Valentino Rossi kehilangan kecepatan pada tes hari kedua MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, dan berada di posisi ke-20, terendah di antara empat pebalap Yamaha. Catatan waktu Rossi bahkan di bawah tiga debutan MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
LOSAIL, MINGGU — Hasil dua hari tes MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, 6-7 Maret 2021, menguak realitas pahit bagi Valentino Rossi. Juara dunia tujuh kali GP500 dan MotoGP itu tidak mampu mencetak waktu lap yang kompetitif pada hari kedua tes. Padahal, tiga pemacu YZR-M1 mampu meningkatkan performa dibandingkan dengan hari pertama. Posisi Rossi di urutan ke-20, bahkan berada di bawah tiga pebalap rookie, Enea Bastianini; adiknya, Luca Marini; dan Jorge Martin.
Hasil tes itu menambah berat beban yang dipikul Rossi karena target tim barunya, Petronas SRT Yamaha, sangat jelas, minimal mengulang musim lalu. Itu artinya Rossi dan rekan setimnya, Franco Morbidelli, minimal meraih enam kemenangan dan salah satunya finis sebagai runner-up di akhir musim. Target itu sangat berat bagi Rossi karena musim lalu dia hanya bisa sekali finis di podium, yaitu pada posisi ketiga pada balapan kedua di Jerez, Spanyol.
Cara memaksimalkan potensi M1 2021 menjadi fokus pencarian ”The Doctor” supaya bisa lebih cepat. Pencarian solusi Rossi tak terbatas pada diskusi dengan tim mekaniknya. Dia juga mencari masukan dari pebalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow, serta kepala mekanik tim pebalap penguji Silviano Galbusera. Rossi memanfaatkan semua celah untuk mencari jalan keluar yang akan dicoba pada tiga hari tes terakhir, 10-12 Maret.
Rossi berlomba dengan waktu untuk bisa segera menemukan solusi jitu. Jika hingga hari terakhir tes kecepatannya belum membaik, pamornya akan semakin redup. Rossi bisa tenggelam dalam persaingan dengan para pebalap muda saat balapan pertama, 28 Maret. Apalagi, pada tes hari kedua, catatan waktu Rossi di bawah adiknya, Luca Marini. Dalam catatan waktu gabungan, Rossi memang masih di atas Marini, tetapi sangat tipis, yaitu 0,021 detik.
Adapun catatan waktu dengan Enea Bastianini yang satu tim dengan Marini di Avintia Esponsorama, Rossi tertinggal di catatan waktu gabungan. Jika saat balapan Rossi tak mampu melawan para debutan itu, akhir cerita bagi The Doctor di pengujung musim 2021 bisa ditebak, yaitu pensiun.
Rossi menyelesaikan tes hari kedua, Minggu malam waktu Losail atau Senin (8/3/2021) dini hari WIB, dengan selisih waktu 1,768 detik dari pebalap tercepat Fabio Quartararo yang menggantikan dirinya di tim pabrikan Yamaha. Sementara Morbidelli di posisi keempat, dan rekan setim Quartararo, Maverick Vinales, berada di posisi ketujuh.
Namun, masalah besar yang dihadapi Rossi bukanlah catatan waktu tercepat yang tidak bisa dia cetak karena tidak sempat melakukan time attack dengan ban berkompon lunak. Rossi tidak memusingkan catatan waktu tercepat itu, karena ada masalah mendasar yang masih membelenggu, yaitu daya cengkeram ban belakang yang minim. Sasis baru juga belum memberikan dampak signifikan, karena lebih mirip dengan 2020 dibandingkan dengan 2019. Berbagai kendala itu membuat waktu satu putarannya tidak kompetitif, dan itu alarm bahaya bagi Rossi.
Sudah pasti posisinya tidak fantastis dan juga waktu putaran saya tidak fantastis, tetapi hari ini saya tidak merasa sangat nyaman dengan motor. Pada akhir hari, sayangnya, saya memiliki sejumlah masalah dengan motor, jadi saya tidak bisa melakukan time attack. (Valentino Rossi)
”Sudah pasti posisinya tidak fantastis dan juga waktu putaran saya tidak fantastis, tetapi hari ini saya tidak merasa sangat nyaman dengan motor. Pada akhir hari, sayangnya, saya memiliki sejumlah masalah dengan motor, jadi saya tidak bisa melakukan time attack,” ujar Rossi.
”Jika tidak (ada masalah pada motor), saya bisa sedikit lebih baik, tetapi itu bukan masalah. Masalahnya adalah saya tidak cukup cepat. Jadi sekarang kami perlu memeriksa data bersama dengan tim dan berusaha mengikuti jalan berbeda untuk tes berikutnya (10-12 Maret),” ujar pebalap asal Italia itu.
”Kami sedikit kesulitan dengan ban, dengan daya cengkeram, dan kami mencoba sejumlah hal berbeda, tetapi pada akhirnya kami tidak menemukan solusi,” ujar Rossi yang finis di posisi ke-14 pada tes hari pertama.
”Kami sangat kesulitan khususnya dalam akselerasi, karena saya tidak memiliki banyak daya cengkeram ban belakang. Kami mencoba motor dengan setelan yang telah kami coba dalam dua hari ini, tetapi sekarang dalam dua hari ke depan (jeda sebelum tiga hari tes terakhir) kami akan mengecek data dan berusaha siap serta lebih kompetitif untuk tes berikutnya,” tegas Rossi dikutip Crash.
Sasis mirip 2021
Rossi yang menggunakan M1 spesifikasi pabrikan 2021 juga belum mendapat impresi yang positif dari sasis baru. Yamaha membuat sasis baru yang merupakan perpaduan dari motor 2020 dan motor 2019 yang dipakai Morbidelli. Sasis 2020 kurang adaptif dengan perubahan sirkuit, sedangkan sasis 2019 memiliki ruang penyetelan lebih lebar, salah satunya respons positif pada detail perubahan suspensi.
”Hari ini kami melanjutkan penggunaan kedua sasis, tetapi kesan saya pada akhir dua hari tes adalah (sasis baru) sangat mirip dengan motor (spesifikasi pabrikan) tahun lalu. Ini tidak terlalu mirip dengan sasis 2019. Ini di antara (sasis 2019 dan 2020). Tetapi, ketika saya kendarai, saya merasa sangat, sangat mirip dengan 2020,” lanjut Rossi.
Sasis baru M1 disediakan untuk Rossi, Vinales, dan Quartararo, sedangkan Morbidelli masih menggunakan sasis 2019. Namun, Vinales mengaku belum menggunakan sasis baru dalam dua hari tes. Sementara Quartararo menggunakan sasis baru sejak hari pertama, dan merasakan hal yang sama dengan Rossi.
”Ini belum terasa sama dengan 2019. Saya harap itu akan menjadi sama! Kami bekerja pada itu dan saya pikir itu sangat penting karena sasis motor 2019 sungguh luar biasa,” ujar Quartararo.
”Kami ingin mengambil arah itu, karena itu kompromi terbaik. Kami menuju arah itu dengan ini, tetapi rasanya belum sama. Kami masih memiliki tiga hari untuk memperbaiki feeling kami dan berusaha berada sedekat mungkin dengan sasis 2019,” tegas pebalap asal Perancis itu.
Quartararo memperbaiki performanya pada tes hari kedua dengan mencetak waktu tercepat 1 menit 53,590 detik. Itu peningkatan signifikan dari hari pertama di saat dia di posisi ke-15 dengan 1 menit 55,707 detik. Dalam catatan waktu gabungan, Quartararo juga menjadi pebalap tercepat. Itu menegaskan bahwa M1 2021 dengan sasis baru bisa sangat kompetitif jika detail penyetelan tepat.
Suzuki kalem
Para pebalap Yamaha dalam dua tes pertama bersaing dengan para pebalap Ducati serta Aprilia. Dua pebalap baru tim pabrikan Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, konsisten di 10 besar, demikian juga pebalap utama Aprilia Aleix Espargaro. Sementara dua pebalap Suzuki, Joan Mir dan Alex Rins, lebih fokus membangun catatan waktu balapan serta menguji sejumlah komponen perbaikan. Mereka melakukan time attack pada akhir sesi untuk mengakhiri sesi di 10 besar.
”Ini hari yang berat karena hari ini kami fokus mencoba hal-hal baru. Kami mencoba sasis baru hari ini dan kami mencoba beberpa onderdil berbeda pada elektronik untuk sedikit lebih memahami apa yang berfungsi dan tidak,” tegas juara bertahan Mir.
”Masukan saya terkait sasis adalah beberapa hal negatif. Ini bukan sebuah revolusi dalam kesempatan pertama. Ini sedikit lebih baik dalam pengendalian, tetapi kemudian beberapa area lainnya seperti pengereman tidak terlalu bagus,” kata Mir.
”Kami harus mengerjakan itu dan mencari tahu apakah kami bisa memperbaiki itu dengan penyetelan atau tidak, dan itulah mengapa kami memiliki tiga hari tes lagi untuk mencari tahu,” ujar pebalap asal Spanyol itu.