Kepercayaan tampil di turnamen tanpa didampingi pemain senior dijalankan dengan baik oleh Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Ganda putra muda ini lolos ke perempat final Swiss Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
BASEL, KAMIS - Mendapat kepercayaan menjadi andalan Indonesia tanpa didampingi senior, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin memperlihatkan motivasi menjawab kepercayaan itu. Mereka melaju ke perempat final turnamen bulu tangkis Swiss Terbuka BWF Super 300.
Salah satu pasangan pelapis di pelatnas utama ganda putra itu menang 21-19, 21-15 atas unggulan kedelapan asal Inggris, Ben Lane/Sean Vendy, di St Jakobshalle, Basel, Swiss, Kamis (4/3/2021).
Tim ganda putra ”Merah Putih” berpeluang menempatkan dua wakil dalam babak delapan besar. Namun, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang pada waktu bersamaan menghadapi unggulan kedua, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), harus menyerah 17-21, 22-20, 17-21.
Kekalahan itu dialami setelah Pramudya/Yeremia selalu unggul pada gim pertama dan kedua. Mereka gagal mempertahankan konsistensi saat unggul sejak awal hingga 14-10 pada gim pertama. Ganda peringkat ke-54 dunia itu juga hampir kehilangan gim kedua ketika keunggulan 18-11 berubah menjadi 19-18 dan berimbang pada posisi 20-20. Padahal, melawan pasangan India yang memiliki karakter permainan cepat dan pukulan kencang, duet Indonesia ini tak boleh lengah.
Kekalahan juga dialami Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana pada babak pertama, membuat Leo/Daniel menjadi wakil ganda putra Indonesia tersisa di Swiss.
Bagi Leo/Daniel, yang di delapan besar akan bertemu unggulan teratas, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), ini menjadi perempat final kedua dari tiga turnamen tahun ini. Juara dunia yunior 2019 itu mencapai semifinal turnamen berlevel lebih tinggi, Yonex Thailand Terbuka Super 1000, 12-17 Januari.
Dalam perjalanan menuju empat besar saat itu, Leo/ Daniel mengalahkan pemain yang lebih berpengalaman, salah satunya senior mereka di pelatnas, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka juga mengalahkan peraih perunggu Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris).
Tetapi, Leo/Daniel akhirnya merasakan sulitnya tampil konsisten dalam dua turnamen besar beruntun. Pada Toyota Thailand Terbuka, pekan berikutnya, mereka dihentikan Chia/Soh pada babak kedua. Maka, pertemuan di Basel ini menjadi kesempatan dua remaja 19 tahun itu untuk membalas kekalahan.
Pengalaman tampil di Thailand itu yang ingin dilihat tim pelatih ganda putra di Swiss. Herry Iman Pierngadi dan Aryono Miranat ingin melihat konsistensi penampilan Leo/Daniel pada setiap laga.
”Saya tak memberi target muluk pada mereka di Swiss, yang penting bagaimana mereka menjalani setiap laga. Bisa masuk delapan besar saja sudah bagus,” ujar Herry.
Dari tiga pasangan pelapis pelatnas, Herry menilai, Leo/Daniel memiliki potensi paling besar untuk meneruskan kesuksesan ganda putra Indonesia dari tangan Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Fajar/Rian.
”Saya bukan hanya melihat hasil yang dicapai di Thailand, tetapi berkaca pada motivasi dan sikap menjalani keseharian di pelatnas. Leo/Daniel ada pada urutan teratas di antara rekan seangkatan. Tetapi, prediksi saya bisa saja salah. Mungkin dalam perjalanannya, ada pemain lain yang lebih baik dari Leo/Daniel,” tutur Herry.
Rinov/Pitha kalah
Pada ganda campuran, wakil Indonesia tersisa, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, tak dapat meneruskan langkah mereka. Ganda campuran nomor tiga Indonesia itu dikalahkan Rankireddy/Ashwini Ponnappa, 18-21, 16-21.
Saya tak memberi target muluk pada mereka di Swiss, yang penting bagaimana mereka menjalani setiap laga. Bisa masuk delapan besar saja sudah bagus.
Kekalahan tersebut membuat Rinov/Pitha gagal memperbaiki penampilan dari turnamen di Thailand, Januari. Dalam turnamen Yonex dan Toyota Thailand Terbuka, juara dunia yunior 2017 itu tersingkir pada babak pertama.
Meski maju satu tahap lebih baik di Basel, turnamen Swiss Terbuka memiliki level lebih rendah daripada dua seri Thailand Terbuka. Swiss Terbuka berlevel BWF Super 300, adapun Thailand Terbuka dengan Super 1000.
“Sebenarnya kami mencoba untuk mengambil inisitif menyerang lebih dulu dengan tidak banyak mengangkat bola karena akan mempermudah lawan untuk membuat serangan. Tetapi, akhirnya kami tetap selalu diserang. Selain itu, kami juga banyak melakukan kesalahan,” tutur Rinov.
Rinov/Pitha menjadi wakil terakhir ganda campuran Indonesia setelah dua rekannya tersingkir pada babak pertama. Mereka adalah unggulan kedua Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Adnan Maulana/Mychelle Chrystine Bandaso.
Tunggal putra, Shesar Hiren Rushtavito, bertanding melawan Brian Yang (Kanada) pada Jumat dinihari waktu Indonesia. Pemenang dari laga itu akan berhadapan dengan Viktor Axelsen atau Khosit Phetpradab pada perempat final.