Ulangan dua laga final akan tersaji di babak 8 besar Liga Champions. Liverpool dan PSG bertekad membalas kekalahan dari Real Madrid dan Bayern Muenchen demi menjaga asa tampil di laga final.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
NYON, JUMAT – Babak perempat final Liga Champions musim 2020-2021 akan menjadi kesempatan untuk melakukan revans bagi dua tim, yaitu Liverpool dan Paris Saint-Germain, yang akan bertemu lagi lawan mereka di partai puncak edisi 2017-2018 dan 2019-2020, yaitu Real Madrid dan Bayern Muenchen. Namun, Real dan Bayern juga memiliki ambisi tersendiri sehingga akan mati-matian berjuang demi berlaga di Stadion Olimpiade Ataturk, Turki, 29 Mei mendatang.
Kekalahan 1-3 dari Real Madrid pada pertandingan final di Stadion NSC Olimpiade Kiev, Ukraina, 26 Mei 2018, menjadi titik balik bagi Liverpool. Setelah kekalahan itu, Liverpool meraih trofi Liga Champions pada musim 2018-2019 dan gelar Liga Inggris pada musim 2019-2020. Oleh karena itu, Manajer Liverpool Juergen Klopp mengincar balas dendam kepada tim berjuluk Los Blancos karena hal itu akan menjadi pelampiasan sempurna bagi masa sulit yang dialami Liverpool di musim ini.
Liga Champions adalah satu-satunya gelar yang bisa diraih tim berjuluk Si Merah itu di musim panas tahun ini. Selain itu, memenangi laga final yang akan berlangsung di Istanbul, Turki, bisa menjadi kesempatan terbaik Liverpool untuk menjadi kontestan Liga Champions musim depan.
Pasalnya, Liverpool tengah diselimuti penampilan inkonsisten di Liga Inggris, terutama mengalami enam kekalahan beruntun di Stadion Anfield. Hasil itu membuat Liverpool terlempar dari persaingan juara sekaligus terancam keluar dari empat besar karena berada di posisi keenam saat liga menyisakan 9 laga.
Klopp menyatakan, skuadnya memiliki momentum dan performa yang lebih baik di Liga Champions dibandingkan liga musim ini. Manajer asal Jerman itu mengakui Liga Champions adalah target trofi yang paling realistis diraih Liverpool.
Lawan kami adalah tim yang tangguh dan tidak akan mudah menjalani laga di babak perempat final. Tetapi, kami adalah salah satu tim berbahaya karena amat menginginkan trofi di musim ini.
“Lawan kami adalah tim yang tangguh dan tidak akan mudah menjalani laga di babak perempat final. Tetapi, kami adalah salah satu tim berbahaya karena amat menginginkan trofi di musim ini,” kata Klopp.
Ambisi untuk menyelamatkan nasib di musim ini juga diemban Real Madrid. Meskipun ikut bersaing merebut trofi La Liga, Real masih membutuhkan hasil buruk menimpa dua pesaing, Atletico Madrid dan Barcelona, untuk menduduki peringkat pertama. Dengan kondisi itu, maka Real hanya bisa menentukan sendiri nasibnya pada ajang Liga Champions.
Hanya saja, Liverpool bukan lawan mudah dari sisi kualitas dan historis bagi Real. Merujuk data Transfermarkt, nilai pasar akumulasi kedua tim tidak terlalu timpang. Skuad Los Blancos memiliki nilai 745 juta euro (Rp 12,8 triliun), sedangkan Liverpool berada di angka 1,01 miliar euro (Rp 17,3 triliun). Adapun dalam enam duel di Liga Champions, kedua tim masing-masing berbagi tiga kemenangan.
Direktur Hubungan Institusi Real Madrid Emilio Butragueno menekankan, Real tidak akan menganggap remeh Liverpool yang tampil buruk di liga dan kehilangan sejumlah pilar penting. Menurut dia, Los Blancos harus tampil sempurna di dua laga untuk menyegel tiket ke semifinal.
“Real dan Liverpool adalah dua tim bersejarah yang memiliki peran krusial dalam perkembangan kompetisi Liga Champions. Pemain Real kaya pengalaman dalam fase menentukan ini, jadi kami paham harus berada di level terbaik untuk menyingkirkan Liverpool,” ujar Butragueno.
Mengejar kesempurnaan
Sementara itu, PSG bertekad menuntaskan rasa penasaran untuk meraih musim yang sempurna di tahun ini. Pada musim lalu, tim berjuluk "Les Parisiens" itu hanya kehilangan Liga Champions dari empat ajang yang diikuti. PSG pun gagal meraih trofi “Si Kuping Besar” perdana karena kalah 0-1 lewat gol pemain lulusan akademi PSG, Kingsley Coman.
Hingga Maret ini, PSG juga masih berpeluang meraih tiga gelar domestik yang terdiri dari Liga Perancis, Piala Perancis, dan Piala Liga. Di awal tahun ini, PSG juga sudah menyegel gelar Piala Super Perancis, sehingga gelar Liga Champions bisa menjadi penyempurna bagi perjalanan musim brilian yang bisa diraih Les Parisiens di musim ini. Apalagi dari delapan kontestan babak perempat final hanya PSG yang belum memiliki koleksi trofi “Si Kuping Besar”.
Pelatih PSG Mauricio Pochettino mengakui Bayern adalah salah satu lawan tersulit dari tujuh tim yang tersedia di babak 8 besar. “Kami akan tampil kompetitif. Kami telah menyingkirkan Barcelona dan sekarang kami fokus bersiap menghadapi Bayern dengan satu tujuan; melaju ke semifinal,” kata Pochettino dilansir laman klub.
Ambisi PSG itu tentu tidak akan berjalan mudah. Bayern memiliki mimpi untuk menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar Liga Champions setelah mengemas tiga trofi mayor di musim lalu. Dari empat tim yang pernah meraih treble winner, seperti Manchester United (1998-1999), Barcelona (2008-2009), Inter Milan (2009-2010), Bayern (2012-2013), serta Barca (2014-2015), tidak ada yang mampu meraih kembali trofi “Si Kuping Besar” di musim berikutnya.
Di sisi lain, tim berjuluk Die Roten itu sudah dipastikan gagal mempertahankan raihan treble winner setelah tersingkir di babak 32 besar Piala Jerman. Tetapi, momentum untuk merajai Eropa masih berpihak ke Bayern karena mencatatkan 19 kemenangan beruntun di Liga Champion sejak awal musim lalu.
“Kami senang bisa bertemu PSG. Kami sangat percaya diri menghadapi babak perempat final, serta akan sangat senang apabila bisa mengalahkan PSG lagi,” ujar penyerang Bayern, Thomas Mueller, dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya.
Adapun dua laga lain di babak 8 besar akan mempertemukan Manchester City dengan Borussia Dortmund serta Porto yang melawan Chelsea. Pertandingan pertama akan berlangsung 6-7 April, sedangkan laga kedua dilaksanakan sepekan kemudian, 13-14 April. (AFP/REUTERS)