Juventus meraih kemenangan penting saat menumbangkan Lazio, 3-1, pada lanjutan Liga Italia. Alvaro Morata menjadi penentu kemenangan ”Si Nyonya Besar”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TURIN, MINGGU — Dua gol dan sebuah asis dari Alvaro Morata membantu Juventus berbalik unggul dan mengunci kemenangan 3-1 atas Lazio, Minggu (7/3/2021) dini hari WIB, dalam laga pekan ke-26 Liga Italia di Stadion Allianz Arena. Raihan tiga poin itu membuat ”Si Nyonya Besar” memberikan tekanan kepada AC Milan yang berada di peringkat kedua. Selisih poin kedua tim hanya tersisa satu poin.
Milan akan memainkan laga pekan ke-26 menghadapi Hellas Verona, Minggu ini pukul 21.00 WIB. Kemenangan wajib diraih Milan untuk menjaga selisih empat poin atasJuve. Pasalnya, Juve masih memiliki tabungan satu laga tunda melawan Napoli yang akan berlangsung pada 17 Maret.
Setelah sempat mengalami masalah kebugaran dalam satu bulan terakhir, Morata kembali rutin mencetak gol dalam dua laga terakhir yang dijalani Si Nyonya Besar. Sebelum mencetak dua gol ke gawang Lazio yang dikawal Pepe Reina, Morata juga mencetak sebuah gol saat Juve menumbangkan Spezia, 3-0, Rabu (3/3/2021) lalu.
Performa menanjak Morata setelah sempat paceklik gol dalam 11 pertandingan di Liga Italia disambut positif oleh Pelatih Juve Andrea Pirlo. Menurut Pirlo, Morata adalah sosok penting dalam lini serang Juve yang akan menghadirkan perbedaan ketika dalam kondisi fisik prima.
”Sayangnya, kami tidak bisa memiliki Morata dalam kondisi terbaik karena isu fisik dan kebugaran. Morata punya karakter berbeda dibandingkan dengan penyerang di skuad saya, jadi saya tidak sabar dengan penampilan Morata ketika sudah kembali dalam kondisi 100 persen,” kata Pirlo dilansir Sky Sport Italia seusai laga.
Meskipun telah bermain cemerlang, Pirlo enggan memaksa Morata tampil selama 90 menit. Pada menit ke-69, Pirlo menarik keluar Morata untuk digantikan oleh Cristiano Ronaldo yang memulai laga dari bangku cadangan untuk kedua kali pada musim ini. Keputusan tersebut dilakukan untuk menjaga kebugaran penyerang asal Spanyol itu menghadapi laga kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Porto, Rabu (10/3) dini hari WIB.
Morata pun puas dengan penampilannya yang membantu Juve meraih tiga poin atas Lazio. Dengan sumbangan sepasang gol dan satu asis itu, Morata telah terlibat dalam 15 gol Juve musim ini yang terdiri dari 7 gol dan 8 asis.
”Penampilan spektakuler dari semua pemain! Senang secara perlahan bisa mengembalikan kecepatan dan membantu tim dengan gol,” tulis Morata dalam takarir unggahan di akun Instragm-nya.
Formasi ketiga
Jelang menghadapi Lazio, Juve hanya memiliki Merih Demiral sebagai bek tengah serta Aaron Ramsey dan Adrien Rabiot sebagai gelandang yang memiliki kondisi fisik terbaik. Oleh karena itu, Pirlo menurunkan formasi ketiga yang digunakan Juve musim ini. Pada musim ini Pirlo gemar menggunakan formasi 4-4-2 dan 3-5-2, tetapi keterbatasan pemain membuat Pirlo menerapkan taktik 4-2-3-1 saat menjamu Lazio.
Morata punya karakter berbeda dibandingkan dengan penyerang di skuad saya, jadi saya tidak sabar dengan penampilan Morata ketika sudah kembali dalam kondisi 100 persen.
Terdapat tiga pemain yang diturunkan dalam 11 pemain inti yang tidak bermain di posisi murninya. Pertama, Alex Sandro, yang diturunkan sebagai bek tengah, alih-alih posisi alaminya sebagai bek sayap kiri. Kedua, Federico Bernardeschi yang dimainkan sebagai bek sayap kiri untuk menutup posisi yang ditinggalkan Sandro. Selama ini, Bernardeschi adalah penyerang sayap.
Terakhir, Danilo Luiz yang ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Pada musim ini, Danilo telah bermain di empat posisi berbeda, yakni bek tengah, bek sayap kanan, bek sayap kiri, dan gelandang bertahan.
”Dengan keterbatasan pemain, beberapa pemain harus bermain di posisi baru. Saya senang dengan profesionalisme dan semangat berkorban luar biasa dari para pemain yang cepat beradaptasi dengan peran barunya,” kata Pirlo.
Dengan formasi baru itu, penampilan Juve sempat canggung pada 20 menit awal laga. Kondisi itu dimanfaatkan dengan baik oleh Lazio. Tim berjuluk ”Si Elang” itu mencetak gol pembuka berkat tembakan Joaquin Correa pada menit ke-14. Gol itu diawali kesalahan operan gelandang sayap Juve, Dejan Kulusevski.
Setelah tertinggal, Juve baru terbangun untuk menguasai jalannya pertandingan. Terus mengurung pertahanan Lazio, Juve mendapat gol pertama berkat sepakan keras Rabiot setelah menerima operan dari Morata di kotak penalti Lazio. Gol pada menit ke-39 itu adalah tembakan pertama Juve yang mengarah ke gawang Lazio.
Pada babak kedua, Juve berbalik unggul berkat dua gol Morata pada menit ke-57 dan ke-60. Gol pertama Morata tercipta lewat serangan balik cepat yang diinisiasi gelandang sayap, Federico Chiesa. Setelah menerima operan dari Chiesa, Morata melakukan dua kali sentuhan bola sebelum melakukan tembakan dengan kaki kiri yang tidak mampu dihalau Reina.
Tiga menit berselang, Morata mencetak gol lewat eksekusi penalti. Hukuman dari titik putih itu diberikan wasit Davide Massa setelah Ramsey dijatuhkan gelandang Lazio, Sergej Milinkovic-Savic, di kotak penalti Lazio.
”Kami memulai pertandingan dengan buruk, tetapi saya senang menyaksikan reaksi yang kuat dari semua pemain pada pertandingan penting tadi. Itu adalah sikap yang sangat saya apresiasi,” ucap Pirlo.
Sementara itu, Pelatih Lazio Simone Inzaghi amat kecewa dengan kekalahan yang diderita anak asuhannya. Selain gagal mempertahankan keunggulan, menurut Inzaghi, timnya gagal bermain efektif untuk memanfaatkan peluang.
”Penyesalan kami ialah seharusnya kami bisa menggandakan keunggulan segera setelah mencetak gol pertama. Kami terlalu banyak melakukan kesalahan yang tidak bisa dilakukan ketika berhadapan dengan Juventus,” ucap Inzaghi. (REUTERS/SAN)