Persaingan seri terakhir IBL 2021 di Divisi Merah bagaikan sebuah balapan tiga kuda pacu. Bima Perkasa Jogja, Bali United, dan Louvre Surabaya akan berebut dua tiket tersisa ke babak ”playoff”.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Liga Basket Indonesia atau IBL 2021 memasuki fase paling krusial dari rangkaian sebulan penuh musim reguler, yaitu seri keempat, 5-10 April 2021. Jelang seri terakhir, perhatian tertuju pada persaingan sengit Divisi Merah dalam memperebutkan tiket playoff. Tiga tim akan bertarung habis-habisan hingga laga pamungkas demi dua tiket tersisa.
Tiga tim itu adalah Bali United Basketball Club, Bima Perkasa Jogja, dan Louvre Dewa United Surabaya. Ketiganya sekarang punya rekor kemenangan yang hampir sama. Louvre memimpin perburuan tiket dengan rekor cukup impresif, yaitu 8 menang dan 4 kalah, disusul dua tim lain yang masih punya satu laga sisa di tangan, Bali United (7-4) dan Bima Perkasa (6-5).
Divisi Merah punya jatah tiga tiket ke playoff. Hanya saja, satu tiket pertama sudah hampir pasti dimiliki oleh Pelita Jaya Bakrie Jakarta (9-1). Rekor kemenangan tim raksasa ini sudah terlalu jauh meninggalkan tiga pesaing lainnya.
Pada seri terakhir, Louvre akan memainkan empat laga. Sementara itu, Bali United dan Bima Perkasa akan menjalani lima laga, termasuk di dalamnya laga tunda mereka melawan Pelita Jaya.
Di atas angin
Guard Bali United, Lutfi Eka Koswara, menilai timnya memang lebih berada di atas angin saat ini dibandingkan Bima Perkasa. Namun, persaingan ini masih sangat abu-abu. Semua prediksi di atas kertas bisa berbalik pada laga tersisa.
”Kami setidaknya butuh menang dua gim biar lebih aman. Kalau bisa, kami ingin dapat sembilan kemenangan. Itu semestinya sudah cukup karena mereka kemungkinan juga bisa dapat dua kemenangan lagi di seri terakhir,” kata pencetak tiga poin terbanyak di liga tersebut saat dihubungi, Kamis (1/4/2021).
Bima Perkasa akan menghadapi dua laga yang terbilang cukup mudah, yaitu melawan tim papan bawah NSH Timika dan Pacific Caesar Surabaya. Sisanya, mereka akan menghadapi tim besar, seperti Pelita Jaya, Satria Muda, dan Prawira.
Musim ini sangat seru karena banyak tim hebat, pemain hebat. Saya sekarang hanya mau menjalani laga demi laga.
Menurut Lutfi, mereka menargetkan wajib menang dalam laga melawan Louvre dan Amartha Hangtuah. Adapun Bali United memiliki sisa jadwal serupa dengan Bima Perkasa, yaitu menghadapi tiga tim papan atas tersebut.
”Pastinya kami ingin menangi semua gim, juga ingin membalas kekalahan dari Pelita Jaya. Kemarin (kami) hanya kalah tipis (73-83). Kami sudah belajar dari laga kemarin. Tentu, kami harus fokus di gim kedua,” tambah Lutfi.
Pemain naturalisasi
Selain Bali United, Louvre akan menghadapi tiga tim dari Divisi Putih pada laga sisa, yaitu Indonesia Patriots, West Bandits, dan NSH. Louvre, yang diperkuat pemain lokal naturalisasi Jamarr Andre Johnson, kemungkinan besar bisa menyapu empat laga tersebut.
Pelatih Louvre Andika Saputra menilai, fokus timnya saat ini hanya pada diri sendiri. Dia tidak peduli dengan hasil dari para pesaingnya. ”Musim ini sangat seru karena banyak tim hebat, pemain hebat. Saya sekarang hanya mau menjalani laga demi laga. Saya tidak mau bergantung pada hasil orang lain. Semoga bisa menang di sisa pertandingan,” katanya.
Bagi Andika, kemampuan teknik sudah tidak terlalu menentukan lagi dalam seri terakhir nanti. Mentalitas pemain merupakan hal paling penting bagi tim-tim yang bersaing untuk meraih tiket playoff.
”Sekarang tinggal mereka mau apa enggak. Kalau mau, mereka harus bekerja keras, disiplin, dan tanggung jawab saat bermain. Harus lebih konsisten lagi di setiap gim ke gim. Kalau enggak, akan sulit,” ucap mantan pelatih Hangtuah tersebut.
Mengakhiri tren buruk
Meski menjadi tim yang paling tidak diunggulkan, Bima Perkasa tetap punya peluang lolos playoff. Tim asuhan pelatih David Singleton itu baru saja melepas tren empat kekalahan beruntun. Mereka membalikkan keadaan dengan dua kemenangan atas Louvre dan Satya Wacana.
”Kemenangan itu sangat besar artinya untuk kami. Kami bisa merasakan energi para pemain mulai kembali. Kami sudah mulai kembali ke jalur kemenangan lagi. Sekarang, hanya tinggal bagaimana pemain terus percaya pada dirinya dan tim ini. Laga berikutnya akan sangat berat melawan Pelita Jaya,” kata David.
Dari Divisi Putih, persaingan playoff lebih tenang. Dua tim sudah dipastikan lolos ke playoff, yaitu Satria Muda dan Prawira Bandung. Persaingan tiket terakhir hanya diperebutkan West Bandits dan NSH.
Peluang NSH lolos ke playoff pun sangat tipis. Mereka butuh empat kemenangan di seri pamungkas. Pada saat bersamaan, West Bandits juga harus kalah dalam semua laga tersisa mereka. Hal itu membawa NSH ke kondisi misi nyaris mustahil.
”Sebenarnya, peluang masih terbuka kalau kami bisa menang semua. Tetapi, sekarang saya hanya ingin tim fokus satu gim ke gim lain. Tinggal lihat saja nanti. Kalau mereka bisa tetap seperti ini, bukan tidak mungkin kami akan ambil semua gim,” kata Pelatih NSH AF Rinaldo setelah mengalahkan Prawira dalam laga penutup seri ketiga, Rabu malam.