Menangi All-Star, Tim LeBron Berada di Angkasa Berbeda
Tim LeBron menaklukkan Tim Durant tanpa perlawanan berarti pada laga bintang NBA 2021. Skuad yang dipilih sang kapten, LeBron James, terlalu kuat bagi lawan yang kehilangan dua bintang, Kevin Durant dan Joel Embiid.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ATLANTA, SENIN — Rekor sempurna LeBron James sebagai kapten tim masih belum ternoda di NBA All-Star 2021. Dalam empat musim beruntun, dia selalu sukses membangun skuad hebat dalam ”Perang Bintang”. Hasilnya, timnya tak terbendung. Termasuk musim ini, ketika Tim LeBron mengandaskan Tim Durant tanpa perlawanan berarti.
Tim LeBron menang telak atas Tim Durant, 170-150, pada laga All-Star di Arena State Farm, Atlanta, Senin (8/3/2021) pagi WIB. Meski hanya bermain 13 menit dan menyumbang 4 poin, kapten James tetap mengantarkan timnya berjaya.
Semua berkat kejeniusannya memilih pemain pada draf NBA All-Star. Skuadnya sangat kuat dari pemain inti dan cadangan. Kekuatan besar tersebut berbanding terbalik dengan Tim Durant, yang kehilangan sang kapten Kevin Durant akibat cedera dan pemain inti Joel Embiid akibat protokol kesehatan Covid-19.
Skuad inti Tim LeBron disokong oleh forward Giannis Antetokounmpo (35 poin) dan guard Stephen Curry (28 poin). Sementara itu, tim cadangan berkontribusi besar lewat guard Damian Lillard (32 poin) dan forward Jaylen Brown (22 poin).
Penampilan sempurna dipersembahkan oleh Giannis. Tidak hanya mencatat skor tertinggi, dia juga memasukkan 16 kali dari 16 lemparan, atau akurasi 100 persen. Kebanyakan poinnya datang dari dominasi di area keranjang lawan. Kesempurnaan itu diganjar dengan penghargaan Most Valuable Player (MVP) All-Star.
Giannis merasa sangat nyaman dengan skuad istimewa di sekelilingnya, termasuk bantuan duo Eropa, guard Luka Doncic dan center Nikola Jokic. ”Sangat menyenangkan. Saya gembira, rekan-rekan saya gembira. Sangat mudah bermain ketika Anda dikelilingi oleh pemain-pemain hebat,” kata peraih dua kali MVP musim reguler NBA tersebut.
”Saya bermain seperti biasa. Hanya saja, di sekitar saya ada orang seperti mereka. Semua jadi mudah. Tidak ada (lawan) yang khawatir dengan saya. Saya hanya bermain satu lawan satu, tidak ada yang menjaga berdua. Saya hanya coba melempar sebanyak mungkin,” tambah Giannis, seperti dikutip ESPN.
Tim LeBron pun belum terkalahkan sejak format All-Star berubah pada 2018. Rekornya empat kali menang tanpa kalah. Sejak itu, James yang selalu terpilih menjadi kapten berperan seakan manajer umum yang memilih pemain sendiri dalam draf. Kali ini, mata elangnya untuk mengombinasikan pemain kembali terbukti.
”Saya berharap diizinkan untuk pensiun sebagai kapten All-Star agar bisa pensiun dengan rekor sempurna, 4-0. Selama ini saya selalu coba membangun tim yang tepat. Dan saya beruntung karena selalu benar dalam empat musim. Rekan-rekan saya mau bertarung dan bermain untuk menang. Karena itu, saya berada di pihak yang menang,” kata James.
Menjanjikan
Tim LeBron bersenang-senang sejak menit pertama. Duet James dan Curry, untuk pertama kali dalam satu tim sepanjang sejarah, sangat menjanjikan dari awal. Pesta dimulai dengan hujan lemparan tiga poin dari Curry. Lemparannya sangat ”wangi” setelah baru saja memenangi kontes 3 poin pada pagi harinya.
Aksi Curry memancing pemain lain, terutama Lillard ketika masuk dari cadangan. Saat Curry dan Lillard bermain bersama, mereka berpesta lemparan jauh. Bahkan, pada akhir babak, keduanya saling memasukkan bola dari lemparan tengah lapangan.
”Angin” yang berpihak kepada Tim LeBron dimanfaatkan sangat baik. Skor beruntun dengan transisi cepat membuat mereka unggul jauh hingga 100-80 pada paruh babak. Keunggulan 20 poin pada paruh laga ini membuat Tim Durant sulit mengejar.
Tim Durant berkali-kali mencoba untuk menipiskan jarak pada kuarter ketiga dan keempat. Upaya dari trio guard Kyrie Irving (24 poin), James Harden (21 poin), dan Bradley Beal (26 poin) sempat merepotkan. Namun, tim lawan selalu bisa membalas lagi. Kehilangan Durant dan Embiid benar-benar berdampak pada tim ini.
Saya gembira, rekan-rekan saya gembira. Sangat mudah bermain ketika Anda dikelilingi oleh pemain-pemain hebat.
Alhasil, Tim LeBron menang dalam tiga kuarter beruntun, (40-39), (60-41), dan (46-45). Adapun format All-Star musim ini mengulang musim lalu. Dalam setiap kuarter, di tiga kuarter awal, skor selalu diulang dari angka nol. Tim pemenang setiap kuarter akan diberikan uang lebih banyak untuk berdonasi.
Pada kuarter keempat, formatnya juga sama. Jumlah poin tertinggi salah satu tim, selama tiga kuarter, akan ditambahkan 24 poin sebagai target skor akhir. Hal ini diadaptasi sejak musim lalu sebagai tribute meninggalnya Kobe Bryant.
Dengan skor 146-125 di akhir kuarter ketiga, target skor akhir adalah 170. Tim yang mencapai poin tersebut akan keluar sebagai pemenang. Hasilnya tidak banyak berubah dari kuarter sebelumnya.
Tim LeBron dengan peluang menang lebih besar tetap mendominasi. Laga ini ditutup dengan lemparan clutch tengah lapangan dari Lillard. Pemain Portland Trail Blazers ini seakan membuktikan kepantasan masuk tim inti dengan lemparan penentu tersebut.
Tanpa penonton, antusiasme dalam ”Perang Bintang” sama sekali tidak berkurang. Antiklimaks dalam laga ini hanyalah perbedaan kualitas kedua tim yang terlalu jauh. ”Laga terasa sama seperti biasa. Yang tidak bisa dilihat hanyalah kerumunan orang seperti pada masa normal. Selebihnya, energi kami justru lebih kuat. Semuanya terhubung satu sama lain,” ucap Curry.
Adapun kabar buruk datang dari duo pebasket Philadelphia 76ers beberapa jam jelang laga All-Star. Embiid dan Ben Simmons terpaksa tidak bisa tampil karena sempat kontak dengan seseorang yang positif Covid-19. Embiid merupakan pemain inti Tim Durant, sedangkan Simmons pemain cadangan Tim LeBron. (AP)