Dua kekuatan tradisional Liga Indonesia, yaitu Persija Jakarta dan PSM Makassar, melaju ke babak 8 besar Piala Menpora 2021. Persija menyegel tiket ke fase gugur secara dramatis setelah menumbangkan Bhayangkara FC.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Persija Jakarta memperlihatkan ketangguhan mental pada laga terakhir Grup B Piala Menpora 2021. Butuh kemenangan untuk lolos ke babak 8 besar, ”Macan Kemayoran” menumbangkan Bhayangkara Solo FC 2-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (31/3/2021), untuk menyegel posisi puncak GrupB.
Meskipun tertinggal lebih dulu saat Bhayangkara unggul 1-0 lewat sundulan penyerang Ezechiel N’douassel, di menit ke-27, Persija mampu mengatasi tekanan untuk mencetak dua gol balasan. Sepasang gol Persija dicetak di babak kedua, lewat tandukan Osvaldo Haay menit ke-52, disusul gelandang Marc Klok melalui tendangan dari luar kotak penalti saat laga tersisa 11 menit.
Raihan tiga poin di laga pemungkas membuat Persija menjadi juara grup B dengan koleksi enam poin. Mereka akan menghadapi runner up Grup A Barito Putera di perempat final. Adapun PSM Makassar yang memperoleh lima poin mendampingi Persija sebagai runner-up grup B, yang akan menjamu juara Grup A PSIS Semarang.
Klok mengungkapkan, sejak awal laga melawan Bhayangkara, seluruh pemain Persija bertekad meraih kemenangan. Mentalitas itu membuat skuad “”acan Kemayoran” mampu mengatasi tekanan setelah tertinggal satu gol dan meraih tiga poin.
”Saat masuk ke lapangan, kami telah berkomitmen tampil habis-habisan karena ingin meraih trofi Piala Menpora ini. Bahkan, kami siap memakan rumput di lapangan apabila hal itu dibutuhkan,” ujar Klok dalam konferensi pers virtual seusai laga.
Pelatih Persija Sudirman mengatakan, timnya kalah kualitas permainan di lini tengah dari Bhayangkara. Tetapi, perjuangan tak kenal lelah dan semangat juang seluruh pemain Persija mampu mengatasi kekurangan itu.
Selain lini tengah yang belum mampu memanjakan duet penyerang, Osvaldo dan Marko Simic, Sudirman juga harus mencari alternatif untuk menutupi kehilangan dua pemain utama di lini pertahanan pada babak perempat final. Bek tengah, Otavio Dutra, dipastikan absen melawan Barito Putera karena menerima kartu merah di menit akhir. Bek kanan, Marco Motta, juga harus menepi selama dua pekan akibat cedera.
”Kendala itu menjadi pekerjaan rumah bagi saya untuk diatasi demi tampil lebih baik di fase gugur nanti,” kata Sudirman.
Saat masuk ke lapangan, kami telah berkomitmen tampil habis-habisan karena ingin meraih trofi Piala Menpora ini. Bahkan, kami siap memakan rumput di lapangan apabila hal itu dibutuhkan.
Sementara itu, kekecewaan menghinggapi skuad Bhayangkara. Tim berjuluk ”The Guardians” itu harus tersisih di fase gugur, meskipun hanya membutuhkan hasil imbang di laga terakhir untuk lolos ke perempat final.
Pelatih Bhayangkara Paul Munster menilai, kekalahan atas Persija disebabkan dua gol yang diawali kesalahan para pemainnya. Gol pertama Persija disebabkan para pemainnya tidak mampu menutup ruang dalam situasi bola mati, kemudian gol kedua tercipta karena kesalahan mengantisipasi bola di lini tengah.
“Hasil laga ini sangat mengherankan saya. Kami tidak beruntung di laga ini padahal tampil lebih baik, terutama mendominasi laga di babak pertama,” ucap Munster.
Kesempatan pertama
Bagi PSM, keberhasilan melaju ke fase gugur adalah kesempatan pertama di ajang pramusim sejak era Liga 1 bergulir pada 2017. Dalam tiga ajang pramusim sebelumnya yang bertajuk Piala Presiden, tim berjuluk “Juku Eja” itu selalu mengakhiri partisipasi di fase grup.
Tidak hanya lolos, PSM yang bermain tanpa pemain asing juga menjadi satu-satunya tim tidak terkalahkan di grup B. Anak asuhan Syamsuddin Batola itu mengemas satu kemenangan atas Persija, lalu bermain imbang saat menghadapi Bhayangkara dan Borneo FC.
Dalam laga terakhir menghadapi Borneo yang berakhir 2-2, penampilan PSM jauh menurun dibandingkan dua laga sebelumnya. “Juku Eja” sempat unggul dua gol di babak pertama lewat sumbangan gol Saldi dan Zulham Zamrun. Tetapi, Borneo mampu menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti penyerang naturalisasi, Guy Junior, serta pemain pengganti, Rifal Lastori.
Syamsuddin mengakui, fisik anak asuhannya telah menurun drastis di pertandingan ketiga. Kondisi itu, lanjutnya, memengaruhi konsentrasi dan komunikasi pemain selama pertandingan, utamanya setelah unggul dua gol.
“Seluruh pemain berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik seperti saat melawan Persija dan Bhayangkara, tetapi kelelahan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, untuk laga 8 besar kami akan manfaatkan masa istirahat untuk pemulihan fisik agar bisa tampil dengan performa terbaik di pertandingan perempat final,” ujar Syamsuddin.
Laga PSM melawan PSIS akan menjadi laga pembuka babak 8 besar Piala Menpora 2021. Pertandingan itu akan dilaksanakan pada 9 April. Adapun PT Liga Indonesia Baru belum memgumumkan lokasi laga perempat final.