Aji, Alberts juga tidak terlalu ambil pusing dengan kartu merah yang diterima Luiz. Ia pun tidak mempermasalahkan absennya Luiz di laga pertama babak semifinal nanti karena masih memiliki pemain depan berkualitas, salah satunya Ferdinand Sinaga.
”Wasit seperti para pemain yang baru kembali menjalani pertandingan setelah absen selama satu tahun. Saya pikir wasit telah berusaha memberikan penampilan terbaik,” ujar Alberts.
Selanjutnya, Persib akan menunggu lawan di semifinal, yakni pemenang duel PS Sleman kontra Bali United, Senin (12/4/2021) ini. Laga pertama semifinal akan berlangsung pada 16 Maret di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Laga kedua dimainkan di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, 19 Maret.