Satria Muda mengincar pembalasan dendam atas Prawira Bandung dalam laga pembuka seri ketiga IBL 2021. Satria Muda kalah menyakitkan pada pertemuan pertama.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Skuad Satria Muda Pertamina Jakarta belum bisa melupakan kekalahan dari Prawira Bandung pada laga pembuka IBL 2021. Skuad asuhan Milos Pejic itu kalah menyesakkan, berselisih satu poin, yang ditentukan pada detik-detik akhir laga. Mereka pun mengincar pembalasan dendam ketika bersua Prawira lagi pada seri ketiga di ”gelembung” Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021).
Pada pertemuan pertama, Satria Muda takluk tipis dari Prawira, 72-73. Ketika itu, tembakan dua poin dari center Prawira Pandu Wiguna membalikkan keadaan pada akhir pertandingan. Satria Muda yang unggul jauh pada paruh laga pun harus gigit jari menerima kekalahan.
Jelang pertemua kedua, Jumat pukul 17.00 WIB, guard Satria Muda M Sandy Ibrahim mengaku seisi skuad sudah tidak sabar. Mereka mengincar pembalasan.
”Siap banget. Ada semangat lebih untuk bales kekalahan itu. Kami sudah sangat fokus dan tidak mau kecolongan lagi. Harus start dan finis bagus,” katanya dalam konferensi pers virtual pada Kamis.
Laga nanti akan sangat menentukan posisi kedua tim di klasemen Divisi Putih pada akhir musim. Saat ini, Satria Muda dan Prawira sama-sama mencatatkan rekor kemenangan, 6-2. Keduanya hanya terpaut satu kemenangan dari pemuncak klasemen Indonesia Patriots (7-1).
Menurut Sandy, laga kedua melawan Prawira akan berbeda dibandingkan sebelumnya. Skuad Satria Muda saat ini telah beradaptasi lebih baik dengan kondisi lapangan di ”gelembung” Cisarua.
Seperti kata forward Satria Muda, Laurentius Steven Oei, sebelumnya, lapangan pertandingan dalam ”gelembung” berbeda dengan lapangan latihan mereka biasanya di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta. Jarak garis tiga poin dan keranjang di Cisarua lebih dekat.
Karena itu, kami pada awal-awal agak kesulitan adaptasi sama lapangan. Apalagi sudah lama juga tidak tanding, kan. Makin ke sini makin bagus. Apalagi keharmonisan pemain semakin jelas di lapangan. Semoga bisa konsisten.
”Karena itu, kami pada awal-awal agak kesulitan adaptasi sama lapangan. Apalagi sudah lama juga tidak tanding, kan. Makin ke sini makin bagus. Apalagi keharmonisan pemain semakin jelas di lapangan. Semoga bisa konsisten,” tambah Sandy.
Pelatih Satria Muda Milos Pejic sudah belajar dari kekalahan sebelumnya. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah lemparan bebas skuadnya. Dalam laga itu, Sandy dan rekan-rekan hanya memasukkan 62 persen lemparan bebas (15-24). Akurasi mereka lebih rendah daripada Prawira, 65 persen (17-26).
”Kami sangat rendah dalam akurasi lemparan bebas. Itu bukanlah level seharusnya untuk Satria Muda. Di laga yang sangat ketat, lemparan bebas akan sangat menentukan. Buktinya pemenang laga itu hanya ditentukan dengan perbedaan sekali lemparan bebas,” ucap pelatih asal Serbia tersebut.
Satria Muda sedang dalam momentum bagus. Mereka baru saja mengalahkan rival sekota Pelita Jaya Jakarta pada laga penutup seri kedua, 76-54, Selasa kemarin. Hasil itu menodai rekor kemenangan sempurna Pelita Jaya selama di ”gelembung”.
Di sisi lain, Prawira tidak akan memberikan laga mudah untuk Satria Muda. Skuad lengkap mereka sekarang tidak lagi mengandalkan Abraham Damar Grahita. Saat Abraham tidak tampil dalam performa terbaik pada seri kedua, guard pelapis, seperti Hans Abraham dan Danny Ray, mampu unjuk gigi.
Nol kasus
Setelah seri kedua berakhir, semua peserta gelembung ”Cisarua” kembali menjalani tes usap PCR kelima pada hari Rabu. Hasilnya, semua peserta dinyatakan negatif Covid-19. Adapun pada tes pekan lalu terdapat satu orang yang positif Covid-19.
”463 peserta dalam kondisi sehat, baik pemain, pelatih, ofisial, wasit, petugas lapangan, panitia, maupun staf IBL, tak ada yang terpapar Covid-19. Sekarang hasilnya dengan tidak ada kasus positif menunjukan bahwa proses screening yang direncanakan berjalan baik. 100 persen negatif Covid-19,” kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.
Dalam tes usap IBL pada Januari, terdapat 69 orang yang terpapar Covid-19. Kasus itu menurun ketika semua tim akan memasuki ”gelembung”, menjadi 13 orang positif Covid-19. Kasus itu sekarang sudah tidak ada setelah semua peserta masuk dalam ”gelembung” selama dua minggu.
Semua peserta IBL dalam ”gelembung” juga telah menjalani vaksinasi Covid-19 pertama pada pekan lalu. Mereka direncanakan menjalani vaksinasi kedua pada 1 April mendatang.