Valentino Rossi melihat setitik cahaya pada akhir sesi latihan ketiga MotoGP 2021. Dia mampu memperbaiki kecepatan dan ”pace” dengan sejumlah paket perbaikan performa M1, termasuk aerodinamika.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
LOSAIL, RABU — Valentino Rossi kembali merasa seperti pebalap sesungguhnya setelah menemukan jalan untuk memperbaiki waktu pada tes hari ketiga MotoGP 2021 di Sirkuit Losail, Qatar. Tes yang berakhir pada Kamis (11/3/2021) pukul 01.00 WIB itu menyuntikan motivasi ekstra kepada Rossi karena dia berada di jalur yang tepat untuk tampil kompetitif saat balapan. Dia masih memiliki dua hari untuk memangkas ketertinggalan waktu dari para pebalap papan atas, seperti Jack Miller, Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Franco Morbidelli.
Rossi mengakhiri tes ketiga di posisi ke-13, sedikit membaik dari tes pertama dan kedua, di mana dia di posisi ke-14 dan ke-20. Namun, catatan waktu tercepatnya meningkat, demikian juga pace, pada kisaran 1 menit 55,5 detik. Ini memang masih di bawah pace para pebalap papan atas, terutama dua pebalap tim pabrikan Yamaha, Vinales dan Quartararo, dengan rata-rata 1 menit 54,9 detik. Di bawah mereka ada Morbidelli, Johann Zarco, Pol Espargaro, Aleix Espargaro, dan Jack Miller, dengan pace rata-rata 1 menit 55,1 detik.
Memangkas selisih pace 0,6 detik bukan perkara mudah pada level kompetisi seketat MotoGP. Rossi yang menyelesaikan 57 lap pada hari ketiga memiliki peluang memperbaiki pace karena pada lap ke-45 dan 46 dia bisa mencetak waktu 1 menit 54,618 detik dan 1 menit 54,742 detik. Rossi akan fokus menjaga konsistensi pada pace itu untuk merunut jalan Quartararo dan Vinales yang stabil pada 54 detik kecil pada lap-lap akhir latihan.
”Kami mencoba beberapa hal baru setiap 40 menit, 40 menit, dan kami jauh memperbaiki pace pada lap-lap akhir, ya saya senang karena kami bisa melakukan langkah besar dengan ban yang sudah aus dan itu target hari ini,” ujar Quartararo di laman MotoGP.
Rekan setim Quartararo, Vinales menunjukan performa bagus dengan ban yang sudah mulai menurun daya cengkeramnya dalam simulasi lap panjang dengan 8-9 putaran beruntun. Dia mampu stabil pada 54 detik kecil, salah satunya pada lap 50-55 dengan rentang waktu 1 menit 54,203 hingga 54,562 detik. Dia juga mencetak waktu tercepatnya dengan ban aus.
”Saya tidak menduga bisa secepat itu saat time attack karena kami tidak menargetkan itu dalam beberapa hari ini. Namun, saya senang dengan kecepatan yang kami miliki. Ritme juga fantastis, sangat bagus, saya membalap dengan mengalir di mana itu pertanda bagus,” ujar Vinales yang menilai pace-nya sangat bagus karena daya cengkeram ban yang bagus.
Performa Vinales ini bukan hal baru karena dia juga melakukan itu pada tes musim lalu di Sepang dan Losail. Namun, saat balapan musim 2020, dia sulit menjaga konsistensi karena masalah pada mesin M1. Jika musim ini M1 andal, Vinales jelas pesaing juara, bersama Quartararo dengan konsistensi pace tak jauh dari Vinales, tetapi kecepatan puncak lebih baik.
Pace atau waktu untuk menempuh jarak tertentu jauh lebih penting dibandingkan dengan waktu tempuh satu putaran pada saat balapan. Itulah mengapa Jack Miller yang mencetak waktu lap tercepat pada hari ketiga dengan 1 menit 53,183 detik masih berjuang memperbaiki race pace yang berada di rentang 1 menit 55,1 detik. Data rerata waktu putaran itu diolah dan ditampilkan secara informatif oleh Chris Pike yang berpengalaman mengelola Superbike.
Rossi optimistis
Catatan pace pula yang membuat Rossi mendapat suntikan motivasi pada hari ketiga meskipun waktu putaran terbaiknya hanya di posisi ke-13. Dia tahu, dengan pace saat ini dan dua hari tes tersisa, 11-12 Maret, ada peluang besar untuk menjadi lebih baik.
Hari ini hari yang jauh lebih baik bagi saya. Di akhir saya di posisi ke-13, jelas ini bukan sesuatu yang hebat, melainkan saya memperbaiki waktu lap saya lebih dari satu detik. Saya juga memperbaiki pace saya dan feeling saya pada motor.
”Hari ini hari yang jauh lebih baik bagi saya. Di akhir saya di posisi ke-13, jelas ini bukan sesuatu yang hebat, tetapi saya memperbaiki waktu lap saya lebih dari 1 detik. Saya juga memperbaiki pace saya dan feeling saya pada motor,” ujar Rossi.
”Kami mengerjakan banyak hal bersama tim, jadi saya senang dengan hasil kerja ini karena pace saya (membaik), saya tidak selevel dengan papan atas, tetapi saya jauh lebih dekat,” ujar pebalap berjuluk ”The Doctor” itu dikutip Crash.
”Hari ini saya merasa seperti pebalap sesungguhnya, saya membalap dengan cukup bagus dan kami sangat jauh lebih baik. Kami mencoba sejumlah barang baru dan terus membandingkan sasis baru, tetapi hari ini lebih positif. Semua pebalap sangat kuat dan saya kehilangan sesuatu, tetapi ini hanya hari pertama (dari tiga hari tes). Jadi ini awal yang bagus,” ujar Rossi.
”Sasis baru lebih baik karena kami bisa menikung lebih baik. Sayangnya, dengan sasis 2020 kami kesulitan menikung. Yang satu ini lebih baik dari sudut pandang ini. Ini tidak sama dengan sasis 2019, tetapi lebih mendekati dan juga memiliki beberapa poin yang bagus. Hari ini saya mencoba beberapa hal untuk aerodinamika, seperti fairing baru, dan itu sangat indah,” lanjut Rossi yang sempat merasa sasis 2021 tidak jauh berbeda dengan 2020 pada tes hari pertama.
Pengujian sejumlah paket performa M1 itu menghasilkan sejumlah perbaikan, terutama pada kelemahan utama Yamaha musim lalu, yaitu kecepatan puncak. ”Kami jauh lebih baik dalam kecepatan puncak. Ini positif meskipun Ducati tetap sekitar 10 kilometer per jam lebih cepat, tetapi kami juga jauh lebih baik,” kata Rossi.
Pebalap berusia 42 tahun itu juga mendapat daya cengkeram ban belakang lebih baik sehingga bisa memperbaiki akselerasi. Ini masalah yang selalu dikeluhkan oleh Rossi dalam beberapa musim terakhir. ”Bagi saya, hari kedua tes (7 Maret) saya memiliki sangat banyak masalah dengan ban karena saya tidak memiliki daya cengkeram yang sangat bagus. Hari ini ban sepertinya lebih baik,” ujarnya.
”Sasis bagus dan membantu saya memperbiki pace. Dan saya juga memperbaiki gaya membalap karena saya juga memiliki beberapa tikungan di mana saya tidak cukup kuat, khususnya saat masuk,” lanjut Rossi.
”Jadi, semua ini menjadikan hari yang positif. Ketika Anda mencoba sesuatu yang bagus, sesuatu yang lebih baik, ini juga bagus untuk motivasi. Karena, tidak mudah menemukan motivasi yang tepat dan konsentrasi yang tepat dalam hari tes yang panjang. Dan saya juga merasa lebih baik secara fisik setelah tes pertama,” kata Rossi.