Juventus mengakhiri paceklik kemenangan di dua laga Liga Italia dengan menumbangkan Napoli 2-1. Kemenangan lewat gol Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala itu menjaga peluang Juve memperebutkan posisi kedua dengan AC Milan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
TURIN, KAMIS — Kembalinya Paulo Dybala menyuntikkan harapan baru bagi kiprah Juventus di sisa musim ini yang berambisi menjaga posisi empat besar. Pemain berjuluk ”La Joya” itu kembali merumput setelah tiga bulan absen untuk mencetak gol kemenangan Juve, 2-1, atas Napoli dalam lanjutan Liga Italia, Kamis (8/4/2021) dini hari WIB, di Stadion Allianz Arena.
Juventus unggul lewat sepakan Cristiano Ronaldo pada menit ke-13. Kemudian, Dybala memperbesar keunggulan tim tuan rumah pada menit ke-73. Napoli sempat membalas satu gol berkat eksekusi penalti sang kapten, Lorenzo Insigne, pada menit ke-90.
Laga melawan Napoli merupakan laga pertama yang dimainkan Dybala sejak tampil pada laga pekan ke-17 Liga Italia melawan Sassuolo, 10 Januari. Dengan mulai hilangnya masalah di lutut Dybala, Pelatih Juventus Andrea Pirlo berani memasukkan Dybala saat babak kedua memasuki menit ke-69. Pemain berkebangsaan Argentina itu menggantikan sahabatnya, Alvaro Morata.
Dybala hanya membutuhkan waktu empat menit untuk mencetak gol sekaligus memperbesar keunggulan ”Si Nyonya Besar” menjadi 2-0. Gol itu tercipta melalui sepakan melengkung dengan kaki kiri yang menjadi ciri khas Dybala. Setelah gol itu, semua pemain Juve, baik yang berada di lapangan maupun para pemain cadangan, langsung berlari untuk memeluk Dybala yang melakukan selebrasi di sudut lapangan.
Itu adalah gol pertama Dybala setelah terakhir kali menyumbangkan gol bagi Juve saat melawan Udinese, 3 Januari 2021. Dalam laga itu, ”La Joya” membantu Juve menumbangkan Udinese, 4-1, di Stadion Allianz Arena.
Kehadiran Dybala jelas menjadi hal yang positif bagi Pirlo di sembilan laga tersisa musim ini. Pasalnya, dua laga sebelum melawan Napoli, Juve paceklik kemenangan setelah tumbang dari Benevento dan bermain imbang melawan Torino. Dybala bisa menjadi alternatif sumber gol Juve, selain Cristiano Ronaldo yang telah menghasilkan 25 gol di Liga Italia pada musim ini.
Si Nyonya Besar memang masih memiliki Morata sebagai penyerang tengah. Namun, Morata belum lagi mencetak gol setelah mampu mencetak sepasang gol ke gawang Lazio pada 7 Maret silam.
[embed]https://youtu.be/A3h1RnKiPHg[/embed]
Pirlo pun bahagia bisa memainkan kembali Dybala. Menurut dia, kehadiran Dybala memberikan lebih banyak opsi dalam skema menyerang timnya.
”Kehilangan pemain seperti Dybala dalam waktu yang lama jelas menghadirkan masalah bagi tim. Pemain lain bermain baik, tetapi Dybala memberikan lebih banyak opsi yang bisa membawa tim ini lebih baik,” ujar Pirlo dilansir Sky Sports Italia seusai laga itu.
Dekati posisi kedua
Berkat kemenangan atas Napoli, Juve untuk sementara naik ke posisi ketiga untuk meninggalkan Atalanta dan Napoli dengan keunggulan masing-masing satu poin dan tiga poin. Selain itu, Juve juga memangkas jarak poin dengan AC Milan di posisi kedua. Juve memiliki 59 poin, sedangkan Milan telah mengumpulkan 60 poin.
Kondisi itu membuat petinggi Juve yang menyaksikan laga di tribune stadion geram.
Secara matematis, Juve hanya berpeluang untuk memperebutkan posisi kedua. Sebab, pada saat bersamaan, Inter menumbangkan Sassuolo, 2-1. Mereka meraih sepuluh kemenangan beruntun di Liga Italia. Inter pun kian jauh meninggalkan para pesaingnya. Hingga pekan ke-29, Inter telah memperoleh 71 poin. Mereka kini unggul 11 poin atas Milan dan 12 poin atas Juve.
Pirlo menambahkan, Juve bersikap realistis setelah melakukan sejumlah kesalahan yang membuyarkan mimpi untuk mempertahankan scudetto atau gelar juara Liga Italia. Oleh karena itu, bertahan di peringkat empat besar atau zona Liga Champions Eropa menjadi target yang wajib diraih Si Nyonya Besar.
”Tujuan utama kami sekarang adalah berada di posisi empat besar karena sudah amat mustahil untuk mengejar posisi puncak. Masih ada 10 pertandingan tersisa. Ini adalah musim mini yang ingin kami menangkan, kemudian kami akan mengalihkan fokus ke Piala Italia,” kata Pirlo yang menjalani musim perdananya bersama Juve.
Bek sayap Juve, Danilo, setuju dengan sang pelatih. ”Kami telah menjalani beberapa laga yang berakhir dengan kekecewaan yang seharusnya bisa kami menangkan untuk bertarung mengejar scudetto. Namun, kami memiliki target tidak kalah penting, yaitu lolos ke Liga Champions musim depan, yang bisa diraih dengan meraih kemenangan di sisa pertandingan,” tutur bek tim nasional Brasil itu.
Kontroversi VAR
Sementara itu, pertandingan antara Juve dan Napoli diwarnai keputusan wasit yang kontroversial. Hal itu didasari keengganan wasit Maurizio Mariani menyaksikan tayangan ulang asisten wasit peninjau video (VAR) terhadap dua momen berpotensi penalti pada babak pertama.
Pertama, tekel penyerang sayap Napoli, Hirving Lozano, di kotak penalti yang membuat gelandang sayap Juve, Federico Chiesa, meringis kesakitan. Mariani hanya berkomunikasi dengan asisten wasitnya untuk memutuskan Lozano tidak melakukan pelanggaran terhadap Chiesa.
Kondisi itu membuat petinggi Juve yang menyaksikan laga di tribune stadion geram. ”Itu jelas penalti, Mariani!” teriak keras Direktur Sepak Bola Juve Fabio Paratici yang terdengar dalam tayangan televisi.
Kemudian, di pengujung babak pertama, giliran bek sayap Juve, Alex Sandro, yang membenturkan kakinya ke kaki gelandang Napoli, Piotr Zielinski, di kotak penalti. Zielinski sempat terjatuh, tetapi situasi itu lagi-lagi tidak membuat Mariani menyaksikan VAR. Kondisi itu pun sempat di protes langsung oleh Zielinski saat berjalan menuju kamar ganti.
Legenda Juve, Claudio Marchisio, ikut mengomentari keputusan Mariani itu melalui akun Twitter-nya, @ClaMarchisio8. ”Seperti yang terjadi di kualifikasi Piala Dunia, tidak ada VAR juga di (Liga Italia) Serie A,” bunyi cuitan Marchisio yang mencatatkan 389 penampilan bersama Juve pada periode 2005 hingga 2018. (AFP)