Jorge Martin menyamai catatan Marc Marquez dengan meraih posisi start terdepan dalam balapan keduanya di MotoGP. Namun, pebalap berjuluk ”Martinator” itu enggan jemawa dan hanya mengincar finis keenam atau tujuh besar.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LOSAIL, SABTU — Jorge Martin memetik buah pertaruhan besarnya dengan memacu motornya dalam limit saat kualifikasi MotoGP seri Doha di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (4/4/2021) dini hari WIB. Dia melakukan putaran nyaris sempurna dalam kondisi trek yang berangin serta banyak pasir halus di permukaan aspal.
Namun, pebalap rookie itu tidak menargetkan finis terdepan saat balapan pada Senin dini hari WIB nanti. Ia menjadikan keberhasilan itu sebagai pembelajaran agar lebih kompetitif dari para pebalap yang dia yakini akan mendahului dirinya setelah start.
Martin membuat kejutan pada lap terakhir kualifikasi kedua dengan mencetak waktu tercepat 1 menit 53,106 detik. Dia menggusur rekan setimnya di Pramac Racing, Johann Zarco, yang beberapa detik sebelumnya menggusur pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, dari posisi puncak.
Posisi start terdepan ini diraih oleh Martin dengan pertaruhan besar. Risikonya terjatuh sangat tinggi akibat angin dan pasir gusur yang tertiup ke lintasan. Dia memacu motor hingga ke limit pengendalian. Pada kesempatan pertama sebelum masuk garasi, dia sudah sangat cepat.
”Saya memacu dari tikungan ke tikungan dan tidak tahu apakah akan finis di tikungan berikutnya karena saya selalu dalam limit dan angin membuat semakin sulit. Tetapi, saya sangat senang bisa meraih posisi start terdepan pada balapan kedua di MotoGP. Sungguh luar biasa. Sudah pasti, ini hari untuk dikenang dalam hidup saya,” ungkap pebalap asal Spanyol itu dikutip MotoGP.
Baginya, itu merupakan lompatan performa dibandingkan seri pekan lalu yang juga digelar di Losail. Saat itu, Martin start dari posisi ke-14. Namun, dia melakukan start yang luar biasa hingga bisa menempati posisi keempat setelah tikungan pertama. Pebalap debutan itu kemudian didahului oleh para pebalap yang lebih berpengalaman dan finis di posisi ke-15.
Belajar menjalani balapan dengan lebih baik menjadi target utama Martin akhir pekan ini. ”Target saya besok (saat balapan) bukan untuk menang, tetapi untuk belajar dari pebalap lain yang mendahului saya. Akan banyak pebalap yang mendahului saya saat balapan. Target saya adalah bisa finis di posisi keenam atau tujuh besar. Itu akan sangat bagus,” ujar pebalap berusia 23 tahun itu.
Menyamai Marc Marquez
Martin menyamai catatan Marc Marquez sebagai pebalap rookie yang meraih pole position pertamanya di MotoGP pada balapan kedua. Belum ada pebalap rookie yang meraih posisi start terdepan pada balapan pertamanya setelah Jorge Lorenzo pada 2008. Bahkan, Lorenzo meraih tiga pole position beruntun di Qatar, Jerez, dan Estoril.
Pramac Racing start di posisi pertama dan kedua sungguh luar biasa.
Martin merupakan pebalap yang selalu berjuang keras sejak Moto3 dan Moto2. Dia meraih juara Moto3 pada 2018 dan kemudian bersaing meraih juara Moto2 musim lalu. Namun, dia kehilangan peluang karena absen dua balapan menyusul positif Covid-19.
Pebalap yang dibina KTM itu sudah lama menjadi incaran Ducati. Martin dikontrak pada musim lalu oleh Ducati untuk mengisi posisi Jack Miller di tim satelit, Pramac Racing. Miller mendapat promosi ke tim pabrikan Ducati untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Danilo Petrucci.
Martin kini menghadirkan optimisme tinggi ke dalam timnya karena membuat kedua pebalap Pramac menguasai barisan depan start. Zarco, yang start dari posisi kedua, memuji performa Martin yang mampu memacu motor dengan sangat cepat dalam kondisi sulit. ”Pramac Racing start di posisi pertama dan kedua sungguh luar biasa,” ujar Zarco.
Pebalap asal Perancis itu juga mengaku terkejut dengan performa Martin yang seperti pebalap berbeda dibandingkan pekan lalu. ”Petang ini, dia tidak terhentikan. Dia sangat cepat,” ungkap Zarco.
Zarco menargetkan finis terdepan pada seri Doha setelah pekan lalu finis kedua di belakang Vinales. Namun, dia perlu mengelola ban supaya tidak kehilangan kecepatan begitu memasuki paruh kedua balapan. Dia memilik pace yang kompetitif pada FP4 (latihan bebas keempat), yaitu dengan rentang waktu 1 menit 55 detik.
”Saya memiliki kecepatan dan pace yang bagus dan perlu mengendalikan itu dengan lebih baik. Saya pikir Vinales dalam posisi yang lebih nyaman menjaga pace lebih konstan selama 22 lap. Kita lihat besok, apakah angin lebih kencang atau lambat. Itu sangat penting,” ujar Zarco.
”Menurut saya, cara terbaik di Qatar adalah jika bisa berada di belakang pebalap yang memimpin balapan. Itu cara terbaik untuk memperoleh kesempatan memenangi balapan,” ujarnya kemudian.
Mengikuti pebalap terdepan berarti memanfaatkan slipstream sehingga tidak membebani ban belakang terlalu besar. Itu cara yang dipakai Vinales pekan lalu untuk menghemat ban belakang sehingga bisa tetap cepat dalam lap-lap terakhir untuk finis terdepan. Vinales menyerang pada momen-momen yang tepat dan perlahan naik dari posisi keempat hingga finis terdepan.
Vinales akan start dari posisi ketiga disusul Miller, Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Aleix Espargaro, Alex Rins, Joan Mir, dan Franco Morbidelli.