Peristiwa horor terjadi saat Liverpool mengalahkan Wolves. Kiper Wolves, Rui Patricio, terkapar di lapangan akibat tertabrak di bagian kepala. Ia tidak bergerak dan harus memakai alat bantu bernapas.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
WOLVERHAMPTON, SELASA — Liverpool mempertahankan peluang masuk ke peringkat empat besar dengan mengalahkan Wolverhampton Wanderers, 1-0, dalam laga di Stadion Molineux, yang berakhir Selasa (16/3/2021) pagi waktu Indonesia. Namun, terjadi peristiwa mengerikan di balik kemenangan ”The Reds” itu, yakni terkaparnya kiper Wolves, Rui Patricio, akibat benturan keras pada bagian kepala.
Insiden tersebut terjadi pada menit-menit akhir ketika penyerang Liverpool, Mohamed Salah, mendapatkan peluang mencetak gol. Patricio berusaha untuk menghentikan laju pemain asal Mesir tersebut, tetapi hasilnya fatal. Kepala Patricio justru terhantam kaki bek sekaligus kapten Wolves, Conor Coady.
Hantaman yang sangat keras membuat Patricio langsung terdiam dan para petugas medis segera bergerak menghampiri. Cedera pada bagian kepala merupakan cedera yang serius sehingga proses penanganan insiden itu pun berlangsung hingga sekitar 15 menit.
Kiper tim nasional Portugal itu juga diberi alat bantu pernapasan sebelum dibawa keluar lapangan dengan tandu. Coady pun merasa sangat bersalah karena telah menyebabkan rekannya terluka parah. Namun, kabar melegakan datang dari Manajer Wolves Nuno Espirito Santo. Ia menyatakan, Patricio bisa tertangani dengan baik.
”Kondisi Patricio baik. Dia dalam keadaan sadar dan ingat apa yang telah terjadi. Dia akan baik-baik saja,” ujar Santo dikutip BBC.
Santo pun mengingatkan bahwa peristiwa berisiko tinggi semacam itu sering kali terjadi di sepak bola. Kiper menjadi sosok yang paling berisiko mengalami cedera seperti ini.
Tragedi Choirul Huda
Peristiwa serupa bahkan bisa berakhir pilu seperti yang terjadi pada kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, pada Oktober 2017. Huda berbenturan dengan rekannya, bek Ramon Rodrigues, dan langsung berlutut dan memegangi dadanya. Benturan itu membuatnya kesulitan bernapas dan tidak lama kemudian Huda meninggal dunia.
Perasaan Jota pun menjadi campur aduk. Ia merasa senang karena Liverpool berhasil kembali meraih kemenangan. Namun, dia juga cemas melihat Patricio, rekannya di timnas Portugal, tergeletak tidak berdaya.
Wolves pada musim ini juga kehilangan pemain terbaiknya, Raul Jimenez, karena cedera pada kepala pada November lalu saat melawan Arsenal. Saat Patricio terluka, Jimenez menyaksikannya dari tribune penonton dan kembali menyadari bahwa risiko yang dihadapi pemain sepak bola profesional sangatlah besar.
Penderitaan Wolves pun bertambah karena gol tunggal Liverpool pada laga malam itu dicetak oleh mantan pemainnya, Diogo Jota. Gol tersebut tercipta pada menit ke-45+2 setelah Jota mendapat umpan dari Sadio Mane.
Seuai laga, perasaan Jota pun menjadi campur aduk. Ia merasa senang karena Liverpool berhasil kembali meraih kemenangan. Namun, dia juga cemas melihat Patricio, rekannya di timnas Portugal, tergeletak tidak berdaya. ”Keselamatan jauh lebih penting. Kami berharap Patricio lekas sembuh,” kata Jota.
Melalui kemenangan ini, Jota berharap Liverpool bisa tambah percaya diri dan meraih lebih banyak poin untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen Liga Inggris. Mereka telah mendapatkan momentum untuk bangkit setelah mengalahkan RB Leipzig, 2-0, di ajang Liga Champions dan berusaha meneruskan energi positif ini di liga domestik.
”Kami bisa bertahan dengan baik dan bisa menyerang balik. Banyak hal positif yang terjadi, tetapi yang terpenting kami mendapat tiga poin,” kata Manajer Liverpool Juergen Klopp.
Kemenangan ini menempatkan Liverpool di peringkat ke-6 dengan 46 poin. Mereka tertinggal lima poin di bawah Chelsea yang sudah berada di peringkat keempat. (AP/AFP/REUTERS)