Juventus kembali ke jalur kemenangan setelah menumbangkan Spezia, 3-0, pada pekan ke-25 Liga Italia, Rabu dini hari. Meski meraih kemenangan, Juve tidak mampu tampil dominan dibandingkan dengan tim tamu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TURIN, RABU — Peran pemain pengganti menjadi pembeda bagi kemenangan Juventus atas Spezia dalam laga pekan ke-25 Liga Italia, Rabu (3/3/2021) dini hari WIB, di Stadion Allianz Arena. Kehadiran Federico Bernardeschi dan Alvaro Morata yang masuk ke lapangan pada menit ke-61 mengakhiri kebuntuan gol Juve pada pertandingan itu sehingga bisa meraih tiga poin melalui skor 3-0.
Dalam laga melawan Spezia, Pelatih Juventus Andrea Pirlo semakin tidak punya banyak opsi pemain untuk dimainkan. Dalam sesi pemanasan jelang laga, bek tengah Matthijs De Ligt cedera sehingga tidak bisa diturunkan. Kondisi itu memperpanjang krisis bek Juve karena Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci masih belum pulih dari cedera. Alhasil, Alex Sandro yang berposisi sebagai bek kiri kembali dipaksakan untuk menjadi bek tengah menemani Merih Demiral. Untuk posisi bek kiri, Pirlo memainkan Gianluca Frabotta.
Meskipun tidak dalam kondisi fisik prima, Weston McKennie tetap dimainkan Pirlo sejak menit awal karena Aaron Ramsey hanya bisa dimainkan kurang dari 30 menit. Di lini depan, Dejan Kulusevski dalam empat laga terakhir selalu menjadi tandem Cristiano Ronaldo.
Meskipun awalnya ingin mengistirahatkan salah satu antara Kulusevski dan Ronaldo saat melawan Spezia, Pirlo tidak memiliki opsi lain di lini depan. Pasalnya, Paulo Dybala belum pulih dari cedera, sedangkan Alvaro Morata belum bisa bermain penuh selama 90 menit.
Meski baru sepenuhnya pulih dari infeksi saluran pernapasan, Morata tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika diturunkan pada menit ke-61. Masuk bersama dengan Bernardeschi, keduanya menggantikan McKennie dan Frabotta.
Kolaborasi Morata dan Bernardeschi menciptakan gol pertama Juve pada menit ke-62. Bernardeschi memberikan umpan matang kepada Morata yang telah berada di kotak penalti. Sembilan menit berselang, Bernardeschi kembali memberikan asis untuk gol kedua yang dicetak Federico Chiesa.
Gol ketiga Juventus diciptakan oleh Cristiano Ronaldo pada menit ke-89. Itu adalah gol ke-20 ”CR7” di Liga Italia musim ini. Dengan catatan itu, bintang bernomor punggung tujuh itu menjadi pesepak bola pertama yang mampu mencetak 20 gol dalam 12 musim beruntun di lima liga top Eropa.
Dengan peran Bernardeschi dan Morata yang masuk sebagai pemain pengganti, secara total Juve telah mencetak 18 gol di semua ajang musim ini berkat peran pemain pengganti. Secara khusus di Liga Italia, sembilan gol telah diciptakan Juve oleh pemain pengganti. Dengan jumlah itu, Juve hanya kalah dari Atalanta yang telah membukukan 11 gol berkat sumbangan pemain yang diturunkan dari bangku cadangan.
”Kami memiliki skuad yang luar biasa, sayangnya kami tidak bisa melakukan pergantian dengan opsi sebanyak biasanya. Keterbatasan itu juga membatasi kami untuk melakukan rotasi, tetapi kami bisa meraih hasil sesuai dengan strategi pergantian pemain,” kata Pirlo dilansir Sky Sport Italia.
Tidak dominan
Keterbatasan pilihan pemain dan kondisi fisik mayoritas pemain inti yang kelelahan membuat skuad ”Si Nyonya Besar” gagal menampilkan kualitas yang sebenarnya untuk mendominasi Spezia.
Meskipun menciptakan lebih banyak tembakan mengarah ke gawang dengan tujuh kali kesempatan dibandingkan dengan satu tembakan yang dikreasikan tim tamu, Juve bermain lebih pasif di lini tengah. Pirlo tidak memaksakan anak asuhannya untuk tampil menekan pemain lawan segera ketika kehilangan bola sehingga pemain Juve lebih banyak menunggu di zona pertahanan sendiri saat bola dikuasai pemain Spezia.
Kami memiliki skuad yang luar biasa, sayangnya kami tidak bisa melakukan pergantian dengan opsi sebanyak biasanya. Keterbatasan itu juga membatasi kami untuk melakukan rotasi, tetapi kami bisa meraih hasil sesuai dengan strategi pergantian pemain.
Hal itu terlihat dalam penguasaan bola yang dikuasai Spezia dengan 54 persen, sedangkan Juventus hanya memiliki 46 persen penguasaan bola. Persentase penguasaan bola itu di bawah rata-rata penguasaan bola ”Si Nyonya Besar” pada musim ini yang mencapai 53 persen.
”Kami menjalani laga dengan lambat karena kelelahan fisik yang menjadi dampak setelah menjalani banyak laga dengan pemain yang sama. Meski begitu, kami akan berusaha untuk kembali menguasai pertandingan ketika sejumlah pemain yang absen kembali dalam beberapa hari ke depan,” ujar Pirlo.
Morata mengungkapkan, dirinya bahagia bisa mengakhiri paceklik gol selama 73 hari. Dalam satu pekan terakhir, Morata bahkan tidak ikut serta dalam latihan tim karena mengidap cytomegalovirus yang membuat dirinya merasakan batuk dan sesak napas.
”Selain rindu bisa mencetak gol, saya juga tidak merasakan kondisi fisik yang baik dalam tiga pekan terakhir. Saya memaksakan diri untuk bisa bermain karena opsi pemain kami amat sedikit,” kata Morata.
Dengan dominasi yang ditampilkan anak asuhannya, Pelatih Spezia Vincenzo Italiano amat kecewa dengan kekalahan 0-3 dari Juve. Menurut dia, kemasukan gol setelah laga berjalan selama satu jam membuat kondisi psikologis pemainnya melemah sehingga mengakhiri laga dengan kebobolan tiga gol serta gagal memanfaatkan penalti pada menit akhir.
”Penyesalan terbesar karena kami bermain luar biasa selama 60 menit, tetapi harus pulang dengan kekalahan telak. Hasil ini sangat kejam bagi kami,” kata Italiano.
Berkat hasil laga itu, Juve tetap mempertahankan posisi di peringkat ketiga dengan perolehan 49 poin atau berselisih tujuh poin dari Inter Milan di puncak klasemen. Adapun Spezia masih tertahan di posisi ke-15. (REUTERS)