NBA All-Star edisi ke-70 menjadi ajang yang penuh kontroversi. NBA All Star ini berbeda dengan ke-69 NBA All-Star edisi sebelumnya dengan terjadinya wabah Covid-19.
Oleh
korano nicolash lms
·4 menit baca
JEENAH MOON/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/AFP
Logo NBA di depan toko suvenir NBA di 5th Avenue, New York, dalam arsip foto tanggal 12 Maret 2020. Penyelenggaraan NBA All Star 2021 menjadi kontroversi karena digelar saat pandemi Covid-19, tetapi dimampatkan dari tiga hari menjadi satu hari.
NBA All-Star edisi ke-70 menjadi ajang yang penuh kontroversi. NBA All Star ini berbeda dengan ke-69 NBA All-Star edisi sebelumnya dengan terjadinya wabah Covid-19. Sejumlah bintang NBA dan Asosiasi Pemain NBA (NBPA) mengecam pelaksanaan NBA All Star, walaupun kontroversi itu akhirnya reda dan menghilang.
Beberapa nama pemain, seperti Paul George, small forward Los Angeles Clippers; dan Giannis Antetokounmpo, power forward Milwaukee Bucks, termasuk para pemain yang mengecam penyelenggaraan NBA All Star ke-70.
LeBron James mengatakan tidak memiliki kegembiraan, tidak punya energi untuk bermain di NBA All-Star. Maka, saya juga demikian. Sungguh saat ini saya tidak peduli dengan pertandingan All-Star. Saya juga tidak memiliki energi dan kegembiraan.
”LeBron James mengatakan tidak memiliki kegembiraan, tidak punya energi untuk bermain di NBA All-Star. Maka, saya juga demikian. Sungguh saat ini saya tidak peduli dengan pertandingan All-Star. Saya juga tidak memiliki energi dan kegembiraan,” tutur Antetokounmpo melalui Zoom, Jumat (5/2/2021).
”Jika kami memiliki pertandingan All-Star, saya berharap para penggemar bisa berada di sana, dan kami dapat memberikan kembali aksi yang menarik kepada mereka. Makanya saya tidak mengerti apa maksud pengadaan All-Star yang tidak dihadiri penggemar kami,” lanjut Antetokounmpo melalui akun media sosialnya.
Ternyata, penolakan itu berlalu dengan cepat tidak lebih dari satu bulan. Karena ketika dilakukan jajak pendapat, 50 persen untuk penggemar, dan masing-masing 25 persen untuk media dan para pemain NBA, ternyata tidak ada lagi yang mempersoalkan pelaksanaan NBA All-Star ke-70 ini.
STACY REVERE/GETTY IMAGES/AFP
Arsip foto tanggal 15 Februari 2020 menampilkan suasana lapangan tempat acara NBA All Star 2020 di United Center, Chicago. Penyelenggaraan NBA All Star 2021 di Atlanta menjadi kontroversi karena digelar saat pandemi Covid-19, tetapi dimampatkan dari tiga hari menjadi satu hari.
NBA dan NBPA sadar kalau kondisi dunia memang masih belum mendukung. Itu sebabnya, NBA All Star yang biasanya berlangsung tiga hari, dimampatkan menjadi hanya satu hari, yakni Minggu (7/3/2021) di State Farm Arena, Atlanta.
Meskipun tanpa penonton yang mengisi semua kursi yang ada di State Farm Arena, Atlanta, NBA sudah menjadwalkan untuk menjadikan acara skills challenge sebagai acara pembuka NBA All-Star 2021.
Selesai dengan acara skills challenge, NBA All Star akan dilanjutkan dengan 3-point contest atau kontes lemparan tiga poin, kemudian dilanjutkan kontes slam dunk atau dunk contest.
NBA tetap berharap agenda NBA All-Star tahun ini masih tetap bisa menjadi hiburan bagi pencinta bola basket di mana pun mereka berada.
Nasib Atlanta Hawks
Satu hal yang cukup menyedihkan adalah nasib tim tuan rumah NBA All Star, Atlanta Hawks. Setelah pelatih utama Hawks, Lloyd Pierce, dipecat dan langsung mengumumkan nama asistennya, Nate McMillan, sebagai pelatih sementara, posisi Hawks masih berada di urutan ke-11 kelasemen sementara Wilayah Timur. Hingga saat ini mereka baru mampu memperoleh 16 kemenangan, tetapi sudah kalah hingga 20 kali.
AP PHOTO/PHELAN M. EBENHACK
Guard Atlanta Hawks, Trae Young (kiri), mencoba melewati guard Orlando Magic, Michael Carter-Williams, dalam pertandingan NBA antara Hawks melawan Magic di Amway Center, Orlando, Rabu (3/2/20210) waktu AS atau Kamis pagi WIB.
Hawks masih berada di bawah Philadelphia 76ers sebagai pimpinan Wilayah Timur dengan rekor menang-kalah mencapai 23-12. Diikuti Brooklyn Nets (23-13), Milwaukee Bucks (21-14), Boston Celtics (18-17), New York Knicks (18-18), Toronto Raptors (17-17), Miami Heat (17-18), Charlotte Hornets (16-18), Indiana Pacers (15-18), dan Chicago Bulls (15-18) yang menempati posisi ke-10 kelasemen sementara Wilayah Timur.
Tentu hal ini menjadi kerja keras dan pekerjaan rumah bagi presiden sekaligus Manajer Umum Atlanta Hawks Travis Schlenk. Kedatangan mantan Asisten Manajer Umum Golden State Warriors itu ke Atlanta, Mei 2017, membawa misi mengantarkan Atlanta Hawks ke babak playoff.
Satu hal yang menghibur, yakni ketika untuk pertama McMillan menangani Hawks, ternyata Trae Young dan kawan-kawan mampu meraih kemenangan 94-80 atas Miami Heat di American Airlines Arena, Miami, Florida, Selasa (2/3/2021) malam waktu Amerika Serikat, atau Rabu (3/3/2021) pagi WIB.
AP PHOTO/PHELAN M. EBENHACK
Guard Orlando Magic, Terrence Ross (31), menembak bola dengan dikepung para pemain Atlanta Hawks pada saat-saat akhir pertandingan dalam pertandingan NBA antara Hawks melawan Magic di Amway Center, Orlando, Rabu (3/2/20210) waktu AS atau Kamis pagi WIB.
”Kehilangan Pelatih Pierce, kami harus tampil lebih baik lagi. Itulah tantangan bagi kami malam ini. Dia terpukul karena kami tidak melakukan apa yang seharusnya kami lakukan di lapangan. Dan, saya pikir malam ini mereka melakukannya dengan baik,” tutur McMillan, yang pernah menangani Indiana Pacers pada 2018 hingga 2020.
Setelah mengalahkan Orlando Magic, 115-112, di Amway Center, Orlando, Rabu malam waktu Amerika Serikat atau Kamis (4/3/2021) pagi waktu Indonesia, Hawks akan memasuki masa jeda NBA All-Star 2021.
Hawks akan bertarung lagi menghadapi Toronto Raptors di kandang sementara mereka, Amalie Arena, di Tampa, Florida, Kamis (11/3/2021). Jalan menuju babak playoff bagi Hawks masih panjang, tetapi peluang masih terbuka. (ESPN/AP/CNBC)