Debut Fenomenal Widy Sempurnakan Awal Kisah West Bandits
Tim debutan West Bandits Solo mengawali kisah perjalanan di IBL dengan kemenangan. Kisah manis itu diraih lewat penampilan sempurna Widyanta Putra Teja.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Guard nasional Widyanta Putra Teja tampil fenomenal dengan menyumbang double double 21 poin dan 10 rebound serta tambahan 6 asis dalam debut bersama West Bandits Solo. Performa spesial itu membuat West Bandits memenangi laga pertama mereka dalam keikutsertaan di IBL.
Widy bermain sempurna sebagai eksekutor dan fasilitator tim dalam kemenangan West Bandits atas Amartha Hangtuah, 61-56, Rabu (10/3/2021), di ”gelembung” IBL di Cisarua, Kabupaten Bogor. Dia menjadi kontributor terbesar tim dalam tiga aspek sekaligus, poin, rebound, dan asis.
Salah satu catatan paling spesial adalah akurasi lemparannya. Saat pemain-pemain lain, termasuk dalam laga pembuka Indonesia Patriots melawan NSH, kesulitan menemukan format tembakan di hari pertama IBL 2021, dia sangat nyaman dengan akurasi mencapai 61 persen (8 dari 13).
Bahkan, akurasi lemparan tiga poinnya mencapai 75 persen (3 dari 4). ”Aku evaluasi dari musim-musim sebelumnya (soal lemparan). Karena pramusim sangat panjang, aku berlatih semua yang bisa dilatih. Hasilnya, aku bisa membuktikannya dalam gim ini. Namun, ini tidak cukup, semuanya adalah tentang gim berikutnya,” kata pebasket yang musim lalu membela NSH tersebut.
Pada paruh pertama, Widy berperan sebagai eksekutor tim lewat lemparan lay-up dan perimeter, yang menghasilkan 19 poin. Kemudian, pada paruh kedua, guard 23 tahun ini berkali-kali dijaga dua pemain. Dia pun mengubah perannya menjadi kontributor tim.
Setiap gim, aku harus siap dalam kondisi apa pun. Di paruh pertama kebetulan aku cukup dapat banyak peluang, jadi aku lebih banyak mengeksekusi. Di paruh kedua, aku mengubah gaya.
”Setiap gim, aku harus siap dalam kondisi apa pun. Di paruh pertama kebetulan aku cukup dapat banyak peluang, jadi aku lebih banyak mengeksekusi. Di paruh kedua, aku mengubah gaya,” ucap Widy.
Kontribusi Widy menjadi fondasi kemenangan West Bandits. Kemenangan itu harus diraih lewat pertarungan dramatis menit-menit terakhir. Pada kuarter keempat, skuad asuhan Raoul Miguel Hadinoto ”Eboss” ini sempat tertinggal cukup jauh, 47-54, pada tiga menit lebih tersisa.
Meski begitu, tim debutan IBL ini tidak menyerah. Mereka mengejar melalui lemparan beruntun guard Andre Andriano, ditambah tiga poin dari empat kali kesempatan lemparan bebas guard Cio Manuputty. Hasilnya, skor menjadi setara, 56-56, dalam semenit tersisa.
West Bandits memanfaatkan momentum angin kedua. Mereka berbalik unggul lewat lemparan bebas forward veteran Pringgo Regowo, 57-56. Dalam sisa 28 detik, Hangtuah punya beberapa kali kesempatan membalikkan keadaan, tetapi tidak berhasil.
Widy dan rekan-rekan justru menambah keunggulan dari hadiah tembakan bebas karena pemain lawan terpaksa mencari pelanggaran di waktu yang semakin tipis. ”Ya, ini, kan, gim pertama buat West Bandits, mungkin sedikit ada tekanan dan grogi. Kami di menit-menit akhir bisa fokus dalam defense. Itu yang harusnya kami lakukan dari awal. Tiga menit kami bisa menjalankan. Kuncinya di situ,” kata Eboss.
Dalam laga ini, Widy bermain lebih dari 35 menit. Jumlah itu sangat banyak untuk seorang pemain karena setiap tim akan bermain 16 kali dalam 32 hari pada musim ini. Menurut Eboss, Widy belum tentu dimainkan selama itu dalam laga-laga sebelumnya.
”Kami selalu berbeda-beda rencana permainan untuk setiap laga. Malam ini seperti ini, besok tidak tahu. Kebetulan hari ini Widy step up, makanya menit bermain lebih banyak. Karena itu, besok-besok harus ada yang step up selain Widy,” tutur Eboss.
Selain Widy, West Bandits juga disokong oleh Pringgo (12 poin dan 9 rebound) serta Andre (9 poin dan 4 rebound). Penampilan keduanya dalam menit krusial sangat membantu Widy yang jadi gravitasi pertahanan lawan.
Hangtuah sebenarnya bermain cukup solid dengan lemparan tiga poin, terlepas dari beberapa menit terakhir. Mereka mencetak 21 dari 56 poin lewat tembakan jarak jauh. Pemain terbaik mereka dalam laga ini adalah forward Fisyaiful Amir (17 poin dan 6 rebound) serta guard Sevly Rondonuwu (13 poin dan 3 asis).
Laga ditunda
Sementara itu, laga antara Satya Wacana Salatiga dan Bima Perkasa Jogja terpaksa ditunda oleh IBL. Laga ditunda karena salah satu pemain Bima Perkasa, Rachmad Febri Utomo, diketahui positif Covid-19 pada tes usap PCR ketiga, Senin lalu.
Setelah diketahui positif, Febri langsung menjalani karantina di dalam ”gelembung”. Sementara itu, rekan-rekannya langsung menjalani tes ulang. Hasilnya, semua pemain, selain Febri, terbukti negatif Covid-19.
Sebenarnya, Bima Perkasa bisa bermain dengan jumlah pemain yang cukup. Namun, IBL menunda karena tidak ingin kasus ini menghadirkan efek domino untuk pemain lain. Karena itu, mereka memberikan jeda sambil menunggu tes terbaru tim pada Rabu pagi.
”Kami mendapat rekomendasi tim dokter untuk menunda laga tersebut. Laga itu akan dimainkan pada 16 Maret. Dari hasil terakhir, sekarang Febri sudah dinyatakan negatif Covid-19,” ucap Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah.