Juventus menunjukkan keseriusan mereka untuk menghadapi Porto pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions. Para pemain inti, termasuk Cristiano Ronaldo, sengaja diberi waktu istirahat yang cukup menjelang laga ini.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
TURIN, SENIN — Juventus menghadapi laga kedua babak 16 besar melawan Porto di Stadion Allianz Turin, Rabu (10/3/2021) pukul 03.00 WIB, dalam situasi yang kurang nyaman setelah kalah 1-2 pada laga pertama. ”Si Nyonya Besar” tampak masih memiliki masalah, tetapi Porto juga wajib waspada karena situasi yang dialami Juventus saat ini bisa menjadi sebuah kamuflase.
Memasuki bulan Maret ini, Juventus bukanlah tim yang sedang limbung. Sebaliknya, tim asuhan pelatih Andrea Pirlo ini mulai menemukan kekuatan tim secara kolektif. Kemenangan Juventus atas Lazio, 3-1, pada laga terakhir mereka di Liga Italia merupakan bukti kuat bahwa kekuatan Si Nyonya Besar tidak dimonopoli sosok Cristiano Ronaldo.
Rotasi besar-besaran yang dilakukan Pirlo pada laga kontra Lazio, dengan mencadangkan sejumlah pemain utama, termasuk Ronaldo, telah menunjukkan kedalaman skuad yang diperlukan untuk mendapatkan trofi, baik di Serie A maupun kompetisi yang lebih sulit, seperti Liga Champions.
Tanpa Ronaldo, Juventus masih bisa menang atas Lazio meski sempat tertinggal satu gol sejak menit ke-14. Pirlo juga memperlihatkan komposisi tim yang fleksibel dengan menempatkan Federico Bernardeschi sebagaibek sayap dan Alex Sandro sebagai bek tengah. Alvaro Morata kemudian berhasil menjalankan tugasnya dengan baik di lini serang dengan menyumbang dua gol (meski salah satu gol di antaranya dari tendangan penalti).
Semua ini sudah kami rencanakan. Ronaldo menjadi sebuah nilai tambah. Namun, pemain lainnya mampu melakukan apa yang harus mereka lakukan tanpa Ronaldo.
”Semua ini sudah kami rencanakan. Ronaldo menjadi sebuah nilai tambah. Namun, pemain lainnya mampu melakukan apa yang harus mereka lakukan tanpa Ronaldo,” ujar Pirlo. Lagi pula, dalam kondisi pandemi yang membuat jadwal kompetisi di Eropa menjadi lebih padat, pelatih tidak bisa memaksa satu pemain untuk terus tampil di setiap laga.
Mantan penyerang Juventus, Alessandro Del Piero, memuji kecerdikan Pirlo dalam menyiasati kekuatan tim pada laga kontra Lazio ini sebagai persiapan melawan Porto. ”Juventus (melawan Lazio) tampil tanpa enam pemain inti. Mereka semua telah cukup beristirahat dan sudah siap untuk menghadapi Porto,” ujar Del Piero dikutip laman Football-Italia.
Ronaldo kini sudah bugar dan dua bek utama, Matthijs de Ligt dan Giorgio Chiellini, juga sudah ikut berlatih bersama tim. Tanpa Rodrigo Bentacur yang positif Covid-19 dan Paolo Dybala yang masih cedera, skuad Si Nyonya Besar sudah lebih siap menerima kedatangan Porto.
Del Piero mengingatkan bahwa Porto merupakan tim yang mengutamakan intensitas tinggi yang sudah terlihat jelas pada laga pertama. Porto memberikan tekanan yang luar biasa dan terus berusaha membuat para pemain Juventus kesulitan untuk mengalirkan bola di lini tengah. Saat ada satu pemain Juventus yang membawa bola, dua atau tiga pemain Porto sudah langsung menghadang.
Kebugaran para pemain Juventus praktis menjadi modal utama untuk mengatasi intensitas dan permainan fisik para pemain Porto. ”Juventus tetap harus tetap tampil sempurna. Jika Porto tetap menjaga intensitasnya yang tinggi, seperti pada laga pertama, Juventus masih akan kesulitan,” ujar Del Piero.
Dalam sejarah perjalanan Juventus di Liga Champions, situasi seperti ini pernah mereka alami. Salah satunya pada musim 2018-2019 ketika Juventus bertemu Atletico Madrid pada babak 16 besar. Pada laga pertama di Madrid, Juventus kalah 0-2, tetapi mereka memukul balik di Turin dengan memenangi laga kedua dengan skor, 3-0, berkat hattrick Ronaldo.
Kisah epik yang sama dibutuhkan Juventus di Turin pada laga kedua nanti dan Pirlo telah menyiapkan rencana. ”Kami harus tampil lebih taktis karena kami bakal menghadapi tim yang tangguh. Porto akan bermain sangat rapat dan kami tidak punya banyak waktu untuk berpikir. Laga ini membutuhkan teknik tinggi dan kesabaran,” kata Pirlo dikutip UEFA.
Pada laga inilah kapasitas Pirlo bakal diuji dan nama besar Juventus dipertaruhkan. Sejak menggantikan posisi Maurizio Sarri, Pirlo kini mulai berhasil mengangkat Juventus ke posisi yang lebih baik di Serie A. Kini ia harus mempertahankan harga diri dan ambisi Si Nyonya Besar di Liga Champions.
Porto menyadari akan ada ancaman besar di Turin sehingga mereka harus bisa menjaga keunggulan yang diperoleh pada laga pertama. Mereka tidak mau mengulangi kisah pahit pada musim 2016-2017 ketika disingkirkan Juventus pada babak 16 besar dengan jumlah agregat gol, 0-3.
Kali ini Porto memiliki momentum untuk mencatat sejarah besar. ”Kami sudah menyiapkan laga ini dengan matang dan untuk klub seperti Porto, laga ini harus berakhir dengan kemenangan,” kata Pelatih Porto Sergio Conceicao. (AFP/REUTERS)