Formula 1 terlalu mudah ditebak dan minim kejutan dengan gelar juara dimonopoli Mercedes serta Lewis Hamilton. Kini, ada potensi persaingan lebih menegangkan sepanjang musim dengan performa Red Bull dan Max Verstappen.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
BAHRAIN, JUMAT – Max Verstappen perlu mulai membiasakan diri dengan status penantang terkuat Lewis Hamilton dalam perebutan juara Formula 1 musim ini. Hasil tes pramusim, serta latihan bebas pertama di Sirkuit Internasional Bahrain, menegaskan potensi besar pebalap Red Bull itu untuk meraih mimpi besarnya menjadi juara dunia. Verstappen kini menjadi tumpuan penggemar F1 supaya olahraga ini kembali gereget seperti era 1990-an.
Setelah menjadi pebalap tercepat pada tes pramusim di Bahrain, kurang dari dua pekan lalu, Verstappen kembali memukau dengan mencetak waktu tercepat pada latihan bebas pertama seri Bahrain, Jumat (26/3/2021). Dia membukukan waktu 1 menit 31,394 detik menggunakan ban kompon lunak. Pebalap muda asal Belanda itu mengungguli pebalap Mercedes Valtteri Bottas 0,298 detik serta Hamilton 0,527 detik, masing-masing di posisi kedua dan keempat.
Catatan waktu pada tes pertama ini memang tidak ideal untuk menggambarkan potensi persaingan saat kualifikasi maupun balapan yang berlangsung malam hari. Suhu lintasan akan lebih rendah saat perebutan pole position serta podium. Namun, sulit untuk tidak menempatkan Verstappen sebagai unggulan setelah apa yang dia tunjukan sepanjang latihan bebas pertama (FP1) seri perdana F1 2021 itu.
Pebalap berusia 23 tahun itu mampu memacu RB16B tanpa kendala stabilitas. Manuver mobil pada tikungan-tikungan cepat sangat mulus, sehingga dia menjadi pebalap tercepat pada sektor 1 dan 2. Pebalap tercepat pada sektor 3 diraih rekan setimnya, Sergio Perez. Ini peringatan serius bagi Mercedes, bahwa mereka tidak boleh melakukan kesalahan pada seri pembuka ini, karena Red Bull kini sangat kuat. Latihan bebas pertama ini menegaskan hasil tes pramusim, 12-14 Maret, bahwa RB16B responsif saat bermanuver, stabil, dan adaptif terhadap perubahan setelan.
Sedangkan Mercedes masih menunjukan masalah kestabilan yang mendera saat tes pramusim lalu. Hamilton di awal sesi latihan terlihat ban belakangnya sedikit tergelincir saat melewati tikungan cepat ke kiri. Sedangkan Bottas sempat melebar pada tikungan ke kanan, hingga keluar dari lintasan. Bottas sempat mencoba hidung baru Mercedes W12, dan menunjukan perbaikan pengendalian hingga dia sempat memimpin catatan waktu sebelum Verstappen melakukan time attack dengan ban kompon lunak baru.
Namun, Verstappen tidak peduli dengan statusnya sebagai favorit terkuat memenangi balapan seri perdana pada Minggu (28/3) mulai pukul 22.00 WIB di Sirkuit Internasional Bahrain. Dia hanya fokus pada persiapan menghadapi kualifikasi untuk memastikan RB16B memang kompetitif musim ini, dan bisa bersaing lebih ketat dengan W12. Musim lalu, RB16 kalah di semua sektor dari W11.
“Yang penting adalah Anda tampil bagus di lintasan ketika itu dihitung dan saat Anda bisa mencetak poin. Saya pikir Anda hanya perlu fokus pada pekerjaan Anda dan tetap tenang, tetap fokus, karena ini hanya akan memecah perhatian Anda, dan seperti yang pernah saya katakan, penting untuk fokus pada pekerjaan,” tegas Verstappen kepada Formula 1.
Atmosfer positif Red Bull di awal musim ini tidak lepas dari fokus pengembangan pemasok mesin, Honda, yang membawa mesin baru pada 2021 ini. Mesin yang awalnya baru akan dipakai pada 2022 itu, dimajukan menyusul keputusan Honda mengundurkan diri dari F1 di akhir musim ini. Mesin baru itu menjadi usaha terakhir Honda untuk menandingi Mercedes yang mendominasi F1 di era mesin turbo hibrida sejak 2014.
“Ini sepenuhnya mesin baru. Dan kami mampu membawa itu ke titik di mana hanya dalam enam bulan kami telah mengujinya tanpa masalah,” ujar Yasuaki Asaki Kepala Pengembangan Mesin Honda.
Apa yang ditunjukan oleh Verstappen dan Red Bull musim ini diakui oleh Hamilton dan Bottas akan membuat persaingan jauh lebih ketat. Namun, itulah yang diinginkan oleh Hamilton, karena balapan menjadi lebih menantang bagi juara dunia tujuh kali itu. Hamilton tidak hanya menilai Red Bull sebagai calon penantang kuat, karena ada tim lain yang juga cepat, salah satunya McLaren yang mulai musim ini kembali menggunakan mesin Mercedes. Performa McLaren ditegaskan oleh Lando Norris yang menjadi pebalap tercepat ketiga pada FP1. Pebalap Inggris itu juga konsisten sejak tes pramusim lalu.
“Kita akan tahu ketika kita balapan di sana, tetapi saya pikir ada sejumlah tim yang akan menjadi kuat,” ujar Hamilton.
Gambaran persaingan musim ini akan lebih jelas saat sesi kualifikasi pada Sabtu malam. Semua tim akan memacu mobil dengan setelan paling seimbang untuk mencapai waktu lap dan pace yang kompetitif. Semua tim juga akan mengggunakan bahan bakar yang sedikit saat memburu posisi start terdepan, sehingga bisa diketahui sejauh mana selisih performa masing-masing mobil.
Sejauh mana peningkatan performa Ferrari SF21 juga akan terlihat pada kualifikasi. Pada FP1, Charles Leclerc dan Carlos Sainz Junior, berada di posisi kelima dan kedelapan. Ini memang bukan musim ideal bagi Ferrari untuk bersaing memburu gelar juara, setelah tertinggal selangkah dalam pengembangan pada musim lalu. Ferrari akan fokus pada persaingan papan tengah bersama McLaren, Alpine, serta Aston Martin, sembari berusaha memanfaatkan peluang meraih podium saat kesempatan datang.