Skriniar Kokohkan Inter Milan di Puncak Liga Italia
Inter Milan belum terbendung di Liga Italia dengan meraih tujuh kemenangan beruntun. Kemenangan 1-0 atas Atalanta membuat Inter tetap unggul enam poin di puncak klasemen Liga Italia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
MILAN, SELASA — Inter Milan meraih tujuh kemenangan beruntun berkat gol tunggal bek, Milan Skriniar, ke gawang Atalanta dalam laga pekan ke-26 Liga Italia, Selasa (9/3/2021) dini hari WIB, di Stadion Giuseppe Meazza. Kemenangan itu membawa Inter meraih poin tertinggi dalam sejarah klub setelah menjalani 26 laga dan menyamai rekor pada musim 2006-2007.
Dengan kemenangan 1-0 atas Atalanta, Inter menjaga jarak enam poin atas AC Milan dengan koleksi 62 poin. Perolehan poin itu menjadi yang tertinggi diraih Inter di Liga Italia. Terakhir kali tim berjuluk ”Si Hitam Biru” itu mengumpulkan 62 poin setelah menjalani 26 pertandingan terjadi pada musim 2006-2007. Kala itu, Inter meraih scudetto (gelar juara Liga Italia)dengan koleksi 97 poin di akhir musim.
”Kami kembali unggul enam poin. Kami bermain setelah mengetahui Milan dan Juventus meraih kemenangan. Jadi, kami harus terus tampil maksimal karena tekanan akan semakin meningkat pada masa-masa akhir musim ini,” kata Pelatih Inter Antonio Conte kepada Sky Sport Italia seusai laga itu.
Dalam tujuh laga terakhir, Inter selalu meraih kemenangan. Dalam tujuh laga itu, Inter mencetak 16 gol dan hanya dua kali kemasukan. Tidak ada tim lain di Liga Italia yang mampu menyamai capaian Si Hitam Biru itu dalam periode sejak akhir Januari lalu.
[embed]https://youtu.be/Gf8H8Nxaeu8[/embed]
Gol merata
Kunci konsistensi Inter meraih tren kemenangan itu ialah hadirnya gol dari seluruh lini. Gol terbanyak Inter di Liga Italia musim ini memang disumbangkan oleh duet penyerang Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez yang secara akumulasi telah mencetak 31 gol dan 14 asis, tetapi pemain dari lini belakang dan lini tengah juga tidak ketinggalan mencetak gol-gol krusial.
Dalam laga melawan Atalanta, misalnya, Skriniar menjadi penentu kemenangan Inter. Gol Skriniar diciptakan melalui sepakan keras dari dalam kotak penalti di menit ke-54. Bek asal Slovakia itu telah mencetak tiga gol pada musim ini. Ia menjadi bek tengah Inter dengan sumbangan gol terbanyak.
Kami kalah karena sebuah situasi tendangan pojok. Itu sedikit membingungkan saya. Kami kalah karena satu episode di laga itu.
Selain Skriniar, bek tengah lainnya, Stefan de Vrij, juga telah mencetak sebuah gol. Adapun dua bek sayap, Danilo D’Ambrosio dan Achraf Hakimi, masing-maing telah menciptakan tiga dan enam gol. Secara akumulasi, lini belakang Inter telah menyumbangkan 18 gol atau 28,6 persen dari 63 gol yang telah dicetak skuad Si Hitam Biru di Liga Italia musim ini.
”Bagi kami, tidak penting siapa yang mencetak gol. Terpenting adalah kami memainkan seluruh laga tersisa untuk meraih kemenangan,” kata Skriniar seperti dikutip La Gazzetta dello Sport seusai laga itu.
Conte tetap kecewa
Meskipun mampu menjaga tren kemenangan, Conte mengaku kecewa dengan penampilan tim asuhannya. Gol Inter yang tercipta pada laga itu adalah satu-satunya tembakan mengarah ke gawang yang diciptakan Inter ke gawang Atalanta.
Selama 90 menit pertandingan berlangsung, Inter hanya menghasilkan lima tembakan dan hanya satu tembakan yang tepat sasaran. Adapun Atalanta mengkreasikan 13 tembakan dan tiga di antaranya mengarah ke gawang Inter.
Selain itu, Inter juga gagal tampil dominan seperti laga-laga sebelumnya. Inter hanya mengoleksi 44 persen penguasaan bola. Adapun Atalanta mampu memberi tekanan dan menguasai jalannya laga dengan 56 persen penguasaan bola.
”Kami menciptakan situasi berbahaya untuk mencetak gol, tetapi kami menyia-nyiakannya. Meski begitu, kami berhasil menciptakan keseimbangan dalam menyerang dan bertahan. Itu yang dibutuhkan untuk menjaga konsistensi,” ucap Conte.
Sementara itu, Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengatakan, anak asuhannya telah bermain maksimal untuk menekan Inter. Ia pun senang dengan performa Duvan Zapata dan kawan-kawannya selama 90 menit.
”Kami kalah karena sebuah situasi tendangan pojok. Itu sedikit membingungkan saya. Kami kalah karena satu episode di laga itu,” ujar Gasperini, mantan pelatih Inter Milan.
Kekalahan dari Inter membuat Atalanta gagal naik ke posisi empat besar. Atalanta masih tertahan di peringkat kelima dengan koleksi 49 poin. Tim berjuluk ”Si Dewi” itu berjarak satu poin dari AS Roma yang berada di posisi keempat. (REUTERS)