Persebaya Surabaya masih menjadi tim terbaik di Jawa Timur. Raihan tiga poin atas Madura United memperkokoh "Bajul Ijo" di posisi puncak Grup C Piala Menpora serta berpeluang besar meraih tiket fase gugur.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Persebaya Surabaya hanya membutuhkan satu lagi kemenangan untuk menyegel tiket ke babak 8 besar Piala Menpora 2021. Kemenangan 2-1 atas Madura United di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/3/2021) malam, membuka peluang klub berjuluk “Bajul Ijo” itu sebagai tim pertama yang lolos dari grup C yang berisi lima tim.
Berkat koleksi tiga poin dalam duel bertajuk derbi Jawa Timur itu, Persebaya telah mengumpulkan enam poin sehingga meninggalkan Madura di peringkat kedua yang baru memperoleh tiga poin. Apabila mampu menjaga tren kemenangan di laga ketiga menghadapi Persela Lamongan, 3 April, maka satu tiket ke babak gugur dari grup C dipastikan akan menjadi milik anak asuhan Aji Santoso itu.
“Sampai pertandingan kedua ini belum ada tim yang pasti lolos. Oleh karena itu, saya mengharapkan seluruh pemain untuk tetap berjuang keras di laga ketiga melawan Persela demi meraih hasil maksimal,” kata Aji dalam konferensi pers virtual seusai laga.
Kemenangan atas Persik Kediri dan Madura United membuktikan skuad Persebaya yang tidak memiliki pemain asing dan didominasi pemain muda tetap mampu bersaing. Efektivitas serangan menjadi kunci hasil positif yang diraih skuad Bajul Ijo.
Persebaya membuka keunggulan di menit ke-11 lewat sundulan gelandang, Ady Setiawan, yang memanfaatkan skema sepak pojok. Gol itu adalah satu-satunya peluang yang dimiliki Persebaya di babak pertama.
Madura sempat menyamakan kedudukan melalui sepakan keras dari luar kotak penalti yang dilakukan sang kapten, Slamet Nurcahyo, pada menit ke-47. Tetapi, Bajul Ijo kembali memimpin lewat tendangan Rendi Irwan di menit ke-72. Gol Rendi juga tercipta melalui tendangan tepat sasaran perdana yang dilakukan Persebaya di babak kedua.
“Meskipun hanya berisi pemain lokal dan pemain muda, kami bisa bermain tampil sempurna di dua laga awal. Ini adalah buah dari kekuatan mental dan kerja keras seluruh pemain,” ujar kapten Persebaya, Rachmat Irianto.
Sementara itu, Pelatih Madura United Rahmad Darmawan mengakui timnya masih memiliki kelemahan dalam mengantisipasi situasi bola mati. Dua dari tiga gol yang telah bersarang ke gawang Madura berawal dari situasi bola mati. Satu gol dicetak pemain PS Sleman, Irfan Jaya, pada pertandingan pertama serta satu gol lainnya tercipta dalam laga kontra Persebaya.
“Kelemahan ini yang akan menjadi bahan evaluasi kami. Saya berharap kami bisa semakin baik mengantisipasi peluang bola mati yang dimiliki lawan dalam dua laga tersisa di fase grup,” ucap Rahmad.
Stamina menurun
Dalam laga itu, Madura yang memiliki kualitas pemain lebih baik berinisiatif untuk mengontrol pertandingan. Tim berjuluk "Laskar Sape Kerrab" itu memiliki lebih banyak penguasaan bola selama 90 menit dengan 72 persen, sedangkan Persebaya hanya mencatatkan 28 persen.
Meski begitu, Madura kehilangan performa terbaik saat laga mulai memasuki menit ke-60. Hal itu disebabkan stamina menurun yang dialami mayoritas pemain utama Madura, seperti Jaimerson Silva, Beto Goncalves, dan Alfin Tuasalamony, sehingga strategi tekanan ketat kepada pemain Persebaya tidak lagi terlihat di 30 menit akhir pertandingan. Selain itu, skuad Madura juga tidak lagi mampu menerapkan secara sempurna variasi operan-operan pendek cepat yang ditampilkan di babak pertama.
Kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Persebaya yang memanfaatkan skema serangan balik. Dua penyerang Persebaya, Samsul Arif dan Muhammad Supriadi, selalu memberikan tekanan dari kedua sisi sayap Madura. Penyerang pengganti, Rivaldi Bawuo, mampu melakukan tiga kali tembakan ke arah gawang Madura di masa krusial laga.
Rahmad mengakui, tenaga para pemainnya telah habis memasuki 30 menit akhir laga. Selain tidak bisa lagi menjalankan strategi permainan yang diinginkan, lanjut Rahmad, skuadnya kecolongan gol kedua Persebaya di menit ke-73.
“Saya akui kami belum ada waktu untuk meningkatkan stamina, sehingga saya akan atur sebaik mungkin intensitas latihan dan menuntut pemain untuk beristirahat karena kami punya waktu tiga hari untuk persiapan laga ketiga. Kami akan menjaga performa terbaik untuk pertandingan melawan Persela, Kamis (1/4),” ujar Rahmad.
Dalam laga lain di grup C yang berlangsung Minggu sore, PS Sleman harus puas berbagi satu poin dengan Persela Lamongan dalam laga yang berakhir 0-0. PS Sleman yang mendominasi laga berpeluang meraih tiga poin di menit 90+4, tetapi eksekusi penalti bek, Aaron Evans, mampu diantisipasi kiper Persela, Dwi Kuswanto.