Borussia Dortmund enggan bermain aman saat menjamu Sevilla pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa. Mereka ingin mencari pelampiasan. Hal serupa diusung Sevilla yang membawa "kacamata kuda" jelang duel itu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
DORTMUND, SENIN — Borussia Dortmund dan Sevilla kompak mencari pelampiasan saat mereka bertemu pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa di Stadion Signal Iduna Park, Dortmund, Jerman, Rabu (10/3/2021) pukul 03.00 WIB. Hanya kemenangan yang dapat memuaskan mereka.
Tim tuan rumah Dortmund meraih hasil mengecewakan di Liga Jerman, akhir pekan lalu. Mereka dibekap rival abadinya, Bayern Muenchen, 2-4. Akibatnya, Dortmund terlempar dari peringkat empat besar liga itu.
Kekalahan itu memutus torehan empat kemenangan beruntun ”Die Borussen” di berbagai ajang, termasuk atas Sevilla, 3-2, pada laga pertama 16 besar Liga Champions. ”Kami telah menganalisis kekalahan (dari Bayern) dengan baik. Besok, kami akan menjalani laga besar. Kami ingin tampil seperti saat di Sevilla, yaitu agresif,” ujar Marco Reus, kapten Dortmund, dikutip UEFA.com.
Agresivitas itu kemungkinan bisa datang, salah satunya dari Erling Braut Haaland. Striker muda Dortmund itu mencetak dua gol saat bertamu ke markas Sevilla, 18 Februari lalu. Striker yang tengah diincar Real Madrid dan Chelsea itu juga memborong dua gol ke gawang Bayern, akhir pekan lalu.
Haaland, pencetak gol terbanyak di Liga Champions pada musim ini, sempat ditarik keluar saat menghadapi Bayern. Ia mengalami masalah di pergelangan kaki.
Namun, ia berkata, cedera itu tidaklah serius. Haaland tetap ingin bermain karena sadar timnya masih membutuhkan dirinya, apalagi rekan setimnya, Jadon Sancho, tidak bisa tampil akibat cedera paha. Peran Haaland sangatlah vital di Dortmund.
”Erlin berkata, itu (keluhan di pergelangan kaki) bukan masalah besar. Dia telah bermain di setiap laga, berminggu-minggu. Kami harus sedikit melindunginya (dengan menariknya keluar saat menghadapi Bayern). Saya berasumsi, ia akan baik-baik saja untuk (laga versus) Sevilla,” ujar Pelatih Borussia Dortmund Edin Terzic.
Dortmund sebetulnya hanya perlu menghindari kekalahan saat ganti menjamu Sevilla. Namun, mereka enggan tampil ala kadarnya. Tampil ofensif, energik, dan mengejar gol menjadi ciri khas mereka selama ini.
”Kami menyiapkan pertunjukan dengan intensitas berbeda pada laga di Dortmund nanti,” ujar Terzic mengumbar janji.
Penampilan kami (Sevilla) di tiga laga terakhir memang buruk. Namun, kami harus segera pulih, bangkit dengan cepat. (Julen Lopetegui)
Setali tiga uang, Sevilla datang ke Jerman dengan membawa ”kacamata kuda”. Hanya kemenangan yang ada di benak mereka saat ini. Untuk bisa lolos ke perempat final, mereka wajib mengalahkan Dortmund dengan keunggulan dua gol.
Satu-satunya harapan
Liga Champions kini menjadi satu-satunya harapan klub asal Spanyol itu untuk mengukir prestasi tinggi sekaligus mengangkat gengsinya. Mereka gagal ke final Piala Raja Spanyol seusai dikalahkan Barcelona, 0-3, pekan lalu. Mereka juga gagal naik ke peringkat tiga besar Liga Spanyol seusai takluk beruntun dari Barca (0-2) dan Elche (1-2), sepekan terakhir.
Tiga kekalahan beruntun itu memaksa Pelatih Sevilla Julen Lopetegui menggelar pertemuan khusus untuk mengangkat kembali mental skuadnya. Kali terakhir mereka mengalami situasi semacam ini adalah pada Januari 2019.
”Penampilan kami di tiga laga terakhir memang buruk. Namun, kami harus segera pulih, bangkit dengan cepat. Sekarang, kami memiliki ambisi permainan yang hebat di Dortmund. Itulah yang akan kami tuju,” tegas Lopetegui dikutip Marca.
Mantan pelatih Real Madrid itu telah belajar dari kekalahan sebelumnya. Maka itu, ia kemungkinan menurunkan formasi dan taktik yang berbeda pada laga nanti.
Lopetegui kemungkinan bakal memainkan pola tiga bek tengah plus dua bek sayap, seperti yang ditunjukkan Barca saat dua kali menghadapi mereka. Pola taktik itu telah dicoba Lopetegui pada babak kedua laga versus Dortmund di Spanyol. Pertahanan Sevilla pun jauh membaik setelah kebobolan tiga gol pada babak pertama laga itu.
Penyerang Sevilla, Luuk de Jong, juga optimistis timnya bisa membalikkan kekalahan saat bertamu ke markas Dortmund. ”Saya pikir, segalanya mungkin terjadi di leg (pertemuan) kedua nanti,” ucap penyerang Belanda kelahiran Swiss, 30 tahun silam, itu. (AP/AFP/JON)