Tiga petenis putra senior, Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer, mulai selektif memilih turnamen. Ketiganya absen di ATP Masters 1000 Miami, menyisakan persaingan para bintang baru yang siap bersinar.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
MIAMI, RABU — Petenis putra mulai terbiasa dengan absennya ”Big Three” di ajang besar. Pada ATP Masters 1000 Miami, 24 Maret-4 April, persaingan akan berlangsung di antara generasi baru dan para petenis yang gagal menjadi bintang.
Miami Masters, yang tak diselenggarakan pada 2020 karena pandemi Covid-19, tak dihadiri tiga senior dengan nama besar: Novak Djokovic (peringkat pertama dunia), Rafael Nadal (3), dan Roger Federer (6). Empat unggulan teratas adalah para bintang baru, yaitu Daniil Medvedev (2), Stefanos Tsitsipas (5), Alexander Zverev (7), dan Andrey Rublev (8).
Djokovic dan Nadal memilih untuk beristirahat setelah Grand Slam Australia Terbuka, 8-21 Februari, dan fokus untuk musim kompetisi lapangan tanah liat yang akan berlangsung mulai April. Adapun Federer, setelah bertanding di ATP Doha, 8-13 Maret, yang merupakan turnamen pertamanya dalam setahun, kemungkinan besar akan fokus untuk turnamen lapangan rumput.
Federer, dengan usia 39 tahun dan telah menjalani dua kali operasi lutut kanan pada 2020, selektif dalam memilih turnamen yang nyaman untuknya, yaitu di lapangan rumput. Hal serupa dilakukan Nadal yang lebih suka tampil di lapangan tanah liat.
Djokovic sebenarnya punya kemampuan lebih mumpuni untuk juara di berbagai jenis lapangan, tetapi dia pun mulai selektif tampil di ajang besar. Setelah menjuarai Australia Terbuka, yang merupakan gelar Grand Slam ke-18, Djokovic berupaya keras menyamai Federer dan Nadal yang masing-masing telah mengoleksi 20 gelar Grand Slam.
”Absennya ’Big Three’ membuka kesempatan, saya tak memungkiri itu. Namun, banyak juga petenis di luar lima besar yang akan menjadi tantangan besar,” ujar Tsitsipas, petenis berusia 22 tahun, Rabu (24/3/2021).
Petenis termuda di jajaran 10 besar dunia itu ditempatkan sebagai unggulan kedua dan menjadi salah satu dari 32 unggulan yang mendapat bye pada babak pertama. Tsitsipas termasuk petenis generasi baru yang muncul setidaknya dalam empat tahun terakhir. Barisan muda yang muncul menjadi pesaing berat ”Big Three” lainnya adalah Medvedev, Rublev, dan Zverev.
Di Miami, Tsitsipas dan kawan-kawan akan bersaing dengan petenis yang pernah disebut sebagai generasi penerus Federer, Nadal, dan Djokovic, tetapi akhirnya gagal menyejajarkan nama dengan mereka. Para petenis itu di antaranya David Goffin, Grigor Dimitrov, dan Milos Raonic.
Tsitsipas berharap, ketidakhadiran Djokovic, Nadal, dan Federer menjadi peluang yang bisa dia manfaatkan untuk prestasi yang dinantinya, yaitu juara turnamen ATP dengan level tertinggi. Tsitsipas mencapai final Kanada Masters 2018 dan Madrid Masters 2019, tetapi tak pernah lagi mencapai laga puncak turnamen ATP Masters 1000.
”Saya merasa gelar juara itu semakin dekat, tetapi saya tak ingin berekspektasi terlalu tinggi. Saya hanya ingin membangun cara main yang semakin baik dari babak ke babak karena menghadapi undian berat,” ujar Tsitsipas dalam situs web ATP.
Setelah mendapat bye pada babak awal, Tsitsipas akan berhadapan dengan Thiago Monteiro atau mantan petenis peringkat kelima dunia, Kevin Anderson, pada babak kedua. Calon lawan pada babak-babak berikutnya adalah Kei Nishikori, Alex De Minaur, Shapovalov, dan Rublev.
Di saat Tsitsipas termotivasi untuk meraih gelar pertamanya di ajang ATP Masters 1000, Medvedev memiliki motivasi tersendiri pada turnamen dengan hadiah total Rp 62 miliar ini. Motivasi itu adalah status terbarunya sebagai petenis peringkat kedua dunia.
Petenis Rusia tersebut menempati posisi tertingginya dalam daftar peringkat dunia sejak 15 Maret, sehari setelah menjuarai ATP 250 Marseille. Medvedev menjadi petenis pertama di luar Federer, Nadal, Djokovic, dan Andy Murray yang menempati posisi dua besar sejak 2005.
”Sudah sepekan saya berada di posisi ini, tetapi ternyata tidak merasakan adanya tekanan sama sekali. Ini justru menjadi energi tambahan untuk bermain semakin baik. Saya ingin membuktikan bahwa saya layak menempati posisi tersebut,” ujar Medvedev.
Medvedev tiba di Stadion Hard Rock, Miami, dengan membawa catatan menang-kalah 14-2. Dia mengantarkan Rusia menjuarai kejuaraan beregu putra Piala ATP, menjadi finalis Australia Terbuka, serta juara ATP Marseille. ”Jika bermain baik, saya memiliki peluang untuk menang dan saya bertekad juara pada setiap turnamen yang diikuti,” kata petenis dengan hasil terbaik babak keempat dalam dua kali penampilan di Miami.
Berbeda dengan putra, hanya seorang petenis peringkat 10 besar tunggal putri yang absen, yaitu Serena Williams (7). Juara Australia Terbuka, Naomi Osaka, menjadi salah satu favorit juara selain Garbine Muguruza, Simona Halep, dan juara bertahan Ashleigh Barty. (AP/REUTERS)