Belgia tetap bisa berpesta gol tanpa melibatkan sejumlah pemain bintangnya. Kedalaman skuad inilah yang mereka butuhkan untuk menghadapi turnamen terdekat, yaitu Piala Eropa 2020 pada Juni mendatang.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LEUVEN, RABU — Tim nasional Belgia memamerkan kedalaman skuad mereka saat mengalahkan Belarusia, 8-0, pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Den Dreef, Leuven, Rabu (31/3/2021) dini hari WIB. Dengan kedalaman skuad ini, Belgia merasa lebih siap untuk menghadapi Piala Eropa 2020 pada pertengahan tahun ini dan juga ajang Piala Dunia tahun depan.
Laga kontra Belarusia merupakan laga ketiga dan terakhir mereka di ajang kualifikasi pada Maret ini. Pelatih Belgia Roberto Martinez memilih untuk mengistirahatkan sejumlah pemain bintang, seperti Thibaut Courtois, Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku, dan Dries Mertens. Para pemain pelapis pun mendapat kesempatan untuk unjuk gigi.
Martinez merasa laga ini merupakan momen yang tepat untuk menjaga agar para pemain bintangnya tetap bugar dan terhindar dari risiko cedera. Ia berani melakukan perubahan besar ini karena dari sisi kualitas tim, Belgia unggul jauh. Pada laga ini, Belgia sebagai tim peringkat pertama dalam daftar tim terbaik dunia versi FIFA akan menghadapi tim peringkat ke-88.
Para pemain pelapis memenuhi tanggung jawab yang diberikan Martinez dengan sebuah pesta gol. Empat gol terjadi pada setiap babak. Hans Vanaken dan Leandro Trossard masing-masing mencetak dua gol, sedangkan empat gol lainnya dicetak oleh Michy Batshuayi, Jeremy Doku, Denis Praet, dan Christian Benteke.
Para pemain Belgia tidak perlu bersusah payah membobol pertahanan Belarusia yang begitu terbuka. Mereka pun tidak melakukan selebrasi yang berlebihan ketika setiap gol tercetak. Belgia melakukan total 21 tembakan dengan 15 tembakan di antaranya tepat mengarah ke gawang. Sementara Belarusia hanya mampu menembak sebanyak empat kali.
Sangat penting untuk memiliki banyak pemain yang bisa membantu tim. Memiliki pemain yang masih bugar merupakan syarat mutlak untuk meraih kesuksesan karena Anda tidak bisa menjadi juara di Eropa jika hanya mengandalkan 11 pemain.
Penampilan para pemain membuat Martinez bisa bernapas lega karena ia memiliki banyak pemain yang bisa diandalkan. ”Sangat penting untuk memiliki banyak pemain yang bisa membantu tim. Memiliki pemain yang masih bugar merupakan syarat mutlak untuk meraih kesuksesan karena Anda tidak bisa menjadi juara di Eropa jika hanya mengandalkan 11 pemain,” kata Martinez.
Kedalaman skuad merupakan kemewahan yang bisa dimiliki sebuah tim pada saat pandemi seperti sekarang. Jadwal kompetisi (terutama di klub) yang sangat padat membuat energi para pemain banyak terkuras. Jika pemain kelelahan, mereka juga menjadi rentan mengalami cedera. Akibatnya, skuad yang pincang menjadi ancaman bagi setiap tim saat ini.
Dengan kelebihan ini, Belgia semakin percaya diri untuk menatap ajang Piala Eropa 2020 pada Juni mendatang. Laga kontra Belarusia ini merupakan laga terakhir Belgia sebelum menghadapi Rusia pada laga pertama mereka di Piala Eropa. ”Apa yang kami pelajari membawa kami di jalur yang tepat untuk menuju ke Piala Eropa,” ujar Martinez.
Di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Belgia juga sudah memiliki fondasi yang kokoh. Kemenangan atas Belarusia menempatkan mereka di puncak klasemen sementara Grup E dengan raihan tujuh poin, unggul tiga poin di atas Ceko yang berada di peringkat kedua. Pada laga sebelumnya, Belgia hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Ceko.
Belgia di tangan Pelatih Martinez juga mampu memberikan rasa nyaman kepada para pemain. Suasana yang harmonis di dalam klub ini membuat Belgia bisa tetap fokus dan menjaga konsistensi.
Batshuayi, misalnya, mengaku merasa lebih dipercaya ketika bermain di tim nasional daripada saat bermain untuk klubnya, Crystal Palace. Ia merasa mendapat suntikan energi baru ketika tampil bersama rekan-rekannya di timnas. ”Dengan timnas Belgia, saya dipercaya pelatih. Hal ini tidak saya peroleh di klub. Saya banyak berbicara dengan Martinez meski saya sedang bersama klub. Oleh karena itu, saya memberikan 200 persen kemampuan saya agar ia tidak kecewa,” katanya.
Batshuayi pada musim ini dipinjamkan Chelsea ke Palace dan baru tampil dalam 16 laga dengan koleksi satu gol di Liga Inggris. Di timnas, pemain berusia 27 tahun ini sudah mencetak 22 gol dalam 33 penampilan.
Pada laga lainnya, Belanda juga pesta gol saat mengalahkan Gibraltar, 7-0, di Stadion Victoria. Gol dicetak oleh Steven Berghuis, Luuk de Jong, Georginio Wijnaldum, Donyell Malen, Donny van de Beek, dan Memphis Depay (dua gol). Meski menang 7-0, Belanda masih berada di peringkat kedua Grup G dengan enam poin, sedangkan Turki berada di puncak klasemen dengan tujuh poin. (AFP/REUTERS)