”Grande Vale”, Hebat Rossi
Valentino Rossi di luar dugaan meraih posisi start dari baris kedua setelah kehilangan kecepatan pada FP3 dan FP4. Kunci performa Rossi ada pada pilihan ban yang tepat dan itu akan jadi penentu meraih podium.
LOSAIL, SABTU — Seri pertama MotoGP 2021 diawali dengan sejumlah kejutan yang membuat persaingan podium akan lebih ketat dan menarik. Setelah Johann Zarco mencetak rekor baru kecepatan puncak dengan 362,4 kilometer per jam, Francesco Bagnaia memecahkan rekor lap tercepat resmi saat meraih pole position. Anomali berlanjut dengan lonjakan performa Valentino Rossi dengan meraih posisi start keempat.
Rossi di luar dugaan mampu mengungguli favorit peraih posisi start baris terdepan, Jack Miller, serta rekan setimnya di Petronas SRT Yamaha, Franco Morbidelli. Rossi, yang sepanjang sesi latihan bebas ketiga hingga keempat kesulitan menemukan ritme, mampu bangkit di akhir sesi kualifikasi kedua. Saat catatan waktu tercepat diperebutkan oleh dua pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales, Rossi melesat di belakang Bagnaia.
”Kemarin saya merasa bahwa ini mungkin untuk mencapai 1 menit 52 detik karena dalam lap terbaik saya kemarin (Jumat) saya melakukan sejumlah kesalahan dan saya memikirkan itu, jadi kami bisa senang dengan hasil ini,” ujar Bagnaia, pebalap tim pabrikan Ducati itu.
Baca juga: Hari Kelabu Sang Juara Bertahan MotoGP
”Besok (Minggu) adalah balapan dan saya pikir kami adalah grup yang hebat untuk bertarung meraih posisi teratas. Yamaha sangat kuat di sektor dua dan tiga, tetapi kami bisa memangkas selisih waktu pada sektor empat dengan kecepatan puncak kami. Keseimbangan sangat ketat jadi balapan pasti akan persaingan yang menyenangkan,” kata pebalap yang akrab disapa Pecco itu.
Bagnaia mencatatkan waktu fenomenal yang sebelumnya diyakini akan sangat sulit dicapai, yaitu 1 menit 52,772 detik. Dia menggusur waktu lap tercepat resmi milik Marc Marquez dan meraih posisi start terdepan. Di belakangnya ada Quartararo dan Vinales yang menggusur Rossi ke posisi empat. Rossi berada satu baris dengan Miller, rekan setim Bagnaia di tim pabikan Ducati, dan pebalap Pramac Ducati, Zarco.
Baca juga : Perburuan Takhta Tanpa Raja MotoGP
Rossi disambut oleh timnya saat kembali ke garasi, diberi tepuk tangan, dan pujian khas Italia, ”Grande, Grande, Vale.” Rossi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat saat mendapat setelan motor yang tepat dan kombinasi ban yang pas dengan kondisi sirkuit. Dia masih mampu melesat dan kompetitif melawan para pebalap muda yang haus gelar juara. Dia mengakui sempat kesulitan pada FP3 dan FP4 karena tidak mendapatkan daya cengkeram ban belakang yang bagus. Keadaan berubah saat kualifikasi dengan pilihan ban yang tepat sehingga YZR-M1 bisa dipacu pada potensi terbaiknya.
Saya sangat senang. Kualifikasi ini cara yang sangat bagus untuk mengawali musim bersama tim baru. Dengan set ban kedua, saya merasa sangat nyaman dengan motor dan memiliki daya cengkeram yang sangat bagus. (Valentino Rossi)
”Saya sangat senang. Kualifikasi ini cara yang sangat bagus untuk mengawali musim bersama tim baru. Dengan set ban kedua saya merasa sangat nyaman dengan motor dan memiliki daya cengkeram yang sangat bagus,” ujar Rossi di laman MotoGP sesuai sesi kualifikasi, Sabtu waktu Losail atau Minggu dini hari WIB.
”Lap sangat bagus dan saya bisa membalap dengan baik, mendorong tanpa melakukan kesalahan, dan pada akhirnya waktu lap cukup mengesankan, 53,1 detik. Sayangnya, itu tidak cukup untuk berada di baris terdepan, tetapi kami tidak terlalu jauh dan start dari P4 sesuatu yang penting untuk balapan,” ujar pebalap berusia 42 tahun itu.
Baca juga : Momentum Positif Pemacu M1
Ini merupakan awal musim yang sangat bagus bagi Rossi yang musim lalu hanya sekali start dari baris depan dan mengakhiri musim di posisi 15. Itu musim terburuk Rossi sejak debutnya di kelas elite pada 2000. Hasil kualifikasi pada seri pembuka musim 2021 ini menjadi pertanda bagus bagi Rossi yang masih ingin membalap lebih lama lagi jika musim ini masih mampu kompetitif.
Rossi meraih posisi start keempat dengan mendapat keuntungan berada dalam slipstream Bagnaia. Pada kesempatan sebelumnya, Rossi yang diikuti oleh Bagnaia. Namun, Rossi menegaskan tidak ada kerja sama antara dirinya dan pebalap lulusan akademi VR46 itu.
”Tidak, bersama Pecco kami tidak memiliki kesepakatan, tetapi kami melihat di lintasan, yang pertama saya di depan dan yang kedua dia depan serta terus mendorong. Saya harus menyampaikan selamat atas posisi start terdepan pertamanya, dia membalap dengan sangat baik dan ini cara sempurna untuk mengawali musimnya,” tutur Rossi.
Baca juga : Mir Membangun Kecepatan
Pilihan ban
Meskipun mengawali balapan dari posisi yang bagus, Rossi mengatakan, persaingan meraih podium akan sangat berbeda. Dia menilai, pilihan ban akan sangat terbuka karena kondisi akan berbeda dengan prediksi angin lebih kencang yang menerbangkan pasir halus dari gurun ke lintasan. ”Kami berharap kondisinya akan bagus saat balapan, kita lihat saja,” ujar Rossi.
”Hari ini saya mengalami kesulitan selama FP3 dan FP4, sedikit yang kami ketahui adalah karena saya menggunakan ban yang sangat aus. Namun, di sisi lain kami juga mengubah setelan motor dan pace saya tidak bagus. Saat kualifikasi saya bagus, tetapi race pace saya hari ini tidak fantastis, jadi kami harus kembali mengubah setelan,” lanjut pebalap berjuluk ”The Doctor” itu.
Pilihan ban akan sangat berpengaruh terhadap hasil balapan dan itu menjadi tantangan bagi semua tim. Rossi sempat menggunakan kombinasi ban depan-belakang medium-keras pada sesi latihan terakhir, tetapi tidak maksimal. Morbidelli juga menjadi pebalap selain Rossi yang tidak menggunakan ban kompon lunak.
”Pada FP4, saya mencoba medium-keras karena ini sebuah pilihan untuk balapan karena menjalani balapan dengan lunak-lunak akan sangat sulit, khususnya dengan kondisi panas ini, juga pada malam hari. Jadi, kami harus melihat kondisi,” kata Morbidelli yang start dari posisi tujuh.
Baca juga : Suntikan Motivasi ”The Doctor”
”Ini kualifikasi yang sulit. Pada FP4 saya memiliki pace yang bagus, tetapi kemudian saya tidak memiliki kecepatan untuk melakukan time attack. Sepertinya kami kehilangan kecepatan pada malam hari. Besok (Minggu) kami akan berusaha untuk paling tidak menyeimbangkan dua kepribadian yang kami miliki. Saat matahari bersinar kami luar biasa cepat. Tetapi saat malam tiba kami masih cepat, tetapi tidak cukup,” tutur Morbidelli.
”Saat balapan akan penting melakukan langkah yang tepat, tetapi karena keausan ban, saya tidak melihat ada seorang pun yang akan melakukan hot laps di awal balapan. Jadi, saya harap start tidak terlalu penting karena saya start jauh di belakang,” ungkap Morbidelli yang jelas perlu melakukan start brilian supaya masuk ke rombongan terdepan.
Potensi kesulitan Yamaha saat balapan itu juga diakui oleh Vinales. Dia menegaskan, perlu berada di posisi terdepan setelah tikungan pertama untuk bisa memenangi balapan. Jika berada di belakang para pebalap Ducati yang unggul kecepatan puncak, M1 akan sulit untuk mendahului.
”Hari ini sedikit sulit untuk mencapai 1 menit 52 detik bagi kami, tetapi kami tahu kami memiliki marjin untuk memperbaiki ini untuk balapan berikutnya di mana itu sangat penting,” ujar Vinales.
”Kami memiliki target yang jelas dan besok pasti akan menjadi balapan yang sulit. Tetapi kami perlu memiliki strategi yang jelas untuk memahami di mana kami berada dan apa yang bisa kami lakukan,” kata Vinales yang menjadi favorit memenangi balapan setelah mencetak pace bagus dan memimpin FP4. Sesi latihan terakhir itu digunakan untuk memastikan setelan motor untuk balapan.
Baca juga : Rossi Mendalami Sasis Baru M1
Terkait pilihan ban yang sangat rumit di Qatar, pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, menilai, akan sangat menarik melihat perubahan posisi setelah separuh total lap. Dia menilai, tidak akan ada kelompok besar pebalap mulai pertengahan balapan karena kondisi ban yang aus akan menimbulkan kesulitan.
”Jadi, balapan akan sangat menyenangkan, tetapi saya tidak yakin mulai pertengahan balapan kita akan memiliki grup berisi delapan atau sembilan motor. Kita harus melihat pace setiap orang, tetapi saya pikir beberapa akan mulai menurun sedikit lebih awal, sebelum pertengahan balapan,” ujar Espargaro yang start dari posisi delapan seperti dikutip Crash.
”Kita melihat waktu putaran yang supercepat, 53 detik kecil. Tetapi yakinlah kepada saya, besok kita akan melihat di dalam grup utama pada akhir balapan akan mendekati 56 detik. Perbedaan tiga detik. Jadi, para pebalap yang bisa mengelola ban belakang dengan lebih baik, pada akhir balapan bisa membuat perubahan besar,” lanjut pebalap asal Spanyol itu.
Baca juga: Misi Mir Mengulang Tahun Gemilang
”Saya akan memilih ban lunak-lunak, saya sedikit lebih bermasalah dengan bahan bakar penuh untuk menghentikan motor pada bagian pertama balapan dibandingkan keausan ban belakang, balapan bisa membuat perubahan besar, yang saya pikir mungkin bisa menjadi masalah terbesar bagi Ducati,” kata kakak pebalap Repsol Honda, Pol Espargaro, itu.
”Yamaha mungkin akan mengalami masalah lebih di awal balapan untuk bisa dekat dengan para pebalap Ducati. Jadi, menurut saya, semua orang memiliki masalah masing-masing. Dan kita akan lihat siapa yang bisa mengatasi itu,” tutur Espargaro.