Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunisa sudah berkomitmen bergabung ke pelatnas. Mereka hanya tinggal menunggu surat dispensasi dari Pemerinah Provinsi Jawa Timur untuk pelatih mereka, Lilies Handayani.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim pemusatan latihan nasional atau pelatnas panahan mendapatkan angin segar setelah dua pemanah recurve andalan Indonesia, Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunisa, berkomitmen bergabung dengan pelatnas. Kepastian bergabungnya dua pemanah asal Jawa Timur itu hanya menunggu surat dispensasi dari Pemerinah Provinsi Jawa Timur untuk pelatihnya, Lilies Handayani, yang berstatus sebagai ASN atau PNS Jawa Timur.
”Riau Ega dan Diananda sudah mau berangkat ke Jakarta, Kamis (8/4/2021). Bahkan, tiket pesawat yang mereka minta telah dibelikan. Namun, karena Ibu Lilies belum dapat surat dispensasi, akhirnya keberangkatan mereka ditunda. Mereka ingin ke pelatnas bareng Ibu Lilies. Kemungkinan, mereka mulai bergabung di minggu ketiga bulan ini atau sekitar tanggal 20-an April,” ujar tim manajer pelatnas panahan sekaligus Kepala Bidang Hukum dan Promosi Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), Ikhsan Ingratubun, saat dihubungi, Kamis.
Riau Ega dan Diananda sudah berjanji mau bergabung ke pelatnas. Melalui sekretariat PP Perpani, mereka telah meminta dibelikan tiket pesawat untuk terbang ke Jakarta.
Menurut Ikhsan, dari komunikasi terakhir, Riau Ega dan Diananda sudah berjanji mau bergabung ke pelatnas. Melalui sekretariat PP Perpani, mereka telah meminta dibelikan tiket pesawat untuk terbang ke Jakarta, Kamis ini dan tiket itu langsung dibelikan.
Akan tetapi, karena Lilies belum bisa berangkat, Riau Ega dan Diananda minta keberangkatannya ditunda. Kedua atlet ingin berangkat berbarengan dengan pelatihnya yang juga salah satu srikandi panahan Indonesia ketika meraih perak recurve beregu putri di Olimpiade Seoul 1988 tersebut.
Lilies belum bisa berangkat karena belum mendapatkan dispensasi dari Pemprov Jawa Timur. Istri dari pelatih panahan asal Jawa Timur, Denny Triyanto, itu adalah salah satu pejabat di ASN Jawa Timur, yakni Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pendapatan Daerah Badan Pendapatan Daerah Provinsi di Surabaya Utara. Dirinya tidak mungkin meninggalkan posisinya tanpa ada pengganti.
”Sekarang, kami sedang mengupayakan agar dispensasi untuk Ibu Lilies segera keluar. Dengan ada dispensasi, Pemprov Jawa Timur bisa mencari pelaksana tugas (plt) untuk posisi Ibu Lilies. Setelah itu, Ibu Lilies bisa berangkat ke Jakarta untuk membantu tim pelatih pelatnas,” kata Ikhsan.
Ikhsan mengatakan, untuk membantu keluarnya dispensasi Lilies, pihaknya meminta bantuan Kementerian Pemuda dan Olahraga guna membuat surat rekomendasi kepada Gubernur Jawa Timur. Lewat itu, Lilies punya landasan hukum kuat untuk meninggalkan posisi sementara waktu.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menerangkan, sejatinya, Riau Ega, Diananda, dan Lilies butuh surat dispensasi untuk bergabung dengan pelatnas. Sebab, Riau Ega dan Diananda merupakan ASN Kemenpora, sedangkan Lilies ASN Jawa Timur.
Kemenpora baru saja menerima surat permohonan dari Perpani Jawa Timur agar Riau Ega dan Diananda mendapatkan dispensasi, serta agar Lilies mendapatkan rekomendasi mengikuti pelatnas dari Kemenpora per 5 April. Mereka pun telah menerima surat permohonan dari PP Perpani agar Riau Ega dan Diananda mendapatkan izin serupa per 5 April. ”Dispensasi untuk Riau Ega dan Diananda relatif mudah karena ada dua surat itu dan kelonggaran dari Kemenpora untuk ASN kategori atlet menjalani latihan dan pertandingan,” tuturnya.
Saat ini, lanjut Gatot, pihaknya butuh surat permohonan dari PP Perpani agar Lilies mendapatkan rekomendasi dari Kemenpora dan dispensasi dari Pemprov Jawa Timur. Melalui surat itu, Kemenpora bisa membantu Lilies agar segera mendapatkan izin dari Gubernur Jawa Timur guna bergabung dengan pelatnas. ”Nanti, Kadispora (Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga) bakal membantu mengawasi,” ujarnya.
PP Perpani berharap agar Riau Ega, Diananda, dan Lilies bisa bergabung dengan pelatnas pada minggu ketiga bulan ini. Tujuannya, supaya mereka punya waktu lebih panjang untuk menyesuaikan diri di pelatnas sebelum tim mengikuti Kejuaraan Dunia Panahan di Paris, Perancis, 22-27 Juni dan Olimpiade Tokyo, 23 Juli-8 Agustus mendatang.
”Kehadiran mereka akan membuat pelatnas semakin solid. Ini bakal membuka peluang untuk menambah tiket ke Olimpiade Tokyo dari kualifikasi terakhir di Kejuaraan Dunia Paris dan peluang untuk mendapatkan medali di Olimpiade bisa semakin besar,” tutur Ikhsan.
Adapun panahan Indonesia sudah mendapatkan dua tiket ke Olimpiade Tokyo, yakni recurve individu putra dari raihan perunggu Riau Ega di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan recurve individu putri lewat raihan perak Diananda di Asian Games 2018. PP Perpani menargetkan ada tambahan tiket dari recurve beregu putra, putri, atau campuran.
Menjaga harmonisasi
Ikhsan menuturkan, kini, pihaknya berusaha menjaga harmonisasi di pelatnas yang mulai menjadi lebih baik usai kesediaan Riau Ega, Diananda, dan Lilies bergabung pelatnas. Bahkan, komunikasi PP Perpani dan Riau Ega, Diananda, serta Lilies telah berjalan lancar. Lima hari terakhir, mereka berkomunikasi secara intens. ”Ini sinyal sangat positif untuk tim pelatnas. Nanti ketiganya tinggal menjalani orientasi satu-dua hari supaya cepat kompak dengan anggota lain di pelatnas,” ujarnya.
Ikhsan mengabarkan, dirinya tidak menutupi bahwa masih ada sebagian pihak di PP Perpani dan pengurus provinsi yang tidak menghargai sikap Riau Ega, Diananda, dan Lilies yang menunda bergabung dengan pelatnas. Namun, dia berupaya meyakinkan semua pihak agar menghargai niat baik Riau Ega, Diananda, dan Lilies untuk bergabung ke pelatnas.
”Sekarang, yang paling utama, Riau Ega, Diananda, dan Lilies telah berniat bergabung pelatnas. Ini langkah maju untuk kepentingan pelatnas setelah silang pendapat antara PP Perpani dan ketiga orang tersebut,” kata Ikhsan.
Sebelumnya, PP Perpani pernah memanggil Riau Ega dan Diananda bergabung sebelum pelatnas dimulai Agustus tahun lalu. Akan tetapi, Riau Ega dan Diananda sempat menolak karena pelatihnya di daerah, Denny tidak menjadi pelatih pelatnas. Akibatnya, Riau Ega dan Diananda dicoret dari pelatnas.
Masalah ini menemui titik terang setelah Kemenpora meminta PP Perpani menyelesaikan persoalan internal itu dan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora meminta nama Riau Ega dan Dianada kembali dimasukkan ke pelatnas di tengah verifikasi proposal anggaran bantuan pelatnas 2021. Sebagai jalan tengah, Kemenpora meminta pula Lilies dimasukan sebagai pelatih di pelatnas.
”Kami kira komunikasi yang baik ini tetap harus dijaga. Bisa dibayangkan jika kedua atlet masih nolak (bergabung pelatnas) seperti itu, kan, repot. Makanya, tadi kami minta PP Perpani untuk gerak cepat juga (mengurus dispensasi untuk Riau Ega, Diananda, dan Lilies). Saya yakin itu bisa karena Ibu Illiza (Sa’aduddin Djamal, Ketua Umum PP Perpani) sangat peduli,” pungkas Gatot.