Validasi Stephen Curry sebagai Penembak Terbaik Sepanjang Masa
Stephen Curry lagi-lagi membuktikan diri sebagai penembak bola basket terbaik yang pernah hidup dalam era manusia. Kali ini, kehebatannya diganjar dengan trofi kontes 3-poin di NBA All-Star 2021.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
ATLANTA, SENIN — Tidak ada yang pernah meragukan Stephen Curry sebagai penembak terbaik sepanjang masa dalam sejarah bola basket. Belum cukup dengan status tersebut, guard Golden State Warriors ini memvalidasi kehebatannya dengan raihan trofi kontes 3-poin dalam NBA All-Star 2021, Senin (8/3/2021) pagi WIB, di Arena State Farm, Atlanta.
Saat waktu tersisa 0,6 detik, di putaran final, Curry butuh memasukkan satu bola lagi. Dia membutuhkan itu untuk melampaui pesaingnya, guard Utah Jazz, Mike Conley, yang mengoleksi total 27 poin.
Tanpa rasa ragu, Curry menembak bola tersebut. Bola masuk mulus ke dalam keranjang. Megabintang Warriors ini total mengoleksi 28 poin yang sekaligus memastikan kemenangan dalam kontes 3-poin.
Tembakan terakhir dramatis itu diakhiri dengan selebrasi. Curry meninju udara saking senangnya. Kemudian, dia melakukan tos dengan sang istri, Ayesha, yang menonton dari pinggir lapangan.
Di sisi lain, Conley hanya bisa tertawa lepas dengan rekannya di Jazz sekaligus peserta kontes, Donovan Mitchell. Keduanya seakan sudah mengetahui Curry akan menghadirkan kejutan lewat lemparan penentu.
Dia (menembak) seperti video game. Dia adalah penembak terbaik sepanjang masa.
Komentator kontes yang juga mantan pemain legendaris NBA, Reggie Miller, sampai kehabisan kata-kata. ”Dia (menembak) seperti video game. Dia adalah penembak terbaik sepanjang masa,” kata Miller yang rekornya dalam jumlah tembakan tiga poin di NBA baru saja dilewati Curry pada Januari lalu.
Gelar ini merupakan yang kedua kali bagi Curry dalam kariernya setelah terakhir kali diraih pada musim 2014-2015. Guard 32 tahun ini pun bergabung dengan para legenda Larry Bird, Craig Hodges, Mark Price, Jeff Hornacek, Peja Stojakovic, dan Jason Kapono sebagai pemain yang pernah memenangi kontes 3-poin lebih dari sekali.
”Apa pun yang terjadi di sini (tanpa penonton), saya bisa merasakan suasananya memanas. Saya tahu itu, dan ingin menaklukkannya. Ini merupakan pertarungan yang menyenangkan. Mike menembak dengan sangat baik,” ucap Curry.
Kemenangan ini dipersembahkan Curry untuk rekannya di Warriors, Klay Thompson. Adapun Thompson tidak bisa bermain dalam dua musim beruntun akibat cedera. ”Ini untuk Klay,” ucapnya.
Di putaran final kontes, Curry memulai dengan sangat dingin. Dia melewatkan empat dari lima lemparan di rak pertama dari sudut. Setelah itu, pemain yang termasuk pendek di NBA ini baru mulai panas ketika melempar bola dari rak selanjutnya. Hingga pada akhirnya, kemenangan ditentukan lewat lemparan bola terakhir.
Penampilan di putaran final menyempurnakan hari Curry. Sebelumnya, dalam putaran pertama, dia tampil lebih fenomenal dengan total 31 poin. Dia memasukkan 21 dari 27 lemparan. Di antaranya, dia menghasilkan 8 lemparan masuk berturut-turut.
Selain Conley, Curry juga mengalahkan forward Boston Celtics, Jayson Tatum, di putaran final. Sementara itu, dia melampaui Jaylen Brown (Celtics), Zach LaVine (Bulls), dan Mitchell yang gagal lolos dari putaran pertama.
Gelar ini melengkapi kehebatan Curry dalam lemparan tiga poin musim ini. Hingga paruh musim, dia merupakan pencetak tiga poin terbanyak di NBA, 169 kali. Jumlah tersebut diikuti akurasi lemparan fenomenal, mencapai 44,1 persen.
Setelah memenangi kontes 3-poin, Curry langsung tampil dalam laga All-Star. Dia, sebagai pemain inti akan bermain bareng dengan LeBron James pertama kali dalam sejarah NBA. Keduanya berada dalam Tim Lebron untuk melawan Tim Durant. (AP)