Mick Schumacher menjadikan nama belakangnya sebagai sumber motivasi untuk terus berjuang menjadi yang terbaik. Dia juga merasa menjadi putra salah satu pebalap terbaik F1 bukan suatu beban.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
LONDON, KAMIS — Mick Schumacher akan menjalani debutnya di ajang Formula 1. Putra juara dunia tujuh kali F1, Michael Schumacher, itu bakal menjadi sorotan karena akan selalu dikaitkan dengan ayahnya. Namun, sejarah gemilang ayahnya bukanlah beban bagi pebalap berusia 21 tahun itu. Schumacher muda akan fokus pada dirinya untuk merintis dinastinya sendiri sejak debutnya bersama tim Haas.
Mick Schumacher akan berada satu tim dengan pebalap Rusia, Nikita Mazepin. Mobil mereka sudah diluncurkan pada Kamis (4/3/2021) dengan warna dominan putih dan aksen biru merah. Kombinasi warna mobil itu terkait dengan sponsor utama mereka, produsen pupuk potasium terbesar di dunia, Uralkali, yang dipimpin oleh Dmitry Mazepin, ayah Nikita Mazepin.
Schumacher dan Mazepin sama-sama pebalap pendatang baru F1 yang promosi dari Formula 2. Musim lalu, Schumacher menjuarai F2 dan tahun ini akan merintis kariernya di F1, ajang yang pernah dirajai oleh ayahnya. Schumacher akan dipantau oleh Ferrari untuk dinilai potensinya sebagai salah satu pebalap masa depan tim ”Kuda Jingkrak”. Tim asal Italia itu lekat dengan nama Schumacher karena lima gelar juara pebalap pada 2000-2004 dipersembahkan oleh Michael Schumacher.
Mick Schumacher sadar dirinya akan selalu dikaitkan dengan prestasi gemilang ayahnya, tetapi itu bukanlah sesuatu yang mengganggu bagi dirinya. Dia justru menjadikan itu sebagai dorongan untuk menjadi yang terbaik.
”Saya tidak pernah mengatakan itu menjadi tekanan, saya tidak akan pernah mengatakan itu,” ujar Schumacher, dikutip Crash.
Saya sangat senang membawa nama belakang itu dan sangat senang membawa nama itu kembali ke F1. Saya sangat bangga dengan itu, saya senang memiliki itu. Ini seperti dorongan bagi saya dan itu memberikan motivasi kepada saya setiap hari untuk bekerja sebanyak yang saya bisa dan sekeras yang saya mampu.
”Saya sangat senang membawa nama belakang itu dan sangat senang membawa nama itu kembali ke F1. Saya sangat bangga dengan itu, saya senang memiliki itu. Ini seperti dorongan bagi saya dan itu memberikan motivasi kepada saya setiap hari untuk bekerja sebanyak yang saya bisa dan sekeras yang saya mampu,” ujar Schumacher.
Sebagai pebalap rookie, dia memfokuskan musim pertamanya untuk beradaptasi secepat mungkin dengan tim dan mobil serta menempa mentalnya menghadapi persaingan ketat F1. Dia mengawali itu dengan menyatu bersama tim untuk membangun ikatan yang kuat dengan seluruh personel di dalamya. Schumacher optimistis, ikatan itu yang akan membantu dia menghadapi masa-masa sulit dan tekanan psikologis selama kejuaraan.
”Salah satu kekuatan itu (ikatan kuat dengan tim) dan menjadi kuat secara mental di setiap situasi sangat penting. Kemudian, pada dasarnya yang kami perlukan adalah mengawali musim dengan sangat bagus dan semoga kami bisa menerapkan semua yang telah saya pelajari pada tahun-tahun sebelumnya serta tampil di level tinggi,” ujar Schumacher.
Ia berharap dengan kerja keras yang dia lakukan secara pribadi dan tim bisa menghasilkan sesuatu yang bagus. ”Kami akan bekerja dengan cara kami dan bekerja sangat keras pada diri kami serta mobil. Semoga itu bisa mengeluarkan semua performa yang kami perlukan,” ucap Schumacher.
Pebalap asal Jerman itu kini menjadi sosok unggulan di Haas, terutama dalam citra yang positif. Sedangkan rekan satu timnya, Mazepin, sempat tercoreng karena tindakan tidak sopan dalam sebuah video yang oleh Haas dinilai menjijikkan. Mazepin mengakui itu sebuah kesalahan besar yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang yang membawa nama F1.
”Saya telah melakukan kesalahan sangat besar dan saya belajar dari itu. Saya menantikan tahun yang bersih ke depan,” ujar Mazepin.
”Tetapi, saya sangat yakin bahwa saya akan tampil bagus di lintasan dan saya percaya diri bahwa dengan arah yang saya ambil akan ada hasilnya. Saya akan berusaha berbicara melalui balapan,” ujar Mazepin yang musim lalu finis di posisi kelima F2.