Pada Senin (8/3/201) ini, Barcelona memiliki presiden baru untuk masa bakti 2021-2025. Kepemimpinan baru diharapkan mampu mengeluarkan Barca dari krisis finansial dan internal yang mengemuka sejak 2020.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BARCELONA, MINGGU – Barcelona bersiap menyambut era baru seiring kehadiran presiden baru yang terpilih dalam Pemilihan Presiden Barca, Minggu (7/3/2021). Sosok pemimpin baru diharapkan mampu mengeluarkan Barca dari krisis keuangan serta mengembalikan kejayaan tim berjuluk “Blaugrana” itu di Spanyol dan Eropa.
Proses pemungutan suara pemilihan Presiden Barcelona ke-42 dimulai pada pukul 09.00 hingga 21.00 waktu Spanyol atau dimulai Minggu (7/3) pukul 15.00 dan berakhir Senin (8/3) 03.00 WIB. Meskipun hujan gerimis menyiram Kota Barcelona pada Minggu pagi, hal itu tidak menyurutkan anggota klub Barcelona untuk berbondong-bondong ke enam lokasi pemungutan suara, terutama yang berada di kompleks Stadion Camp Nou.
Pandemi Covid-19 mengubah sedikit sistem pemungutan suara. Sejak proses pemilihan terbuka dilaksanakan pada 1953, tempat pemungutan suara dipusatkan di Camp Nou, tetapi khusus tahun ini, panitia membuka enam tempat pemungutan suara untuk 87.479 anggota klub yang memberikan suaranya secara langsung. Adapun 22.811 pemilik suara lainnya telah mengonfirmasi memberikan suara melalui surel.
Kapten Barca, Lionel Messi, menjadi salah satu individu yang memberikan suaranya di Camp Nou. Messi tiba sekitar pukul 11.45 waktu setempat bersama putra sulungnya, Thiago Messi. Kehadiran Messi disambut gemuruh para pendukung Barca yang berada di sekitar Camp Nou. Mereka meneriakkan, “Messi bertahanlah”. Sesudah memberikan suaranya, Messi langsung mengunggah fotonya bersama Thiago di tribune Camp Nou.
Hingga pukul 20.00 WIB, sebanyak 44.201 suara dari total 110.290 pemilik suara telah masuk. Itu mencapai sekitar 40 persen dari total anggota Barca. Adapun perhitungan suara akan dilakukan setelah proses pemungutan suara ditutup.
Tiga kandidat Joan Laporta (58), Victor Font (48), dan Toni Freixa (52) sama-sama yakin bisa memenangi pemilihan. Tetapi, sejumlah media di Spanyol memprediksi Laporta akan kembali terpilih sebagai orang nomor satu di Barca. Dalam jajak pendapat Marca yang diikuti sekitar 23.044 responden, Laporta menerima 69 persen suara, Font 21 persen suara, dan Freixa 10 persen suara.
Selain itu, Laporta juga menerima suara tertinggi dalam pengumpulan suara awal untuk memenuhi pendaftaran kandidat presiden Barca periode 2021-2025. Laporta menerima 10.257 suara sebagai dukungan awal, sedangkan Font mendapatkan 4.710 suara dan Freixa menerima 2.821 suara.
Joan Laporta menegaskan, tugas pertamanya apabila terpilih kembali sebagai Presiden Barca ialah memastikan Messi untuk memperpanjang kontraknya yang akan berakhir 30 Juni 2021. Kemampuan dan daya pikat komersial Messi, menurut Laporta, akan membantu proyek peremajaan skuad Barca sekaligus akan memberikan keleluasaan manajemen demi melakukan inovasi untuk meraih sumber pendanaan baru.
“Messi abadi dan pemain terbaik di sejarah klub ini, saya senang menyaksikan ia membawa putranya ke pemilihan ini. Untuk membangkitkan kembali klub, kami tidak boleh lagi melakukan kebijakan yang keliru dan saya yakin bisa menciptakan sejarah baru bagi Barca,” Laporta kepada Barca TV.
Laporta sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Barca pada periode 2003-2010. Laporta adalah presiden dengan sumbangan Liga Champions terbanyak dalam sejarah Barca, yakni dua gelar pada musim 2005-2006 dan 2008-2009.
Presiden La Liga Javier Tebas menjadi salah satu pihak yang amat menanti presiden baru Barca. Tebas menilai, Barca membutuhkan sosok pemimpin dengan karakter dan ide yang jelas untuk mengeluarkan klub dari krisis keuangan.
Dari sisi prestasi, saya yakin Barca masih menjadi salah satu tim yang disegani di Eropa serta akan selalu menjadi pesaing gelar di Spanyol. Tetapi, mereka membutuhkan solusi yang tepat untuk keluar dari permasalahan finansial yang tengah menimpa akibat pandemi Covid-19.
“Dari sisi prestasi, saya yakin Barca masih menjadi salah satu tim yang disegani di Eropa serta akan selalu menjadi pesaing gelar di Spanyol. Tetapi, mereka membutuhkan solusi yang tepat untuk keluar dari permasalahan finansial yang tengah menimpa akibat pandemi Covid-19,” kata Tebas seperti dilansir Sports Illustrated.
Pada akhir 2020, Barcelona mencatatkan kerugian finansial mencapai sekitar 97 juta euro atau Rp 1,67 triliun. Selain itu, jumlah utang Barca meningkat dua kali lipat hingga menyentuh 488 juta euro (Rp 8,4 triliun) dalam laporan keuangan akhir tahun lalu.
Tidak hanya masalah keuangan yang memprihatinkan, kondisi internal juga tengah menyentuh titik nadir. Hal itu disebabkan ditahannya mantan Presiden Barca, Josep Maria Bartomeu, dalam dugaan kasus “Barcagate”. Dalam perkara itu, Bartomeu diduga menyewa firma media sosial, I3 Ventures, untuk menyerang pihak-pihak yang tidak setuju dengan kebijakannya.
Kampenye negatif itu menyerang para petinggi klub serta para pemain, termasuk Messi. Pemain bernomor punggung 10 itu, Mei lalu, sempat dilaporkan menolak kebijakan pemotongan gaji yang dicanangkan Bartomeu untuk menyelamatkan kondisi keuangan klub.
Di atas lapangan, penampilan Barca telah semakin membaik. Kemenangan 2-0 atas Osasuna di laga pekan ke-26 Liga Spanyol di Stadion El Sadar, Minggu dini hari WIB, menambah panjang rekor tak terkalahkan Barca di kompetisi domestik.
Anak asuhan Ronald Koeman tidak terkalahkan dalam 13 laga liga terakhir. Hasil itu terdiri dari 13 kemenangan dan 3 hasil imbang. Penampilan gemilang itu membawa “Blaugrana” semakin kokoh di peringkat kedua sekaligus terus membayangi Atletico Madrid di puncak klasemen. Setelah menjalani 26 pertandingan, Barca telah mengumpulkan 56 poin.
“Kami harus selalu menang untuk menjaga persaingan di papan atas. Saya berharap kami bisa mempertahankan performa saat ini,” kata Koeman dilansir Marca.
Dua kemenangan Barca dicetak oleh bek sayap kiri, Jordi Alba, lewat sepakan keras kaki kiri di menit ke-30. Gol itu tercipta berkat umpan matang dari Lionel Messi yang mampu membaca pergerakan tanpa bola Alba.
Kemudian, gol kedua dicetak oleh gelandang muda, Ilaix Moriba, melalui tendangan keras dari luar kotak penalti pada menit 83. Itu adalah gol perdana Moriba untuk tim utama Barca. Di musim ini, gelandang berusia 18 tahun itu telah dimainkan dalam tiga laga oleh Koeman.
“Hasil positif yang kami raih pada 14 atau 15 pertandingan terakhir telah mendekatkan selisih poin kami dengan Atletico. Kami akan terus berjuang keras karena persaingan juara liga akan berlangsung hingga akhir musim,” ucap pelatih asal Belanda itu.
Moriba pun sepakat dengan sang pelatih. Menurut dia, skuad Barca memiliki DNA untuk pantang menyerah mengejar trofi.
“Meskipun sempat menjalani musim dengan buruk, kami tidak pernah berpikir bahwa persaingan liga telah berakhir. Untuk menjadi juara tidak akan mudah, tetapi berjuang mengejar gelar juara ada di DNA kami,” kata Moriba. (AFP/REUTERS)