Zlatan Ibrahimovic akan kembali tampil saat Milan bersua Manchester United di San Siro. Kehadiran Ibra menyuntikkan kepercayaan diri sekaligus menghadirkan solusi bagi tumpulnya lini depan Milan di laga pertama.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MILAN, RABU — Dua hari menjelang duel kedua babak 16 besar Liga Europa antara AC Milan melawan Manchester United di Stadion San Siro, Jumat (19/3/2021) pukul 03.00 WIB, Zlatan Ibrahimovic menghadirkan informasi yang menimbulkan senyum bagi pendukung Milan. Penyerang veteran berusia 39 tahun itu siap memimpin pasukan muda Milan untuk menyegel tiket babak perempat final.
Kepastian kembalinya Ibra merumput setelah sempat absen sejak awal Maret akibat menderita cedera otot menambah kepercayaan diri skuad Milan. Pemain berjuluk ”Si Singa” itu telah berlatih penuh dalam sesi latihan Milan, Rabu (17/3). Oleh karena itu, Ibra berpeluang tampil sejak menit pertama dalam laga pertamanya menghadapi MU sejak meninggalkan klub itu pada Maret 2018.
Meskipun tugas Milan untuk melaju ke babak selanjutnya tidak terlalu sulit karena memiliki bekal berkat menahan imbang MU 1-1 di Old Trafford, Milan butuh Ibra yang telah kenyang asam garam bersaing di level tertinggi sepak bola dunia.
Selain memahami bagaimana cara untuk mengejar kemenangan di laga kedua fase gugur kompetisi antarklub Eropa, Ibra juga mengenal baik sang lawan, MU. Selama dua musim, yakni pada 2016 hingga 2018, Ibra membela klub berlambang ”Si Setan Merah” di dada. Dalam periode itu, Ibra mempersembahkan gelar Liga Europa, Piala Inggris, dan Community Shield.
Pelatih Milan Stefano Pioli senang Ibra bisa memenuhi harapannya untuk bisa berlaga di laga kedua kontra MU. Andai dibutuhkan, Pioli bahkan memilih untuk memainkan Ibra secara penuh dalam laga penentu Liga Europa, kemudian mengistirahatkan kembali pemain asal Swedia itu dalam lanjutan Liga Italia melawan Fiorentina, akhir pekan nanti.
Ketika tidak bermain di laga pertama, ia tetap menolong dan memberikan masukan kepada kami yang bertanding. Kami membutuhkan kehadirannya langsung di lapangan karena ia memiliki mentalitas sebagai seorang juara yang dibutuhkan untuk partai penting melawan MU.
”Ketika tidak bermain di laga pertama, ia tetap menolong dan memberikan masukan kepada kami yang bertanding. Kami membutuhkan kehadirannya langsung di lapangan karena ia memiliki mentalitas sebagai seorang juara yang dibutuhkan untuk partai penting melawan MU,” ujar Pioli dilansir Sky Sport Italia, Rabu (17/3).
Selain pemain paling senior di dalam skuad Milan, Ibra juga pencipta gol terbanyak di skuad berjuluk ”Si Merah Hitam” itu dengan sumbangan 16 gol dari 21 penampilan di seluruh ajang musim ini. Ibra memang belum mampu mencetak satu gol di Liga Europa, tetapi kehadiran Ibra di lini depan dapat menjadi solusi menghilangnya ketajaman Milan di Old Trafford.
Milan bermain lebih dominan dibandingkan MU pada laga pertama. Si Merah Hitam menguasai 51 persen penguasaan bola serta menciptakan 16 tembakan. Sementara itu, MU hanya mencatatkan 49 persen penguasaan bola dan hanya mengkreasikan enam tembakan. Walau mendominasi laga, Milan hanya mampu mencetak satu gol penyama kedudukan di menit akhir laga.
Legenda Milan, Dida, menilai, Ibrahimovic dan kiper, Gianluigi Donnarumma, akan memiliki peran sentral bagi permainan Milan di San Siro. ”Bersama Gigio (Donnarumma) dan Ibra, Milan bisa mengeliminasi MU. Apabila laga berlangsung hingga adu penalti, kehadiran dan pengalaman Ibra dibutuhkan Milan,” kata Dida kepada La Gazzetta dello Sport.
Selain Ibra, Pioli juga bisa lebih leluasa mengatur strategi di laga kedua. Pasalnya, dua pemain utama Milan, yakni sang kapten, Alessio Romagnoli, dan Ismael Bennacer, juga telah ikut berlatih penuh dengan skuad Milan.
Tampilnya Ibra tidak hanya memberikan suntikan moral bagi pemain Milan, tetapi juga menggetarkan semangat MU. Gelandang MU, Scott McTominay, memahami dengan baik pengaruh Ibra bagi rekan setim. McTominay, yang berusia 24 tahun, pernah mengalami ”kekejaman” Ibra yang berefek positif bagi timnya.
”Ibra adalah pria yang kejam dalam hal mengejar kemenangan setiap saat. Jika Anda tidak memiliki ambisi yang sama dengannya, maka ia akan terus mendorong Anda untuk bersama-sama meraih sukses bersamanya,” ucap McTominay dilansir laman UEFA.
Menanti tim terbaik
Apabila beberapa pemain penting Milan bisa tampil di San Siro, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer masih menanti kembalinya lima pemain terbaiknya. Kelima pemain itu ialah David De Gea, Paul Pogba, Anthony Martial, Edinson Cavani, dan Donny Van De Beek.
Solskjaer menyatakan, dirinya belum memiliki lampu hijau untuk membawa mereka ke Italia. Padahal, Solskjaer amat berharap kehadiran mereka agar MU tidak mengulangi prestasi buruk di musim 2015-2016 yang kandas di babak 16 besar Liga Europa. De Gea dan Martial, lanjut manajer asal Norwegia itu, memiliki peluang lebih besar untuk bermain dibandingkan Pogba, Cavani, dan Van De Beek.
”Kami sebenarnya berharap mereka berlima bisa segera kembali ke dalam tim. Jadi, kami bisa menuju ke Italia dengan skuad yang lebih kuat dibandingkan pertandingan pertama,” ujar Solskjaer dilansir laman klub. (AFP)