Persipura tengah fokus mempersiapkan diri jelang Piala AFC 2021. Tim berjuluk ”Mutiara Hitam” ini akan menjalani terlebih dulu pada babak ”play-off” sebelum memastikan diri bisa berlaga pada babak grup.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago tidak memiliki target muluk atas partisipasi timnya di Piala AFC 2021. Dengan persiapan yang terbatas dan permasalahan finansial, tim berjuluk ”Mutiara Hitam” itu berambisi terlebih dulu meraih kemenangan pada babak play-off untuk bisa berpartisipasi di fase grup.
”Saya harus realistis karena secara logika tidak ada peluang bagi kami untuk bersaing di Piala AFC. Kami adalah tim yang paling lambat berkumpul, teknis tim belum lengkap, staf pelatih juga masih kurang, serta banyak persoalan lainnya, tetapi kami akan bekerja keras untuk memaksimalkan peluang sekecil mungkin,” ucap Jacksen dalam agenda temu media secara virtual, Rabu (31/3/2021).
Seiring tidak berpartisipasi di Piala Menpora 2021, Persipura telah memulai latihan tim dalam dua pekan terakhir untuk fokus mempersiapkan diri menghadapi laga play-off fase grup Piala AFC. Persipura akan memulai petualangan di Piala AFC pada 19 Mei mendatang. Persipura akan menunggu pemenang laga babak kualifikasi yang mempertemukan tim Kamboja, Visakha, melawan juara Liga Timor Leste, Lalenok United. Kedua tim itu akan tampil pada 28 April mendatang.
Apabila mampu menang pada babak play-off, Mutiara Hitam akan bergabung ke Grup H untuk bersaing dengan tim Malaysia, Kedah Darul Aman; duta Singapura, Lion City Sailors; serta klub Liga Vietnam, Saigon.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menetapkan sistem gelembung atau bubble untuk fase grup Piala AFC 2021. Grup H akan bertanding di Singapura. Fase grup akan dijalankan dengan skema setengah kompetisi sehingga setiap tim hanya akan saling bertarung satu kali pada 22 hingga 28 Juni mendatang.
Jacksen menilai, persaingan di Piala AFC sudah jauh berbeda dibandingkan ketika Persipura mampu tampil hingga babak semifinal pada edisi 2014. Ia menyatakan, dalam tiga edisi terakhir partisipasi klub Indonesia di Piala AFC, tidak ada yang mampu melaju lebih dari semifinal zona ASEAN. Padahal, tim-tim itu memiliki materi pemain lebih baik dibandingkan dengan Persipura saat ini.
Menurut Jacksen, secara kualitas pemain, Persipura tidak kalah dibandingkan dengan Kedah, Lion, dan Saigon. Namun, ketiga tim itu memiliki kemampuan taktikal yang jauh lebih baik dari semua tim asal Indonesia. Hal itu, lanjutnya, menjadi penyebab persaingan Piala AFC sudah jauh lebih berat dibandingkan dengan beberapa tahun silam.
Kita lihat PSM Makassar, Bali United, dan Persija Jakarta memiliki kualitas pemain yang sangat baik, tetapi mereka tidak bisa melangkah jauh sehingga dengan kondisi Persipura saat ini sangat berat sekali bagi kami untuk bersaing.
”Kita lihat PSM Makassar, Bali United, dan Persija Jakarta memiliki kualitas pemain yang sangat baik, tetapi mereka tidak bisa melangkah jauh sehingga dengan kondisi Persipura saat ini sangat berat sekali bagi kami untuk bersaing. Dari semua aspek kami tertinggal jauh dari tiga tim di babak grup, jadi kami fokus dulu untuk lolos dari babak play-off, kemudian kami akan kerja keras di fase grup,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Mencari lawan tanding
Lebih lanjut, Jacksen menilai, level persiapan skuad Persipura setelah menjalani latihan dalam dua pekan baru berkisar 20-30 persen. Kondisi fisik pemain menjadi perhatian utama Jacksen karena ketiadaan kompetisi dalam satu tahun membuat performa fisik pemain sangat menurun.
Dengan kondisi itu, Jacksen menilai, mayoritas pemainnya belum akan menyentuh level performa 100 persen saat menjalani laga babak play-off Piala AFC. Selain kondisi fisik, Jacksen menganggap Persipura butuh menjalani uji tanding untuk mematangkan skema taktik untuk bersaing di level Asia.
Oleh karena itu, Jacksen pun kecewa tim Mutiara Hitam tidak bisa berpartisipasi di Piala Menpora. Padahal, turnamen pramusim itu dapat menjadi ajang untuk mempersiapkan timnya di Piala AFC. Namun, akibat masalah miskomunikasi dengan PT Liga Indonesia Baru, Persipura pun memilih tidak tampil di Piala Menpora.
”Secara pribadi saya sangat kecewa, tetapi saya memahami kondisi manajemen karena ada beberapa persoalan dengan penyelenggara. Oleh karena itu, kami akan menyiapkan pemusatan latihan di Jawa, kemudian beruji coba dengan tim-tim yang telah gugur dari Piala Menpora,” ucap Jacksen.
Hal serupa disampaikan Pelatih Bali United Stefano Cugurra alias Teco. Ia menganggap Piala Menpora sebagai ajang untuk mempersiapkan tim jelang berkompetisi di fase grup Piala AFC.
Tim berjuluk ”Serdadu Tridatu” itu tergabung dalam Grup G untuk bersaing dengan juara Liga Vietnam, Hanoi; juara Liga Kamboja, Boeung Ket; serta masih menunggu satu tim dari fase play-off.
”Selama Piala Menpora ini, kami memaksimalkan kesempatan enam pergantian pemain di setiap laga dan rutin melakukan rotasi untuk memberi kesempatan kepada semua pemain. Target utama kami ialah berprestasi di Liga 1 dan dapat bersaing di Piala AFC,” kata Teco dalam konferensi pers virtual jelang laga kedua Piala Menpora, Senin (29/3/2021).