Kelengahan Bali United dalam detik-detik terakhir berujung kekalahan dari Prawira Bandung. Kekalahan itu berpengaruh pada peluang mereka untuk lolos ”playoff”.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Bali United hanya terpaut tiga detik untuk bisa memenangi laga atas Prawira Bandung dalam seri ke-4 IBL 2021 di ”gelembung” Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/4/2021). Namun, mereka yang sangat butuh kemenangan untuk lolos playoff justru membuang kesempatan emas tersebut. Bali United kalah dramatis 66-67.
Bali United sudah unggul atas Prawira dalam 22 detik tersisa, 66-65, berkat aksi penetrasi dari guard Yerikho Tuasela. Keunggulan ini memaksa pelatih Prawira Andre Yuwadi mengambil time out.
Dalam penguasaan terakhir, Prawira sempat tidak bisa menembus pertahanan lawan. Namun, guard senior Prawira Arif Hidayat berhasil menemukan celah jelang bel penanda akhir laga. Dia menerobos masuk dan melakukan lay-up. Alhasil, Prawira berbalik unggul satu poin dengan waktu tiga detik tersisa.
Melihat waktu tersisa sedikit, Yerikho tidak sempat membawa bola ke area pertahanan lawan lagi. Dia langsung menembak bola dari area paruh lapangan sendiri. Sayangnya, lemparan spekulatif itu masih jauh dari keranjang. Lemparan terakhir itu menyudahi laga dengan kekalahan Bali United.
Apa yang bisa dikatakan? Kami telah mencoba memperbaiki kesalahan dalam gim. Kami sempat membalikkan keadaan. Di akhir, kami kalah karena membuat satu kesalahan. Meski begitu saya senang dengan penampilan kami.
“Apa yang bisa dikatakan? Kami telah mencoba memperbaiki kesalahan dalam gim. Kami sempat membalikkan keadaan. Di akhir, kami kalah karena membuat satu kesalahan. Meski begitu saya senang dengan penampilan kami,” kata pelatih Bali United Alex Stefanovski dalam konferensi pers.
Prawira selalu bisa unggul dari awal laga sampai kuarter keempat. Keunggulan itu berkat penampilan solid dua pemain guard Januar Kuntara (11 poin, 7 asis) dan center Pandu Wiguna (11 poin, 7 rebound). Mereka bahkan sempat unggul 10 poin pada pertengahan kuarter pamungkas, 57-47.
Namun, keunggulan ini perlahan dipangkas oleh skuad Bali United. Yerikho yang menjadi top skor, 22 poin, membuat pertahanan Prawira sangat kerepotan. Aksi Yerikho pun memperkecil ketinggalan timnya.
Hingga pada 30 detik tersisa, forward Bali United Rico Putra melakukan aksi heroik. Dia melakukan blok terhadap bintang lawan Abraham Damar Grahita. Setelah blok itu, Bali United langsung membalas dengan serangan balik cepat. Hasilnya, Yerikho membalikkan keadaan.
Perjuangan itu akhirnya percuma karena Prawira bisa mencuri dua poin lagi. Kekalahan ini membuat Bali United melewatkan kesempatan emas lolos lebih cepat ke playoff.
Jika menang, Bali United bisa semakin kokoh di peringkat ke-2 Divisi Merah. Posisi mereka terancam kudeta pesaingnya, jika Louvre Dewa United Surabaya berhasil menang atas West Bandits Solo, Rabu (7/4/2021) malam. Namun, Louvre Dewa United Surabaya juga kalah tipis dari West Bandits Solo, 80-82.
Meskipun kans ke playoff menurun, Alex tetap percaya diri timnya bisa bangkit. Bahkan, pelatih asal Makedonia ini menargetkan dua kemenangan di laga sisa, melawan Amartha Hangtuah Jakarta dan Satria Muda Jakarta.
”Pemain kami hanya butuh tidur dan melupakan laga ini. Kami tidak khawatir karena berada dalam posisi yang bagus. Kami punya dua laga lagi dan akan bertarung sampai akhir,” tambah Alex.
Eksekutor Prawira
Ada yang unik dari Prawira dalam skema serangan terakhir. Sang pelatih lebih memilih Arif sebagai eksekutor, daripada Abraham. Keputusan itu ternyata berbuah kemenangan bagi mereka.
”Skema terakhir, sesuai yang kami rencanakan saat time out. Bola memang rencananya akan diberkan kepada Arif atau Diftha (Pratama). Sebab dalam beberapa situasi Abraham tidak gampang menyelesaikan. Dia dijaga ketat,” ucap Andre, sang pelatih.
Dalam seri keempat, Prawira sebenarnya sudah tidak punya kepentingan lagi. Mereka sudah meraih tiket playoff sejak akhir seri ketiga. Sekarang, Abraham dan rekan-rekan hanya menjalankan sisa laga yang harus dimainkan.
Menurut Andre, sekarang fokusnya hanya menjaga keharmonisan tim dengan tetap memberikan menit bermain kepada pemain kunci. Namun, dia juga akan tetap memerhatikan kesehatan pemain.
Karena itu, tidak ada satu pemain pun yang bermain lebih dari 25 menit dalam laga melawan Bali United. ”Kami perlu menjaga kebugaran tetapi juga jangan sampai hilang sentuhan. Ini fokus yang akan diperhatikan dalam laga sisa,” pungkas Andre.