Joan Mir membawa misi utama mempertahankan gelar juara pada MotoGP musim 2021. Guna mengulang tahun gemilang itu, Mir fokus memperbaiki hasil kualifikasi untuk membuka lebar peluang meraih podium.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LOSAIL, SABTU — Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir, kembali memacu Suzuki GSX-RR pada hari pertama tes pramusim 2021 di Losail, Qatar, Sabtu (6/3/2021), setelah empat bulan jeda balapan. Pebalap tim Suzuki Ecstar itu membawa misi besar menambah koleksi gelar juara dunia musim ini.
Dia juga berusaha keras meraih hasil lebih baik dalam kualifikasi yang akan membuka peluang kemenangan lebih besar. Namun, Mir mengakui, target itu tidak akan mudah karena persaingan juara bakal sangat ketat.
Musim lalu, Mir meraih kemenangan pertama dan mengunci gelar juara dunia MotoGP. Pencapaian itu merupakan prestasi besar bagi Suzuki. Sebelum musim lalu, kali terakhir mereka menjuarai kelas elite adalah pada 2000 silam, yaitu melalui pebalap Kenny Roberts Jr.
Mir pun berambisi mempertahankan gelar juara dunia itu meskipun itu bakal membuatnya dalam tekanan. ”Itu terdengar menakutkan,” ujar Mir menjawab pertanyaan terkait misi mempertahankan gelar juara saat peluncuran tim Suzuki Ecstar di Losail, Qatar, Sabtu (6/3).
Namun, ia tidak sabar ingin segera memulai musim baru. ”(Musim) ini merupakan tahun istimewa bagi saya karena saya punya gelar yang harus saya pertahankan. Pasti itu sesuatu yang penuh tekanan. Namun, saya akan berusaha sebaik mungkin, menjaga konsistensi (seperti) tahun lalu, dan memperbaiki kecepatan,” ujar pebalap berusia 23 tahun asal Spanyol itu.
Mir juga bertekad memperbaiki hasil kualifikasi yang merupakan kelemahannya pada musim lalu. Dia rata-rata hanya start dari posisi kesepuluh yang membuat peluangnya finis di podium lebih tipis. Jika dia bisa start dari baris pertama atau kedua, peluang meraih podium ataupun kemenangan akan lebih terbuka.
”Kami punya sesuatu yang harus diperbaiki, salah satunya kualifikasi. Saya pikir, kami punya margin untuk menjadi lebih baik. Saya masih muda, begitu pula tim Suzuki. Kami harus terus memperbaiki motor. Begitu pun saya, memperbaiki diri dan keterampilan,” ujarnya kemudian.
Ia pun mengungkapkan, targetnya pada musim baru adalah mempertahankan gelar juara dunia. Namun, itu tidak akan mudah meskipun Suzuki memiliki motor yang sangat seimbang.
Tahun ini, saya tidak ingin melakukan kesalahan seperti tahun lalu dan memberikan 100 persen.
Tahun ini, sejumlah tim berbenah serta melakukan penyegaran dengan perubahan formasi pebalap. Selain pebalap lainnya, tantangan juga muncul dari rekan setimnya, Alex Rins, yang juga memiliki target meraih juara. Rins berusaha tidak melakukan kesalahan seperti musim lalu, di mana dia cedera menjelang balapan pertama.
”Saya sangat bersemangat. Dalam beberapa jam lagi, kami akan mengawali musim. Jadi, kita lihat saja. Tahun lalu, saya belajar banyak. Jadi, tahun ini, saya tidak ingin melakukan kesalahan seperti tahun lalu dan memberikan 100 persen,” kata Rins yang finis di posisi ketiga pada musim 2020.
Dia mengakui, konsistensi sangat penting untuk memenangi gelar juara. Jika cedera, dan absen dari balapan, poin akan terbuang dan itu sangat merugikan. Akibat cedera pada awal musim lalu, Rins kehilangan banyak poin dan baru bisa bersaing meraih podium mulai pertengahan musim.
”Ya (2020) seperti roller coaster bagi saya dengan cedera di balapan pertama. Pada paruh musim saya bisa sedikit pulih, tetapi kemudian mengalami kecelakaan dalam balapan. Namun, akhirnya kami bisa mengakhiri dengan performa bagus. Mari lanjutkan performa itu pada tahun ini dan lihat di mana kami berada. Kami siap mengguncang,” tutur Rins.
Terkait persaingan musim 2021, Suzuki tetap optimistis bisa menjalani musim ini dengan sangat bagus dan memperpanjang gelar juara. Mereka telah melakukan pembenahan pada titik lemah GSX-RR meskipun tidak radikal. Selain itu, Suzuki membangun kerja sama tim yang solid untuk menutup kehilangan besar, yaitu kepergian Manajer Davide Brivio yang pindah ke Formula 1.
”Tahun 2020 merupakan musim yang fantastis bagi kami. Maka, kami berusaha mempertahankan momentum itu untuk 2021. Setelah Manajer Davide Briovio pergi, itu kehilangan besar bagi tim kami. Namun, kami memiliki para ahli super dan staf profesional yang super dengan keterampilan dan kemampuan yang lebih dari cukup untuk mengompensasi kehilangan itu. Kami juga memilki dua pebalap yang super kuat, Joan dan Alex. Mereka pesaing nyata untuk juara. Kami 100 persen siap mengawali musim,” papar Kepala Proyek Suzuki MotoGP Shinichi Sahara.
Terkait pengembangan motor GSX-RR, Suzuki juga optimistis perbaikan musim ini akan membuat mereka lebih kompetitif. ”Kami tidak bisa banyak mengubah motor, tetapi para insinyur di Jepang terus mengembangkan motor setahap demi setahap. Bersama seluruh tim, performa kami bisa lebih baik dari musim lalu. Kami percaya diri dan saya tidak khawatir,” kata Ken Kawauchi, Manajer Teknik Suzuki.