Petenis Polandia, Hubert Hurkacz, untuk pertama kalinya menempati peringkat 20 besar dunia sejak bermain di arena profesional pada 2015. Hurkacz masuk 20 besar setelah menjuarai ATP Masters 1000 Miami.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
MIAMI, MINGGU — Berada di luar radar, Hubert Hurkacz muncul sebagai juara turnamen ATP Masters 1000 Miami. Petenis Polandia itu pun untuk pertama kalinya menempati jajaran peringkat 20 besar dunia sejak bermain di arena profesional pada 2015.
Hurkacz mencapai prestasi tertinggi dalam kariernya setelah mengalahkan Jannik Sinner, 7-6 (4), 6-4, dalam final di Stadion Hard Rock, Miami, Florida, Amerika Serikat, Minggu (4/4/2021) siang waktu setempat atau Senin dini hari waktu Indonesia. Ini menjadi gelar ketiga petenis berusia 24 tahun itu setelah dua gelar sebelumnya didapat, juga, dari turnamen yang digelar di AS dalam level kecil, yaitu ATP 250 Winston-Salem 2019 dan Delray Beach 2021.
Saya sangat senang bisa meraih prestasi besar dalam karier. Saya memberikan penampilan terbaik selama bermain tenis dan solid sepanjang turnamen.
”Saya sangat senang bisa meraih prestasi besar dalam karier. Saya memberikan penampilan terbaik selama bermain tenis dan solid sepanjang turnamen,” komentar Hurkacz yang naik ke peringkat ke-16 dunia dari posisi ke-37 pada pekan sebelumnya.
Hurkacz berhasil memanfaatkan kesempatan absennya ”Big Three” dalam salah satu turnamen berlevel tertinggi dalam struktur turnamen ATP itu. Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer tak tampil karena memilih mempersiapkan diri menghadapi kompetisi di lapangan tanah liat dan rumput. Begitu pula dengan juara AS Terbuka, Dominic Thiem.
Dia juga menembus para favorit juara dengan absennya Big Three, seperti finalis Australia Terbuka, Daniil Medvedev, Stefanos Tsitsipas, Alexander Zverev, dan Andrey Rublev.
Menjadi petenis pertama dari Polandia dengan gelar turnamen ATP Masters 1000, Hurkacz pun berharap bisa menjadi sumber inspirasi di negaranya. Sebelumnya, Polandia memiliki dua petenis putri, Agnieszka Radwanska, yang menjadi finalis Wimbledon 2012 dan juara Final WTA 2015, serta Iga Swiatek, petenis Polandia pertama yang menjadi juara Grand Slam pada Perancis Terbuka 2020.
Hurkacz pun mendapat ucapan selamat dari Presiden Polandia Andrzej Duda. ”Itu menambah motivasi dan kepercayaan diri bahwa saya bisa menjuarai ajang besar. Saya juga termotivasi untuk melakukannya di lebih banyak turnamen,” katanya.
Kemenangan didapat Hurkacz setelah membalikkan keadaan pada set pertama. Setelah tertinggal 5-6, dia mencuri servis Sinner hingga terjadi tiebreak. Setelah itu, Hurkacz tampil solid, mencuri dua servis Sinner dan memimpin 4-0 pada set kedua.
Penampilan solidnya, termasuk ketika mengalahkan unggulan kedua Tsitsipas pada perempat final dan Rublev di semifinal, juga dipengaruhi kemampuan adaptasi dengan cuaca panas dan lembab di Florida. Dia terbiasa dengan kondisi tersebut karena berlatih selama sekitar setengah tahun di Miami pada 2020.
”Cuaca di sini memang menyulitkan, mungkin saya terbantu dengan latihan yang dijalani tahun lalu. Saya berlatih pada musim panas dan semi di sini hingga bisa merasakan dan terbiasa dengan cuaca terpanas,” katanya.
Di seberang lapangan, penampilan Sinner yang berusia 19 tahun menjadi antiklimaks dengan banyaknya kesalahan saat servis. ”Saya banyak membuat kesalahan itu pada awal set kedua. Pengembalian servis juga tidak membuat bola jatuh lebih dalam (mendekati baseline),” ujar Sinner yang ”memberikan” poin terakhir bagi Hurkacz setelah bola forehand dari reli 20 pukulan jatuh di luar lapangan.
Selain itu, Sinner pun tampil gugup sejak awal pertandingan hingga membuatnya tak tampil maksimal. ”Dalam usia seperti saya, penampilan dalam turnamen ini memberi banyak pelajaran. Meski demikian, saya tetap kecewa karena tak ada Rafa, Roger, dan Novak di sini sebenarnya menjadi peluang bagi semua petenis dan saya pun datang dengan mental untuk menang,” tuturnya.
Gagal mempertahankan konsistensi seperti ketika tampil dalam lima babak sebelumnya, Sinner hanya bisa menyesal dan memberi selamat kepada lawan yang juga pernah menjadi partner ganda putra pada turnamen di Dubai, Uni Emirat Arab, sepekan sebelumnya.
”Selamat untuk Hubi atas penampilan selama 1,5 pekan ini. Kamu telah memperlihatkan semua talentamu. Karena kamu adalah sahabatku dalam Tur, mungkin kita hanya harus terus bermain ganda, bukan menjadi lawan,” candanya. (AP/AFP)