Dua tim yang berjumpa di final Liga Champions pada 2018, Real Madrid dan Liverpool, akan kembali berduel padababak perempat final musim ini. Kedua tim berharap laga ini bisa menjadi titik awal kebangkitan tim di Eropa.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MADRID, SENIN — Real Madrid dan Liverpool pernah berduel untuk memperebutkan trofi di Kiev, Ukraina, pada 2018. Tiga tahun kemudian, mereka kembali bertemu pada laga pertama babak perempat final Liga Champions di Stadion Alfredo di Stefano, Madrid, Rabu (7/4/2021) pukul 02.00 WIB, guna berebut batu loncatan untuk kembali terbang tinggi di Eropa.
Dua klub dengan sejarah besar di turnamen tersebut sama-sama membutuhkan kemenangan pada laga ini untuk kembali bangun dari keterpurukan. Kemenangan di Madrid nanti akan menjadi pembuktian mental dan karakter sebuah klub besar.
Momen saat Real mengalahkan Liverpool, 3-1, pada laga final di Kiev tiga tahun silam merupakan momen terakhir mereka merasakan kejayaan di Eropa. Setelah merebut trofi ”Si Kuping Lebar” selama tiga tahun beruntun, ”El Real” kemudian memasuki fase adaptasi yang berat. Mereka melanjutkan langkah tanpa bintang di lini depan, Cristiano Ronaldo. Bahkan, Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sempat keluar.
Ketika Zidane sudah kembali memegang kendali, perlahan Real kembali bangkit dengan menjuarai Liga Spanyol musim 2019-2020. Zidane mendapatkan formula baru dan berhasil menghidupkan potensi yang dimiliki para pemain, seperti Karim Benzema. Musim ini merupakan waktu bagi mereka untuk bangkit di Eropa.
Sebaliknya, Kiev menjadi kenangan buruk bagi ”Si Merah”, terutama karena bek Real, Sergio Ramos, mematahkan bahu Mohamed Salah, dan kiper Liverpool saat itu, Loris Karius, melakukan dua kesalahan fatal. Namun, duel di Kiev menjadi awal kebangkitan Liverpool yang kemudian bisa menjuarai Liga Champions pada musim 2018-2019 seusai mengalahkan Tottenham Hotspur.
Setelah kekalahan di Kiev, Liverpool sudah banyak berubah, terutama dengan kehadiran kiper Alisson Becker yang dengan cepat menutupi celah-celah yang dibuat Karius. Si Merah menjadi tim yang seimbang dan selalu bermain dengan gaya menekan yang khas.
Saya rasa Real telah diremehkan. Kami memang sedang mengalami masa-masa sulit pada musim ini, tetapi sekarang kami sudah lebih baik.
Akan tetapi, karakter khas Si Merah tenggelam pada musim ini dengan cederanya para bek utama, seperti Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Joel Matip, serta tumpulnya trio serang Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Salah. Liverpool, bahkan, masih berjuang di Liga Inggris untuk mendapatkan tempat di empat besar dan merebut tiket Liga Champions musim depan.
Kemenangan atas Real, tim yang mengalahkan mereka di Kiev, bisa menjadi pesan penting bagi Liverpool untuk disampaikan kepada rival-rivalnya di Inggris. Apalagi, pada laga terakhir mereka di Stadion Emirates, saat mengalahkan Arsenal, 3-0, Liverpool sudah bisa kembali memperlihatkan permainan kolektif yang berbahaya. Mereka mulai bangun pada saat yang tepat sebelum berjumpa Real.
Zidane menyadari Liverpool masih menyimpan kekuatan yang bisa menyulitkan sehingga ia merasa Real sedang dipandang sebelah mata dalam duel ini. ”Saya rasa Real telah diremehkan. Kami memang sedang mengalami masa-masa sulit pada musim ini, tetapi sekarang kami sudah lebih baik,” katanya.
Tanpa Ramos
Pada laga kontra Arsenal, Liverpool kembali memperlihatkan pola serangan mereka yang mematikan melalui peran Diogo Jota. Penyerang asal Portugal itu bisa mencetak dua gol meski tampil sebagai pemain cadangan yang baru bermain pada babak kedua. Jota bisa kembali menjadi ancaman bagi Real.
Masalahnya, Real tidak bisa memainkan bek sekaligus kapten Sergio Ramos yang masih cedera. Zidane diprediksi akan menduetkan bek tengah Nacho dan Raphael Varane. Dengan demikian, pertemuan menarik antara Ramos dan Salah tidak akan terjadi.
Padahal, Salah sudah menantikan momen pertemuan dengan Ramos ini. ”Katakanlah saya punya motivasi besar untuk memenangi laga ini dan membawa Liverpool ke babak semifinal,” kata Salah, yang sedang dikabarkan tertarik untuk pindah ke Real.
Ramos mengalami cedera pada saat tampil bersama tim nasional Spanyol pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Maret lalu. ”Ramos sedang kecewa karena dia kapten dan tidak bisa tampil pada saat-saat penting seperti ini. Saya hanya bisa berharap yang terbaik baginya,” kata Nacho, seperti dikutip Marca.
Selain Ramos, Eden Hazard sebagai pemain penting Real lainnya juga belum bisa tampil. Zidane masih ingin Hazard tetap beristirahat untuk memulihkan cederanya dan tidak akan memaksakannya untuk bermain. Dalam situasi seperti saat ini, sebagai seorang pelatih, Zidane berusaha menjaga skuadnya tetap utuh.
Real masih punya tugas besar untuk mengejar Atletico Madrid di Liga Spanyol. Mereka saat ini masih berada di peringkat kedua klasemen sementara La Liga dengan 63 poin, tertinggal tiga poin di bawah Atletico. (AP/AFP/REUTERS)