Tekanan mental untuk terus menjaga posisi di puncak mulai membebani para pemain Atletico. Mereka pun gagal menang atas Getafe. Persaingan di puncak Liga Spanyol kini kembali terbuka.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, MINGGU - Mendekati akhir musim ini, Atletico Madrid mulai dihinggapi ketegangan. Tuntutan menjaga posisi di puncak Liga Spanyol jadi beban mental bagi mereka. Tak pelak, mereka kehilangan banyak poin akhir-akhir ini, termasuk ketika ditahan Getafe, 0-0, Minggu (14/3/2021) dini hari WIB, di Stadion Alfonso Perez.
Sejak Februari 2021, penampilan Atletico menurun. ”Los Colchoneros” hanya meraih tiga kemenangan dari delapan laga selama Februari-Maret. Mereka kehilangan 11 poin, termasuk saat dikalahkan Levante di kandang sendiri dan ditahan Real Madrid, pekan lalu.
Performa Atletico itu kontras dengan periode sebelumnya, Desember 2020 hingga Januari 2021. Setelah tumbang dari Real 0-2, 13 Desember, Atletico menyapu bersih delapan laga dengan kemenangan beruntun.
Diakui Pelatih Atletico Diego Simeone, timnya berada dalam tekanan untuk mempertahankan posisi puncak dari kejaran Real Madrid dan Barcelona. Atletico kini hanya unggul enam angka dari Real dan tujuh poin dari Barca yang menjalani lebih sedikit laga.
”Tekanan itu hal normal yang dirasakan di sisa laga musim ini. Namun, kami harus bisa lebih tenang. Kami perlu menepikan kekhawatiran berlebih soal kejaran dua \'monster\', Real dan Barca,” tutur Simeone dilansir koran Spanyol, AS, kemarin.
Atletico telah memuncaki klasemen Liga Spanyol selama 19 pekan sejak menggeser Real pada pekan kesembilan. Atletico pun sempat unggul 10 poin pada awal Januari, tetapi selisih poin itu kini telah terpangkas.
”Kami harus menunjukkan keberanian untuk terus berjuang meraih tiga poin dan memberi tekanan kepada tim lain. Peluang mempertahankan trofi kini bergantung pada penampilan kami sendiri,” ujar striker Real Madrid, Karim Benzema, seusai timnya mengalahkan Elche, 2-1, Sabtu malam.
Seperti halnya Atletico, Real juga tengah tertekan. Mereka terus ditempel Barca yang berpeluang menyalip mereka di peringkat kedua jika bisa mengalahkan tim juru kunci, Huesca, Selasa (16/3) pukul 03.00 WIB, di Stadion Camp Nou.
Barca bakal menjadi ancaman besar bagi Real maupun Atletico. Setelah tersingkir di Liga Champions Eropa, pekan lalu, Barca bakal tampil habis-habisan di kompetisi domestik.
Barca pun masih punya dua ”kartu as” yang bisa mengangkat mereka ke puncak Liga Spanyol. ”Blaugrana” akan bertamu ke markas Real pada 11 April dan menjamu Atletico di Camp Nou, 9 Mei. Jika menang di dua laga itu, Barca bisa saja juara.
”Saya selalu berkata, musim ini masih panjang. Persaingan gelar juara akan berlanjut sampai pekan terakhir dan itu bakal sulit bagi kami, Atletico, dan Real Madrid. Kami harus menghadapinya laga demi laga,” ujar Koeman dikutip Marca, kemarin malam.
Masalah anjloknya performa Atletico dalam dua bulan terakhir dipengaruhi oleh minimnya pencetak gol. Dalam delapan laga terakhir, mereka hanya mencetak sembilan gol. Bahkan, dalam dua laga, mereka gagal membuat satu pun gol.
Dari sembilan gol itu, tujuh gol disumbangkan dua pemain, yaitu Luis Suarez dan Marcos Llorente. Mereka masing-masing mencetak empat gol dan tiga gol. Dua gol lainnya dibuat Angel Correa dan Joao Felix.
Simeone perlu memanfaatkan dengan baik kualitas pemain depan yang dimiliki, seperti Dembele, sehingga tidak hanya bergantung pada Suarez. (Marca)
Secara akumulasi, Suarez telah mencetak 18 gol di Liga Spanyol musim ini. Ia satu-satunya pemain Atletico yang bisa mencetak lebih dari 10 gol pada musim ini. Jumlah gol Suarez itu adalah 36 persen dari total 50 gol produksi Atletico.
Selain Suarez, hanya sembilan pemain lainnya dari total 24 angggota skuad yang mampu mencetak gol untuk Atletico di Liga Spanyol musim ini. Variasi sumber gol mereka lebih minim dari Barca yang punya 16 pencetak gol berbeda. Adapun Real memiliki 13 pencetak gol.
Namun, Simeone enggan panik soal ketergantungan gol pada Suarez.”Tidak ada penurunan kualitas permainan kami. Hanya saja, kami harus lebih baik untuk mengubah peluang menjadi gol,” kata Simeone.
Julio Maldonado, pengamat sepak bola Spanyol, menilai, Simeone harus lebih berani dalam menurunkan variasi pemain di lini serangan. Felix dan Moussa Dembele, misalnya, bisa lebih sering tampil sebagai pemain utama.
Dalam laga melawan Getafe yang bermain sangat-bertahan, misalnya, Simeone hanya menurunkan Suarez sebagai pemain inti. Di babak kedua, Atletico mampu menciptakan lebih banyak peluang setelah masuknya dua penyerang, yaitu Felix dan Dembele.
“Simeone perlu memanfaatkan dengan baik kualitas pemain depan yang dimiliki, seperti Dembele, sehingga tidak hanya bergantung pada Suarez,” kata Maldonado dalam analisis usai laga di Radio Marca. (AFP)