Bima Perkasa belum mau menyerah untuk bisa lolos ke ”playoff”. Mereka bangkit dari keterpurukan dan keterbatasan untuk mengalahkan tim raksasa Prawira Bandung.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Bima Perkasa Jogja menjaga kans lolos ke playoff setelah memenangi laga hidup atau mati atas tim raksasa Prawira Bandung, 50-44, dalam seri keempat IBL 2021 di ”gelembung” Cisarua, Bogor, Jumat (9/4/2021). Kemenangan ini datang di luar dugaan. Padahal, dua hari lalu, mereka seakan ditakdirkan tidak bisa lolos playoff karena berbagai problem.
Bima Perkasa kehilangan dua pemain kunci pada Rabu malam, saat kalah lewat babak overtime dari Satria Muda. Guard Azzaryan Pradhitya dan forward Ali Mustofa mengalami cedera bahu. Cedera itu membuat mereka sempat harus dirawat di Rumah Sakit Royal Progress Jakarta.
Di luar dugaan, kedua pemain tersebut kembali ke ”gelembung” setelah dirawat. Ali kembali bermain sebagai pemain inti di laga melawan Prawira. Pradhitya, yang menggunakan penyangga lengan, juga turut hadir meski hanya mendukung tim dari bangku cadangan.
Tanpa Pradhitya, top scorer sekaligus kapten tim, tidak membuat Bima Perkasa kehilangan arah. Tim asuhan David Singleton ini justru bisa menampilkan performa terbaik dengan hanya rotasi 8 pemain. Lewat pertahanan solid, mereka menaklukkan Prawira yang punya kualitas serangan terbaik di liga.
”Saya sangat bangga dengan perjuangan teman-teman. Mereka mengeluarkan semua yang dimiliki hari ini. Dari defense sampai offense mereka lakuin semua sesuai instruksi pelatih. Mereka patut menang hari ini,” kata Pradhitya seusai laga.
Kemenangan ini tidak lepas dari aksi heroik hampir sepanjang laga dari guard Indra Muhammad. Dia menyumbang 15 poin dan 9 rebound dengan bermain selama 38 menit lebih atau nyaris tanpa istirahat.
Di sisi pertahanan, duet pemain besar veteran Galank Gunawan dan Isman Thoyib juga bermain solid. Mereka membuat serangan Prawira yang dipimpin bintang nasional, Abraham Damar Grahita, jadi tumpul. Prawira yang rata-rata mencetak 72 poin setiap laga, harus puas dengan 44 poin hari ini.
Singleton berkata, faktor terpenting dalam kemenangan ini adalah kualitas pertahanan. Namun, semua itu berasal dari semangat juang dan kegigihan pemain. Skuad Bima Perkasa bisa bermain maksimal dan tetap tenang meski akan tersingkir dari persaingan playoff jika kalah.
Sebelum datang ke lapangan ini, kami berbicara tentang pentingnya laga ini. Tetapi, saya tidak mau mereka tertekan. Saya ingin pemain menikmati momen ini, memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mereka.
”Sebelum datang ke lapangan ini, kami berbicara tentang pentingnya laga ini. Tetapi, saya tidak mau mereka tertekan. Saya ingin pemain menikmati momen ini, memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mereka. Itu terlihat hari ini. Mereka menjawab itu, tampil dengan rasa lapar. Hasilnya sangat luar biasa,” ucap Singleton.
Tancap gas sejak awal, Indra dan rekan-rekan selalu memimpin nyaris sepanjang pertandingan. Namun, mereka sempat tertekan ketika laga menyisakan lima menit. Ketika itu, Prawira mencoba mengejar. Keunggulan Bima Perkasa menjadi sangat tipis, 42-40.
Situasi semakin sulit pada tim asal Jogja tersebut. Galank yang sudah mengantongi empat pelanggaran membuat pelanggaran kelima. Dia pun harus meninggalkan lapangan lebih cepat.
Kehilangan Galank justru membangunkan skuad asuhan Singelton. Indra dan Thoyib berturut-turut menyumbang lima poin. Sumbangan itu kembali menjauhkan keunggulan Bima Perkasa, 47-40.
Momentum itu bisa dijaga sampai bel penanda akhir pertandingan. Selesai laga, para pemain dan tim pelatih Bima Perkasa berlari ke dalam lapangan. Mereka larut dalam rasa bahagia karena tidak menyangka bisa menang.
”Kami fokusnya ngejar playoff. Karena itu, kami ingin mati-matian untuk gim hari ini dan besok. Jadi, kami hanya melakukan apa yang diinstruksikan pelatih,” kata Indra yang menjadi eksekutor utama tim, menggantikan Pradhitya.
Bima Perkasa masih punya peluang lolos playoff dengan sisa satu laga musim ini. Mereka sekarang berada di peringkat ke-4 Divisi Merah dengan catatan 8 menang dan 7 kalah. Mereka tertinggal dari dua pesaing yang saat ini berada di zona playoff, Bali United dan Louvre Surabaya, dengan catatan sama, 9 menang-6 kalah.
Jika ingin lolos, Bima Perkasa harus menang melawan tim juru kunci Divisi Merah Pacific Caesar Surabaya. Saat bersamaan, mereka masih harus menanti laga Bali United versus Satria Muda dan Louvre versus Indonesia Patriots. Seandainya Bima Perkasa menang dan salah satu pesaingnya kalah, maka mereka akan lolos playoff.
Pelatih Prawira Andre Yuwadi memuji penampilan solid dari tim lawan. ”Selamat buat Bima Perkasa. Defense mereka sangat bagus. Sulit menembus mereka. Sebenarnya kami punya kesempatan membalikkan keadaaan, tetapi pemain terlalu terburu-buru saat dapat penguasaan,” katanya.
Abraham menjadi top scorer Prawira dengan catatan 13 poin. Selain dia, tidak ada satu pun pemain Prawira yang bisa mencetak dua digit poin. Hal ini menggambarkan betapa sulitnya mereka menembus pertahanan lawan.
Bagi Prawira, hasil dalam laga ini sudah tidak menentukan. Laga ini hanya digunakan untuk menjaga kondisi dan keharmonisan tim. Mereka sudah memastikan lolos playoff dari Divisi Putih sejak akhir seri ketiga.